Musik orgen tunggal mati, panitia hajatan ditusuk penonton
Merdeka.com - Hanya gara-gara musik orgen tunggal dimatikan, dua penonton nekat menusuk seorang panitia hajatan bernama Sulaiman (55). Akibatnya, warga Jalan Silaberanti, RT 27, RW 07, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, itu harus menjalani operasi di rumah sakit lantaran paru-parunya robek terkena tusukan senjata tajam.
Tak terima anaknya menjadi korban penusukan, ibu korban Hj Maryam (75), melapor ke SPKT Polresta Palembang. Kepada petugas, Maryam menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat berlangsungnya hajatan pernikahan di rumah tetangganya, Minggu (8/3). Saat itu, korban sedang bertugas sebagai panitia.
Tiba-tiba, musik orgen tunggal mendadak mati. Tanpa diketahui penyebabnya, di samping panggung korban terlibat selisih paham dengan kedua pelaku berinisial SK (38) dan LK (38). Kemudian, kedua pelaku yang dinyatakan buron, menusuk korban menggunakan pisau. Korban terkapar bersimbah darah.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
"Kami lihat sendiri dua orang tua (pelaku) menusuk dada anak saya. Saya dan cucu saya menghampiri, tapi pelaku sudah kabur," ungkap Maryam, Senin (9/3).
Menurut dia, percekcokan antara korban dan kedua pelaku diduga disebabkan musik organ tunggal yang mendadak mati. Padahal, korban hanya bertugas mengatur undangan, bukan mengurusi acara hiburan.
"Saya minta polisi menangkap dua orang itu karena anak saya masuk rumah sakit, akan dioperasi. Paru-parunya sobek," kata dia.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi membenarkan laporan korban yang tercantum dengan tanda bukti lapor LPB-529/III/2015/Sumsel/Resta. Dari keterangan keluarga korban, kedua pelaku merupakan residivis kasus penganiayaan.
"Identitas kedua pelaku sudah kita kantongi dan segera kita tangkap," tukasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua maling sepeda motor di Talang Betutu, Palembang, harus membayar mahal perbuatan mereka. Mereka diamuk massa, bahkan seorang di antaranya tewas.
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaDia mengaku telah mengamankan tiga orang diduga provokator.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaSuyoko menjadi bulan-bulanan para pengeroyok hingga jatuh tersungkur.
Baca SelengkapnyaMusik yang diputar awalnya biasa saja, seperti dangdut dan pop. Namun tiba-tiba diputar musik remik yang membuat korban joget bersama teman-temannya.
Baca SelengkapnyaTerkait peristiwa ini, polisi menangani dua perkara berbeda. Satu berkaitan penipuan konsumen, dan kasus lainnya berkaitan kerusuhan konser.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri di Kediri menjadi korban dugaan pengeroyokan gerombolan pemuda setelah melihat konser musik di GOR Jayabaya Sabtu (29/6)
Baca SelengkapnyaDia bergoyang mengiringi musik dan mengacuhkan orang sekeliling yang turut menonton.
Baca SelengkapnyaPelaku HS (29) warga Desa Pohijo ditangkap melakukan penganiayaan.
Baca SelengkapnyaKemarahan penonton dipicu karena panitia gagal menghadirkan sejumlah musisi yang sudah dijanjikan.
Baca Selengkapnya