Musim Hujan, BBWS Pemali Juwana Percepat Normalisasi 8 Sungai di Jateng
Merdeka.com - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana telah mempercepat normalisasi 8 sungai di 13 wilayah Jawa Tengah menjelang musim hujan. Normalisasi sungai dilakukan sebagai antisipasi pengendalian banjir dan rob pada musim penghujan.
"Jadi kami fokus melakukan perbaikan pengerukan sungai dari Kota Semarang hingga Kabupaten Jepara, seperti sungai Babon, sungai sayung di Demak hingga Sungai Juwana dalam rangka penanganan kejadian banjir di wilayah tersebut," kata Kepala BBWS Pemali Juwana, Adek Rizal di Semarang, Kamis (28/10).
Catatan kejadian banjir dari tiga tahun terakhir selalu meningkat. Pada Tahun 2019 terjadi di 11 titik, 2020 ada 59 titik, kemudian di tahun 2021 mulai Januari sampai akhir musim tahun ini tercata 106 titik kejadian.
-
Kapan banjir sering terjadi di Indonesia? Contoh permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah banjir. Banjir merupakan masalah besar yang terjadi belakangan ini. Di saat musim penghujan tiba, banyak wilayah di Indonesia yang rentan mengalami bencana banjir bandang yang datang secara tiba-tiba.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
-
Dimana banjir paling sering terjadi? Banyak daerah, terutama yang berada di dataran rendah atau dekat dengan badan air, berisiko tinggi mengalami banjir.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Selain normalisasi sungai, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah kawat bronjong 3.600 unit, karung kapur 22 ribu dan 3.700 unit bio bag sebagai antisipasi longsor tanggung jebol.
"Setiap tahun itu kejadian banjir selalu bertambah titiknya, belum termasuk musim hujan di akhir tahun ini," jelasnya.
Adek berharap, dengan berbagai antisipasi pengendara banjir yang dilakukan oleh BBWS mampu menangani banjir dan rob di sejumlah daerah seperti Kota Semarang hingga Demak dan sekitarnya.
"Semoga banjir kali ini tidak akan separah tahun sebelumnya," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBanjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaPos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan debit tinggi muka air (TMA) hingga siaga 2.
Baca Selengkapnyawilayah paling banyak terdampak banjir di antaranya di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaPembebasan lahan ini dilakukan untuk membangun turap atau beton pembatas di sepanjang sisi sungai untuk menahan debit air.
Baca SelengkapnyaKenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaJika upaya penanganan banjir tidak diatasi dan dijalankan dengan baik, menurut Heru Jakarta akan rawan terhadap air bersih.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca Selengkapnya