Mursidah ikhlas anaknya tewas akibat asap, pemerintah diminta peka
Merdeka.com - Meski terpukul atas meninggalnya anak sulung yang masih berumur 28 hari, Muhammad Husen Saputra, Mursidah (34) mengaku ikhlas. Hanya saja, dia berharap pemerintah cepat menanggulangi kabut asap supaya tidak lagi memakan korban jiwa.
Mursidah mengatakan, pemerintah seharusnya cepat dan tanggap menangani kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, di Provinsi Sumatera Selatan. Apalagi, bencana asap ini sudah lama terjadi dan hampir memasuki bulan ketiga.
"Cukup anak saya saja yang jadi korban karena asap, saya ikhlas. Jadikan pelajaran, asap sebaiknya diatasi," kata Mursidah kepada merdeka.com, Kamis (8/10).
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Siapa yang terdampak polusi udara? Tentu saja kondisi tersebut memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang menghirupnya. Bahkan yang hidup berdampingan dengan kondisi tersebut.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Siapa yang terpengaruh polusi udara? Hal ini tidak hanya berbahaya bagi anak-anak, namun juga bisa mengancam kesehatan orang dewasa.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Menurut Mursidah, kabut asap sangat terasa bagi keluarga kurang mampu seperti dia. Berbeda dengan kalangan berduit memiliki rumah mewah dilengkapi pendingin ruangan, dan setiap keluar rumah mengendarai mobil.
"Kalau kami di dalam rumah saja bahaya, asap mudah masuk. Mau keluar pakai motor, isap asap terus," ujar Mursidah.
"Mudah-mudahan musibah ini cepat selesai, saya ikhlas. Biarlah jadi kenangan kami saja," tutup Mursidah.
Muhammad Husen Saputra meninggal lantaran mengidap penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), saat dalam perawatan di instalasi gawat darurat Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, Selasa (6/10) pukul 19.30 WIB.
Kematian bayi yang lahir pada 11 September lalu itu membuat keluarga tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Apalagi, bayi malang itu meninggal akibat terpapar asap. Korban dimakamkan di tempat pemakaman umum Naga Sewidak, tak jauh dari kediaman orangtuanya di Jalan Talang Banten, Lorong Banten 1, RT 01/RW 01, Nomor A39, Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Baca SelengkapnyaDampak kesehatan disebabkan dari buruknya kualitas udara Jakarta sebagai suatu hal yang tidak biasa
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaDia menyebut, tenggorokannya sendiri tengah mengalami masalah, bahkan cucunya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gangguan pernapasan.
Baca SelengkapnyaPolusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan bagi sektor kesehatan.
Baca SelengkapnyaSetiap ada kebakaran lahan di lokasi perusahaan, masyarakat yang jadi korban, mulai masalah kesehatan hingga proses pembelajaran dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaKeluhan pembakaran sampah tersebut sudah diadukan sejak Juli tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca Selengkapnya