Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Museum Aceh simpan 1600 naskah kuno bertuliskan bahasa Arab dan Jawi

Museum Aceh simpan 1600 naskah kuno bertuliskan bahasa Arab dan Jawi Kolektor manuskrip kuno di Aceh. ©2015 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Museum Aceh memiliki naskah kuno yang disimpan dengan baik sebanyak 1600 buah. Manuskrip kuno tersebut beraksara arab dan jawi yang dituliskan oleh para ulama tersohor pada abad 17 lalu.

Manuskrip kuno menjadi incaran semua pihak, baik untuk dijadikan koleksi maupun untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Terutama manuskrip kuno yang dituliskan ulama terkenal seperti Hamzah Fansuri, Syech Abdurrauf dan juga Syech Nuruddin Ar-Raniry.

Kasi Koleksi dan Bimbingan Edukasi Museum Aceh, Edeh Warningsih mengatakan, manuskrip yang menjadi koleksi Museum Aceh umumnya bercerita tentang hikayat seperti Malimdiwa. Ada juga berisi tentang ilmu keagamaan seperti fiqh, tauhid dan tasawuf. Semuanya dituliskan dalam bahasa Melayu dan arab.

"Semua manuskrip ditulis dengan tulisan arab. Namun ada yang berbahasa Arab, bahasa Aceh, dan bahasa Melayu," sebut Kasi Koleksi dan Bimbingan Edukasi Museum Aceh, Edeh Warningsih, Senin (20/4) di Banda Aceh.

Menurut Edeh, tidak semua orang mampu membaca naskah kuno tersebut. Selain dituliskan dalam bahasa Arab tanpa baris, arab jawi hingga dituliskan dalam bahasa Aceh asli, hingga agak sulit untuk dibaca.

"Oleh karena itu kami tidak memberikan naskah untuk sembarang orang, seperti peneliti atau mahasiswa jika dia dari jurusan sastra Arab dan bisa membaca naskah, kami berikan," katanya.

Namun tidak semua naskah yang tersimpan di Museum Aceh utuh. Seperti kitab Bustanussalatin karya Syech Nurruddin Arraniry yang sudah sulit untuk dibaca lagi, dan ada sebagian yang sudah hilang dan tidak lagi berada di Aceh.

Dia mengatakan, tidak lengkapnya masnuskrip yang bercerita tentang kerajaan Aceh Darussalam ini, dikarenakan banyak naskah yang sudah berpindah tangan dan ada yang sudah disimpan di museum Belanda.

"Kitab Bustanussalatin kita cuma punya satu pasal saja, yaitu pasal 13. Lain tidak ada," ungkapnya.

Manuskrip lain yang khusus tentang pelaksanaan hukum adalah Saminatul Hukam. Manuskrip ini mengungkapkan baik hukum dan hukum adat tertulis dalam naskah kuno ini.

Manuskrip lain yang juga tidak mempunyai judul, Edeh mengkategorikan teks kuno dalam sebuah kumpulan teks yang didalamnya berisi ilmu tauhid, adat-adat Aceh, serta hukum.

"Untuk menandakan ada kumpulan teks, kami melihat jika dalam satu naskah tersebut terdapat dua cerita atau lebih," ujarnya.

Sampai saat ini, Edeh mengatakan pihaknya belum membuat pengadaan untuk menambah koleksi naskah kuno untuk disimpan di museum Aceh. Selain terkendala dana, Edeh mengatakan pengadaan koleksi baru tersebut akan dilakukan jika masih ada naskah yang dirasa perlu dan belum terdaftar dalam koleksi museum.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Aset Bersejarah di Museum Nasional Indonesia, Ada Titipan Kemenkeu
Deretan Aset Bersejarah di Museum Nasional Indonesia, Ada Titipan Kemenkeu

Museum Nasional mengalami kebakaran kemarin malam.

Baca Selengkapnya
Tepis Stigma Mistis pada Barang Antik, Paguyuban Antik Jember Pamerkan Keris di Alun-Alun Kota
Tepis Stigma Mistis pada Barang Antik, Paguyuban Antik Jember Pamerkan Keris di Alun-Alun Kota

Pemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan Paguyuban Barang Antik Jember menggelar pameran benda-benda kuno.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Teks Tersembunyi di Bawah Lapisan Emas Alquran Berusia 1.200 Tahun, Ini Maknanya
Peneliti Temukan Teks Tersembunyi di Bawah Lapisan Emas Alquran Berusia 1.200 Tahun, Ini Maknanya

Ini salah satu manuskrip Alquran paling terkenal, yang dikenal dengan nama Alquran Biru.

Baca Selengkapnya
Potret Museum Song Terus Pacitan dengan Koleksi Warisan 350 Ribu Tahun Lalu, Hadirkan Sensasi Hidup Zaman Purbakala
Potret Museum Song Terus Pacitan dengan Koleksi Warisan 350 Ribu Tahun Lalu, Hadirkan Sensasi Hidup Zaman Purbakala

Ruang pamer benda purbakala dari Kawasan Cagar Budaya Gunung Sewu sejak pleistosen tengah hingga holosen

Baca Selengkapnya
Ngabuburit di Museum Bayt Al-Qur'an Jakarta, Ada Al-Qur'an Terkecil di Dunia
Ngabuburit di Museum Bayt Al-Qur'an Jakarta, Ada Al-Qur'an Terkecil di Dunia

Di Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu,  Ternyata Beda dengan Naskah Jawa
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu, Ternyata Beda dengan Naskah Jawa

Keberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar

Baca Selengkapnya
Banyuwangi Punya Museum Baru, Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah
Banyuwangi Punya Museum Baru, Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah

Ribuan artefak Balambangan kuno tersaji di Omahseum.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Ada Kendaraan Dewa Siwa Peninggalan Masa Hindu
Mengunjungi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Ada Kendaraan Dewa Siwa Peninggalan Masa Hindu

Peninggalan yang menarik adalah situs batu yang dipercaya merupakan kendaraan Dewa Siwa dalam kebudayaan Hindu di India.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Radya Pustaka Solo, Museum Tertua di Indonesia
Berkunjung ke Radya Pustaka Solo, Museum Tertua di Indonesia

Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, koleksinya mulai dari masa kerajaan hingga masa penjajahan.

Baca Selengkapnya
25.000 Pecahan Artefak dari Masa Awal Islam Ditemukan di Jeddah, Ada Porselen dari China
25.000 Pecahan Artefak dari Masa Awal Islam Ditemukan di Jeddah, Ada Porselen dari China

Total berat dari seluruh temuan ini mencapai 531 kilogram.

Baca Selengkapnya
Masjid Tua di Wonogiri Ini Menyimpan Al-Qur'an Berusia 500 Tahun, Ini Faktanya
Masjid Tua di Wonogiri Ini Menyimpan Al-Qur'an Berusia 500 Tahun, Ini Faktanya

Masjid tua itu konon merupakan peninggalan Ki Ageng Pandanaran

Baca Selengkapnya
Mengenal Budaya Sunda Masa Silam di Museum Sri Baduga, Ada Arca Zaman Megalitik hingga Alat Dapur Kuno
Mengenal Budaya Sunda Masa Silam di Museum Sri Baduga, Ada Arca Zaman Megalitik hingga Alat Dapur Kuno

Di sini, jejak masyarakat Sunda sejak zaman prasejarah tersimpan apik.

Baca Selengkapnya