Musim Kemarau, Banyak Wilayah di Sumsel Terancam Kebakaran Hutan Lahan
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Sumatera Selatan mengalami hari tanpa hujan (HTH) selama 20 hari pada bulan ini. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berpotensi dan mengancam provinsi itu.
Kepala Klimatologi Kelas I Palembang Nuga Putrantijo mengungkapkan, HTH terjadi di daerah-daerah rawan karhutla seperti tahun-tahun sebelumnya. Seperti Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Muara Enim, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu Timur.
"Sebagian besar wilayah Sumsel akan mengalami HTH enam hari hingga 20 hari ke depan," ungkap Nuga, Selasa (2/7).
-
Apa yang diprediksi BMKG tentang musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
Menurut dia, HTH berdampak pada kekeringan lahan dan berpotensi terjadi kebakaran, terutama di areal gambut. Api sangat mudah meluas jika tidak segera ditangani.
"Potensi HTH sangat tinggi dalam kondisi hari tanpa hujan," ujarnya.
Dikatakannya, HTH ekstrem terjadi pada Agustus dan September 2019 yang merupakan puncak kemarau. Pada situasi itu suhu udara juga mengalami peningkatan dari 33 derajat celsius hingga 36 derajat.
"Hujan diprediksi kembali turun pada dua bulan di akhir tahun. Kemarau tahun ini diperkirakan cukup lama dan kering dibanding tahun lalu," kata dia.
Sementara itu, Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, pihaknya telah memetakan daerah rawan karhutla yang berjumlah 300 desa di sembilan kabupaten dan kota. Dari total itu, ada 100 desa dari empat kabupaten yang mendapat perhatian lebih.
"Ada 1.512 petugas gabungan diturunkan untuk tim darat, sedangkan operasi udara ada empat helikopter melalui water boombing," terangnya.
Sejauh ini, sambung dia, sudah terdapat 15 hektare di Ogan Ilir yang terbakar selama seminggu terakhir. Petugas mulai kesulitan menangani api karena keterbatasan air di lokasi.
"Sungai-sungai mulai mengering karena hujan jarang turun, petugas tetap berusaha memadamkan jika terjadi kebakaran," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaKondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 diprediksi sampai September
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Indonesia diperkirakan terdampak El Nino, termasuk Sumatera Selatan. Puncaknya diprediksi terjadi pada Agustus-Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSumba Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang tidak diguyur hujan dalam waktu sangat panjang
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca Selengkapnya