Musim Hujan, Warga di Sejumlah Daerah Mulai Terserang DBD
Merdeka.com - Curah hujan di sejumlah wilayah belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Peralihan musim membuat sejumlah warga di berbagai daerah mulai terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Di Kabupaten Tangerang, sejak awal tahun sebanyak 90 warga menderita DBD. Bahkan satu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Desiriana, penderita DBD paling banyak di Kecamatan Panongan.
-
Siapa yang lebih banyak terkena DBD di Jakarta Barat? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Apa yang menyebabkan banyaknya pasien DBD di RSUD Tamansari? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Kenapa DBD meningkat di Jakarta Barat? Memang, Jakarta Barat menyumbang penyebaran kasus DBD tertinggi hingga 26 Maret 2024 dengan jumlah kasus mencapai 716, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172 dan Kepulauan seribu 18 kasus.
-
Di mana kasus DBD paling banyak terjadi di Jakarta? 'Penyebaran DBD meningkat terutama di Jakarta Selatan saat ini di angka sekitar 500 kasus,' kata Heru dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (26/3).
"DBD di Tangerang 90 orang, terbanyak di Panongan ada 27 kasus," ucap Desiriana, selasa (5/2)
Terpisah, Bupati Tangerang, A Zaki Iskandar, mengatakan dinas terkait akan terus meningkatkan kewaspadaan agar wilayah terjangkit DBD tak meluas. Upaya ini berkaca dari kejadian 2016 lalu, Kabupaten Tangerang menyandang status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.
"Kita pernah masuk dalam kategori KLB dan jangan sampai itu terjadi lagi. Saat ini wabah DBD di Kabupaten Tangerang, masih dalam kondisi normal, namun curah hujan yang terus menerjang menjadi kewaspadaan bagi semua elemen masyarakat, sehingga pencegahan dini jauh lebih utama," kata dia.
Dia memastikan petugas terus mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), serta budaya 3M dengan cara Menguras, Membersihkan dan Menimbun.
"Jangan dilakukan dengan fogging atau pengasapan, karena itu tidak ada efeknya. Tapi, kita tingkatkan kebersihan lingkungan," ucap Zaki.
"Jika menemukan anggota keluarga yang sakit, langsung bawa periksa ke rumah sakit segera jangan menunda-nunda," ucap dia.
Warga Gunung Kidul Terserang DBD
Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puluhan warga terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD), sejak awal Januari hingga sekarang.
Sekretaris Dinkes Gunung Kidul Priyanta Madya Satmaka di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan jumlah kasus DBD pada awal tahun ini meningkat dibandingkan dengan 2018.
Menurut data yang diperoleh, peningkatan terjadi hampir dua kali lipat. Pada awal tahun ini yang baru berjalan sebulan, sudah ada laporan 37 kasus DBD di Gunung Kidul.
"Kasus 2018 pada bulan yang sama sejumlah 19 kasus, jadi jauh lebih banyak saat ini," kata Priyanta.
Belajar dari kasus mewabahnya DBD yang terjadi di wilayah lain, pihak Dinkes mulai melakukan antisipasi pencegahan, salah satunya adalah mengupayakan juru pemantau jentik (jumantik) setiap rumah satu orang. Dengan adanya petugas di lapangan, nanti akan ada evaluasi dampak yang ditimbulkan.
Selain faktor itu juga perilaku masyarakat dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih kurang. "Menurut kita gerakan PSN oleh masyarakat merupakan yang terpenting, sehingga tidak ada jentik nyamuk yang berkembang biak," katanya.
Priyanta menyebut ada beberapa faktor pemicu, salah satunya ialah curah hujan.
Kasus di tempat lain (luar wilayah) yang meningkat maka berpengaruh terhadap jumlah penderita di Gunung Kidul.
Kalau Jumlah jentiknya sudah melebihi ambang batas maka akan dilakukan "fogging" (pengasapan). "Fogging" tidak bisa dilakukan asal-asalan, harus melalui kajian terlebih dahulu, "Untuk itu, kami mendorong masyarakat untuk menanam tumbuhan pengusir nyamuk seperti lavender, dan serai-seraian. Karena tumbuhan tersebut tidak disukai nyamuk, kata dia.
Untuk wilayah endemik, Priyanta menyebut ada dua kecamatan dengan penderita paling banyak, yakni Kecamatan Karangmojo dan Wonosari.
Ia menyebut kasus DBD menyerang di segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa.
"Penderitanya tidak hanya anak-anak, tetapi orang dewasa juga kena. Ada beberapa kecamatan yang sampai saat ini belum ada penderitanya, kami berharap kecamatan lain tidak ditemukan DBD," harapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaPer 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya