Musim Hujan, Warga Diminta Waspadai Ular Kobra
Merdeka.com - Masyarakat Kota Tangerang diminta lebih waspada pada musim penghujan seperti saat ini. Selain mewaspadai ancaman bencana alam, tingginya kemunculan ular berbisa, seperti kobra, pada musim ini juga harus diantisipasi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Ghufron Falveli menuturkan, kemunculan ular di area permukiman warga sering terjadi semasa musim penghujan. Puncaknya biasanya terjadi antara Oktober hingga Desember, ular akan mencari tempat yang ideal untuk menetaskan telurnya.
"Berdasarkan data BPBD, sepanjang 2021 sudah 86 kasus ular ditangani. Pada tiga bulan terakhir, September 3 kasus, Oktober 10 kasus, dan November dengan 5 kasus," jelas dia Senin (22/11).
-
Apa bahaya yang ditimbulkan oleh ular kobra? Terlebih racun atau bisanya dapat membunuh mangsanya termasuk manusia dalam sekejap. Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Kenapa doa untuk menghindari ular penting di musim hujan? Doa mencegah binatang berbahaya masuk ke dalam rumah saat musim hujan penting diketahui. Salah satu binatang yang kerap kali mencoba menyelinap masuk ke rumah ketika hujan ialah ular.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Bagaimana cara mencegah ular masuk rumah saat musim hujan? Untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah, Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya: 1. Usir TikusCara mencegah ular masuk rumah yang pertama yaitu dengan menangani pemicu ular tersebut. Ular umumnya hanya merncari makan, dan salah satu makanan ular yang ada di rumah adalah tikus.
-
Hewan apa yang berbahaya di musim hujan? Jika seseorang tergigit kalajengking maka akan mendapatkan berbagai gangguan kesehatan.Seperti kesulitan bernapas, mual, muntah, hingga gangguan pada leher, kepala dan mata.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Dia memaparkan, perkembangbiakan ular diperkirakan terus meningkat seiring lamanya musim penghujan. Warga diingatkan untuk hati-hati dan mulai membersihkan area tempat tinggalnya.
"Hal ini terjadi karena tempat atau lingkungan kotor dan juga habitatnya terganggu. Hingga akhirnya, keluar dari habitat untuk mencari makan," ungkap Ghufron.
Gufron pun memberikan kiat bagi masyarakat Kota Tangerang mencegah ular menetaskan telurnya di area rumah. Langkah yang ditempuh di antaranya dengan sering membersihkan rumah dan memberi wangi-wangian yang menyengat. Selain itu, sistem sirkulasi dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah juga harus diperhatikan, agar tidak ada area lembap dan gelap di dalam rumah.
"Sinar matahari masuk ke rumah, ventilasi bagus, sirkulasi ada sehingga tidak ada kelembapan. Tidak usah menabur garam, karena garam tidak efektif," jelas dia.
Warga juga disarankan supaya tidak menumpuk barang-barang bekas, sehingga tidak menciptakan lubang atau ruang yang dapat digunakan ular untuk bertelur. Pastikan membuang sampah setiap hari secara rutin.
"Jangan biarkan sampah tergeletak lama dan mengundang tikus. Itu akhirnya men-trigger bahwa ular itu mencari mangsa karena dia mengikuti bau si tikus. Jika ternyata di rumah ditemukan sarang ular jangan panik, tetap waspada dan laporkan ke tim BPBD untuk mengevakuasi secara aman," terang dia.
Selanjutnya, jika warga menemukan adanya ancaman hewan berbahaya di lingkungan tempat tinggalnya, diminta untuk melaporkan temuannya itu melalui emergency call center di 112 atau nomor piket 24 jam BPBD di 021-5582144.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemunculan ular tersebut sontak menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaWarga khawatir ular tersebut masuk ke rumah dan menggigit mereka.
Baca SelengkapnyaSungguh mengerikan. Seekor ular king cobra ditemukan bersembunyi di dalam helm.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaBeruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Baca SelengkapnyaJangan percaya menaburkan garam atau cairan pembersih bisa terhindar dari gigitan ular
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaHujan yang turun cukup deras mengguyur Jakarta ini juga disertai angin yang kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG memperkirakan wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dari siang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaPemkab Tangerang telah menetapkan status siaga bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaAda pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca Selengkapnya