Murid Pendidikan Vokasi Jenjang SMK Perlu Dibekali Keahlian Alternatif
Merdeka.com - Menjadi negara dengan kepadatan penduduk cukup tinggi, Indonesia sepatutnya tidak perlu khawatir dengan kuantitas sumber daya manusia. Namun itu bisa menjadi beban jika mutu dan kualitasnya tidak optimal.
Pendidikan vokasi menjadi satu di antara upaya-upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun bergerak dengan meluncurkan program merdeka belajar. Dalam program itu, ada episode Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan program SMK Pusat Keunggulan merupakan perwujudan visi Presiden Joko Widodo terkait pembenahan pendidikan vokasi sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
-
Bagaimana kurikulum pendidikan vokasi? Kurikulum vokasi terdiri dari 60% praktik dan 40% teori, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis yang cukup sebelum terjun ke dunia kerja.
-
Apa itu pendidikan vokasi? Pendidikan vokasi merupakan salah satu jenis pendidikan tinggi yang menawarkan pendekatan berbeda dalam proses belajar mengajar. Fokus utama dari pendidikan ini adalah pengembangan keterampilan praktis serta pengetahuan spesifik yang sesuai dengan kebutuhan industri.
-
Bagaimana Wali Kota Medan ingin menjadikan SDM di Medan unggul? “Jadi kami bercita-cita menjadikan kota Medan yang hari ini menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia tidak hanya dilihat dari luas wilayahnya saja melainkan juga dari SDM nya yang juga unggul,“ucap Bobby.
-
Bagaimana cara kemenko perekonomian capai visi Indonesia emas? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Mengapa Kemnaker fokus pada peningkatan kompetensi SDM? “Ini saya sampaikan di mana-mana bahwa negara kita berpeluang menjadi negara maju, tetapi ada syaratnya, dan di antara syaratnya adalah SDM kita harus unggul, harus kompeten,“ ujar Menaker Ida.
-
Kenapa vokasi penting di era sekarang? Dalam konteks perkembangan teknologi yang pesat, pendidikan vokasi semakin penting karena mampu mempersiapkan tenaga kerja yang siap untuk terjun ke dunia kerja dengan kompetensi yang relevan.
"SMK Pusat Keunggulan merupakan terobosan komprehensif yang ditujukan untuk menjawab tantangan dalam rangka pembenahan kondisi SMK saat ini, agar semakin sejalan dengan kebutuhan dunia kerja," kata Nadiem.
Pembenahan secara besar-besaran dan sistematis perlu dilakukan bagi pendidikan Indonesia agar memiliki daya saing mumpuni di tingkat global. Transformasi pendidikan vokasi dalam rangka pembenahan pendidikan mulai terasa pada kurikulum. Sejumlah SMK berkolaborasi dengan dunia industri untuk beradaptasi sekaligus memperbarui kurikulum agar materi ajar bisa terintegrasi.
Contoh kolaborasi sekolah dengan dunia industri dilakukan oleh SMK Negeri 1 Jakarta. Kepala Sekolah Rahmedi, mengatakan sebelum program merdeka belajar dimulai sebenarnya sudah ada nota kesepakatan dengan beberapa dunia industri.
Nota kesepakatan itu berisi akses para siswa untuk Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan yang sudah menjalin kesepakatan dengan sekolah. Hanya saja, Rahmedi mengatakan, tidak banyak perusahaan menyatakan kesiapannya menyerap para alumni sebagai tenaga kerja.
"Itu cukup banyak, sudah jalin kerjasama dengan industri namun dengan jaminan mengikat setelah mereka tamat mereka akan direkrut hampir tidak ada," ujar Rahmedi kepada merdeka.com, Rabu (31/3).
Faktor penyebab perusahaan masih enggan menjamin akan menyerap para alumni sebagai tenaga kerja di antaranya kedisiplinan para alumni. Menurut Rahmedi, beberapa perusahaan mengeluhkan tentang kedisiplinan para murid saat melakukan PKL.
Berdasarkan pernyataan sejumlah perusahaan kepada Rahmedi, para murid dinilai minim motivasi dan disiplin waktu. Murid Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi, bahkan menjadi pilihan nomor tiga bagi perusahaan untuk merekrut karyawan baru.
Realita ini cukup disayangkan oleh Rahmedi. Sebab, persentase murid SMK yang memilih untuk langsung bekerja setelah lulus sekolah sebesar 85 persen. Kemudian, 10 persen murid melanjutkan ke perguruan tinggi, dan sisanya memutuskan untuk berwirausaha.
"Secara persentase minat terbesar itu adalah mengisi lapangan pekerjaan sehingga setelah tamat SMK mereka bisa ke lapangan pekerjaan sekitar 85 persen dan lebih kurang 10 - 15 persen mereka itu ke perguruan tinggi dan sisanya itu mereka berwirausaha," ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, tiga bidang lapangan kerja paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu; pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan besar dan eceran reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, dan industri pengolahan. Dari ketiganya, alumni SMK merupakan golongan pendidikan kedua dengan jumlah serapan tenaga kerja tertinggi setelah perguruan tinggi.
Pada bidang perdagangan besar dan eceran reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, jumlah tenaga kerja alumni SMK sebanyak 3.921.853 orang. Bidang industri pengolahan sebanyak 3.221.730 orang, dan bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 1.614.066 orang.
Tantangan bagi para alumni SMK semakin besar tatkala di pendidikan vokasi akan ada jurusan favorit namun tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Terlebih lagi di masa pandemi banyak perusahaan melakukan efisiensi karyawan. Selain itu, infiltrasi teknologi di setiap bidang industri turut mempengaruhi penyerapan tenaga kerja.
M. Nuch Fansuri, Kepala Divisi Pelatihan dan Peningkatan Produk Teknikal PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan adaptasi industri otomotif terhadap teknologi sejatinya sudah dilakukan perusahaan. Namun pandemi Covid menjadi katalis teknologi pada produk otomotif.
"Memang akan selalu ada perbedaan kebutuhan karena company sendiri sangat dinamis makin ke sini yang makin berkembang di electric digital mechanical, tapi trennya masih stabil atau cenderung turun," kata Fansuri.
PT ADM, dikatakan Fansuri, telah berkolaborasi dengan 360 SMK. Dalam kolaborasi itu, perusahaan berkomunikasi dengan sekolah mengenai kebutuhan perusahaan setiap kali adanya perkembangan. Tenaga kerja yang direkrut pun diutamakan bagi alumni SMK binaan PT ADM.
"Komitmennya menerima tentu saja yang kita ambil prioritasnya diambil dari SMK binaan kami.
Berkolaborasi dengan Perusahaan
Senada dengan Fansuri, Service Technical and Warranty manager PT Honda Prospect Motor, Muhamad Zuhdi mengatakan dari kolaborasi perusahaan dengan beberapa SMK, perusahaan memprioritaskan tenaga kerja dari SMK yang telah berkolaborasi. Saat ini sekitar 70 hingga 80 persen perusahaan menyerap alumni SMK mitra sebagai tenaga kerja.
"Hingga saat ini, sekitar 70-80 persen lulusan SMK yang berkolaborasi dengan Honda telah terserap (sebagai tenaga kerja) di jaringan dealer Honda," ujar Zuhdi.
Meski persentase penyerapan tenaga kerja Honda besar, perusahaan agen tunggal pemegang merek Honda ini baru berkolaborasi dengan 46 SMK bidang teknik di seluruh Indonesia.
"Saat ini Honda telah berkolaborasi dengan 46 Sekolah Kejuruan bidang Teknik yang ada di Indonesia sejak tahun 2000," ucapnya.
Agar para alumni SMK tidak miskin kualitas kendati memiliki cukup keahlian di bidangnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat satu mata pelajaran dinamakan Produktif Kreatif dan Kewirausahaan. Program ini membekali para murid SMK untuk berwirausaha. Sebab, meskipun persentase alumni SMK mendominasi tenaga kerja di industri, bekal alternatif menjadi hal mutlak di era serba dinamis.
Kendati belum ada data valid, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bakrun, memprediksi akan terjadi perubahan tren jurusan yang diminati murid SMK. Untuk itu, pihaknya saat ini tengah menjalankan program murid dengan daya berwirausaha.
"Pendaftaran kemarin belum begitu kelihatan dengan tahun sebelumnya tapi prediksi saya pasti jurusan IT yang akan naik, padahal kita usaha semua jurusan dibekali dengan IT," kata Bakrun.
Upaya berwirausaha bagi para murid SMK akan dituangkan dalam mata pelajaran Produktif Kreatif dan Kewirausahaan. Mata pelajaran ini diajarkan kepada murid setiap minggu dengan durasi 5 jam. Bakrun berharap para alumni bisa berwirausaha jika ketersediaan lapangan pekerjaan di bidang tertentu belum seimbang dengan jumlah para pencari kerja.
"Saat ini ada mata pelajaran produktif dan kewirausahaan 5 jam per minggu dan itu besar sekali untuk diberikan kepada anak-anak yang berlatih berwirausaha kita kembangkan mata pelajaran itu 2-3 tahun ini sekolah pencetak wirausaha. Kita kembangkan juga pesertanya tahun ke tahun target kami 100.000 sekolah," ucapnya.
Bakrun mengatakan, materi dalam mata pelajaran tersebut bersifat dinamis, menyesuaikan tren pasar dan potensi industri seperti materi tentang teknologi digital dan produk kreatif kewirausahaan.
"Ke depannya bisa fokus lagi mata pelajarannya logika dan teknologi digital ada project product kreatif kewirausahaan," ungkapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendidikan vokasi bisa menjawab tantangan ekonomi digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlimudin mengatakan, pihaknya menyiapkan peta jalan pendidikan untuk menciptakan generasi yang kompeten di IKN.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SMK Negeri Jateng Hardo Sujatmiko mengatakan sekolah kejuruan ini hadir untuk memutus kemiskinan melalui jalur pendidikan.
Baca SelengkapnyaKurikulum pendidikan Vokasi KP jenjang sekolah menengah maupun pendidikan perguruan tinggi telah mengadopsi program Kampus Merdeka.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini dalam rangka memastikan program pengembangan SDM berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengunjungi SMK Negeri Jateng di Semarang
Baca SelengkapnyaNadiem sendiri tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaEkonomi Sumatera Barat tahun 2022 tumbuh sebesar 4,36 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,29 persen.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja perdana dengan Mendikdasmen RI, Mendikti Saintek RI dan Menteri Kebudayaan.
Baca SelengkapnyaSecara nasional, belum sebagian besar perguruan tinggi yang ada melakukan sertifikasi kompetensi terhadap lulusannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meninjau SMK Negeri 2 Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (20/7). Jokowi berharap keahlian siswa dipersiapkan agar sesuai kebutuhan industri.
Baca Selengkapnya