Musim hujan tiba, banyak wilayah Sumsel rawan longsor dan banjir
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Sumsel akan segera memasuki musim hujan. Kondisi ini harus diwaspadai karena ada beberapa daerah di provinsi itu yang rentan terjadi longsor dan banjir.
Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Kenten Palembang Indra Purna mengungkapkan, saat ini sebagian besar wilayah Sumsel sudah mulai diguyur hujan karena sedang memasuki musim pancaroba.
Musim hujan secara merata akan mulai tiba pada pertengahan hingga akhir November ini. Sementara puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi selama tiga bulan, yakni pada bulan Desember, Januari, dan Maret.
-
Kapan puncak musim hujan tahun ini? BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.
-
Kapan puncak musim kemarau di Jateng diprediksi terjadi? “Bulan Agustus ini diprakirakan sebagai puncak musim kemarau khususnya di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng,“
-
Kapan puncak musim kemarau di Indonesia? Bulan Agustus menjadi puncak musim kemarau di Indonesia, yakni sebanyak 507 ZOM (72,53 %).
-
Kapan musim hujan di Indonesia biasanya dimulai? 'Musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini, dan awal musim hujan secara bertahap, dimulai awal November 2023,' tulis BMKG dalam keterangan resminya dilansir Rabu (4/10/2023).
-
Kapan musim hujan di Indonesia? Dengan datangnya musim hujan pada November 2024, Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan kesehatan yang harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat.
"Sekarang sudah mulai peralihan musim kemarau ke penghujan atau pancaroba. Musim hujannya segera tiba," ungkap Indra, Selasa (10/11).
Untuk itu pihaknya mengimbau warga dan pemerintah setempat agar lebih waspada terhadap peristiwa pada musim hujan tersebut, yakni bencana longsor dan banjir. Sebab, sebagian besar wilayah Sumsel merupakan daerah dataran tinggi dan perairan.
Dari pemetaan BMKG, daerah-daerah di Sumsel yang rawan longsor di antaranya Kabupaten Lahat, Pagaralam, Empat Lawang, Lubuk Linggau, Muara Enim, Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ulu Selatan.
Sedangkan daerah yang rawan banjir dan kerap terjadi setiap tahunnya adalah Palembang, Musi Banyuasin, Banyuasin, sebagian Muara Enim, Ogan Ilir, Lahat dan Empat Lawang.
"Dari pemetaan ini, pemerintah dan warga harus melakukan antisipasi dini terhadap ancaman itu," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaSebelumnya kali Ciliwung nyaris kering kerontang akibat musim kemarau bulan lalu.
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan, ada sejumlah penyebab yang memicu cuaca ekstrem selama periode persebut.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaPada periode puncak musim hujan November – Desember 2024 diprakirakan terjadi yang antaranya di Sumatera, Pulau Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca Selengkapnya