Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Museum Aceh digitalisasi 510 Manuskrip kuno bersejarah

Museum Aceh digitalisasi 510 Manuskrip kuno bersejarah museum aceh. ©2012 Merdeka.com/sapto anggoro

Merdeka.com - Guna mempermudah masyarakat yang membutuhkan naskah kuno untuk dipelajari, baik untuk kepentingan pribadi maupun pendidikan, Pemerintah Aceh telah mendokumentasikan 510 naskah kuno dalam format digital yang ada di Museum Aceh sejak tahun 2008. Tentunya ini akan bisa menjaga dan menghindar terjadi kerusakan naskah kuno tersebut.

Kepala Seksi Koleksi dan Bimbingan Edukasi Museum Aceh, Edeh Warningsih mengatakan, baru sebagian koleksi naskah kuno museum yang telah dilakukan digitalisasi. Dia mencatat ada 1.700 naskah yang tersimpan di museum daerah tersebut.

"Itu bukan 500 judul, tapi ada naskah dengan judul yang sama dan yang sudah terdigitalisasi ini ada 510 naskah, dan ini semua koleksi museum yang kita digitalkan," kata Edeh Warningsih di Banda Aceh, Rabu (25/3).

Proses digitalisasi ini sudah dilakukan sejak tahun 2008 lalu bekerja sama dengan pemerintah Jerman. Akan tetapi proses tersebut terhenti karena kerja sama antar kedua belah pihak sudah berakhir pada tahun 2010. Sehingga pihak museum tidak bisa melanjutkan program ini karena tidak memiliki alat pendukung.

"Kita sebetulnya mau mendigitalkan semua, tapi kita tidak ada alat scanner-nya, itulah kendalanya," jelas Edeh.

Jika ada orang yang mau mencari naskah, seperti peneliti yang datang ke Museum Aceh, dia mengatakan pihaknya terpaksa memberikan naskah asli dalam bentuk fisiknya. Tentunya pihak petugas museum tidak memperbolehkan dibawa pulang, akan tetapi hanya boleh dibaca dan dipelajari di museum.

"Tapi jika ada judul yang sudah ada didigital maka kita kasih yang bentuk digital," katanya.

Manuskrip kuno yang berada di museum ini sendiri, ungkapnya ada dalam kondisi utuh atau dalam bentuk isinya saja. Dalam proses pemeliharaan atau restorasi naskah kuno ini, Edeh Warningsing mengatakan saat ini beberapa naskah sudah direkatkan kembali menggunakan kertas dan lem khusus.

Namun karena mahalnya pembelian kertas dan lem khusus tersebut, dia mengatakan pihaknya memberikan cengkeh dan kapur barus agar kertas-kertas manuskrip tersebut tidak dimakan rayap.

"Untuk saat ini kita berikan cengkeh atau kapur barus. Kita bersihkan juga debu-debu yang ada di situ," jelasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Meterai, Elemen Penting bagi Perekonomian Negara
Sejarah Meterai, Elemen Penting bagi Perekonomian Negara

Meterai pertama kali diadopsi oleh China di abad ke-3 sebelum masehi.

Baca Selengkapnya
Lempengan Aksara Paku Berusia 5.000 Tahun Berhasil Diuraikan dengan AI, Ungkap Isi Tulisan Bahasa Tertua di Dunia
Lempengan Aksara Paku Berusia 5.000 Tahun Berhasil Diuraikan dengan AI, Ungkap Isi Tulisan Bahasa Tertua di Dunia

Dialek misterius nenek moyang kita akhirnya dapat diuraikan sepenuhnya berkat kecerdasan buatan.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu,  Ternyata Beda dengan Naskah Jawa
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu, Ternyata Beda dengan Naskah Jawa

Keberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar

Baca Selengkapnya
Pemerintah Pernah Ngutang ke Rakyat untuk Pembangunan Usai Merdeka
Pemerintah Pernah Ngutang ke Rakyat untuk Pembangunan Usai Merdeka

Dewan Pertimbangan pusat bagian ekonomi pada masa Jepang, mengusulkan agar pemerintah menarik dana dari masyarakat.

Baca Selengkapnya
Manuskrip Kuno dari Abad ke-3 Ungkap Kata-Kata yang Hilang dari Kitab Injil
Manuskrip Kuno dari Abad ke-3 Ungkap Kata-Kata yang Hilang dari Kitab Injil

Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6.

Baca Selengkapnya
Deretan Aset Bersejarah di Museum Nasional Indonesia, Ada Titipan Kemenkeu
Deretan Aset Bersejarah di Museum Nasional Indonesia, Ada Titipan Kemenkeu

Museum Nasional mengalami kebakaran kemarin malam.

Baca Selengkapnya
Menilik Museum Kota Langsa, Dulunya Kantor Percetakan Uang
Menilik Museum Kota Langsa, Dulunya Kantor Percetakan Uang "Bon Kontan" pada Masa Pendudukan Belanda

Bangunan kuno yang berada di Kota Langsa, Provinsi Aceh ini menjadi saksi bisu lahirnya alat tukar sebelum adanya mata uang rupiah.

Baca Selengkapnya
Prasasti Huruf Paku Berusia 5000 Tahun Diterjemahkan Pakai AI, Hasilnya Mencengangkan
Prasasti Huruf Paku Berusia 5000 Tahun Diterjemahkan Pakai AI, Hasilnya Mencengangkan

Aksara Paku Berusia 2500 Tahun Diterjemahkan Menggunakan AI, Ini Hasilnya

Baca Selengkapnya
Museum Nasional Evakuasi 817 Koleksi Sejarah dari Galeri Perunggu Terdampak Kebakaran
Museum Nasional Evakuasi 817 Koleksi Sejarah dari Galeri Perunggu Terdampak Kebakaran

Mahendra menyampaikan, proses evakuasi koleksi di ruangan terdampak kebakaran melibatkan tim ahli.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Teks Tersembunyi di Bawah Lapisan Emas Alquran Berusia 1.200 Tahun, Ini Maknanya
Peneliti Temukan Teks Tersembunyi di Bawah Lapisan Emas Alquran Berusia 1.200 Tahun, Ini Maknanya

Ini salah satu manuskrip Alquran paling terkenal, yang dikenal dengan nama Alquran Biru.

Baca Selengkapnya
Dibuka Sayembara Berhadiah Rp 7,6 M buat Siapa Saja yang Bisa Baca Gulungan Kuno ini
Dibuka Sayembara Berhadiah Rp 7,6 M buat Siapa Saja yang Bisa Baca Gulungan Kuno ini

Gulungan Herculaneum yang hangus akibat letusan Gunung Vesuvius menantang pakar AI untuk membacanya. Hadiah £400,000 disediakan untuk terobosan terbaik.

Baca Selengkapnya
Indonesia Berhasil Pulangkan 288 Artefak Bersejarah dari Belanda
Indonesia Berhasil Pulangkan 288 Artefak Bersejarah dari Belanda

Artefak yang direpatriasi diambil selama intervensi Belanda di Bali tahun 1906, dan arca-arca dari Candi Singhasari.

Baca Selengkapnya