Musim kemarau, 42 desa di Boyolali krisis air bersih
Merdeka.com - Akibat datangnya musim kemarau, sedikitnya 42 desa di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih. Ke 42 desa tersebut tersebar di 6 kecamatan. Yakni Kecamatan Wonosegoro, Cepogo, Musuk, Juwangi, Andong, Musuk, dan Karanggede.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menyebut, 42 desa tersebut setiap tahunnya menjadi langganan krisis air bersih setiap musim panjang tiba.
"Memang sudah langganan setiap kemarau panjang. Kami memprediksi musim kemarau tahun ini lebih panjang, yaitu Juli-Desember dibandingkan tahun sebelumnya Juli-September," ujar Kepala BPBD Boyolali, Nur Khamdani, saat dihubungi wartawan, Selasa (28/7).
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Di mana saja wilayah yang terdampak kekeringan? Wilayah yang terkena dampak paling parah mencakup hampir seluruh Eropa, Amerika Serikat bagian barat, Brasil, Asia Timur, dan Afrika Tengah.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Bagaimana desa Patemon mengatasi krisis air bersih? Tahun 2014 adalah titik balik bagi warga Desa Patemon keluar dari krisis air bersih. Mereka ramai-ramai membuat sumur resapan di sekitar mata air. Sumur resapan itu dibuat seluas 2x2 meter dengan kedalaman 2 meter. Bagian dasarnya diberi batu koral untuk membersihkan air.
-
Mengapa warga Desa Gempolrejo kekurangan air bersih? Musim kemarau panjang yang tak kunjung usai membuat krisis air di beberapa daerah di Jateng bertambah parah.
-
Apa saja akibat kekurangan air bersih? Sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, infeksi pencernaan, dan lainnya.
Khamdani mengemukakan, pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dengan bupati dan para camat untuk menangani masalah ini. Langkah yang akan dilakukan yakni dengan melakukan droping air bersih ke warga. Ia mengaku sudah mengajukan anggaran sebesar Rp 200 juta ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat melalui BNPB Provinsi untuk mengatasi krisis air di beberapa wilayah tersebut.
"Bantuan air bersih sudah kami koordinasikan dengan instansi terkait, seperti PDAM, Bagian Kesra Setda Boyolali, serta Bakorwil II Surakarta," katanya.
Menurut Khamdani, kekeringan paling parah terjadi di Kecamatan Wonosegoro dan Kecamatan Juwangi. Di Wonosegoro kekeringan melanda 11 desa, hingga menyebabkan puluhan ribu warga kekurangan air bersih. Untuk bertahan dan mendapatkan air bersih, warga bergantung pada bantuan, atau membeli air bersih ruk tangki dengan harga Rp 270 ribu untuk 6.000 liter.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wilayah Kabupaten Demak yang mengalami krisis air bersih semakin luas. Tidak kurang 62 desa telah mengalami kondisi itu.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab menjelaskan, 63 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaSudah hampir satu bulan, lebih dari 635 KK atau 2.150 jiwa di Desa Weninggalih mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda kekeringan. Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Grobogan dengan 99 desa yang kini kekurangan air.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih dari BPBD Kab Bogor disalurkan untuk meringankan kesulitan warga yang terdampak kekeringan akibat kemarau.
Baca Selengkapnya