Musim kemarau panjang, kekeringan di Yogyakarta makin parah
Merdeka.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Untung Waluyo mengatakan titik kekeringan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah menjadi 200 titik yang sebelumnya pada tahun 2014 hanya berjumlah 118 titik. Kekeringan ini meluas seiring semakin panjangnya musim kemarau di wilayah itu.
"Jumlah titik kekeringan di Kabupaten Kulon Progo semakin meluas, seiring kemarau panjang yang diprediksi hingga akhir November. Kondisi kekeringan semakin parah," ujar Untung di Yogyakarta, Rabu (7/10).
Dia mengatakan titik kekeringan di Kulon Progo meliputi Kecamatan Kokap, Girimulyo, Kalibawang, Samigaluh dan sebagian Pengasih dan Sentolo. Sekarang bertambah di Kecamatan Lendah dan Panjatan.
-
Apa saja yang terdampak kekeringan? Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
-
Di mana saja wilayah yang terdampak kekeringan? Wilayah yang terkena dampak paling parah mencakup hampir seluruh Eropa, Amerika Serikat bagian barat, Brasil, Asia Timur, dan Afrika Tengah.
-
Apa yang terjadi akibat kekeringan? Sudah sebulan ini warga Desa Petir harus berjuang mendapatkan air bersih.
-
Kenapa perubahan iklim memperburuk dampak kekeringan? Namun, para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan iklim memperburuk dampak dari fenomena cuaca ini, sehingga membuatnya semakin sulit untuk diprediksi.
-
Dimana kekeringan terjadi? Dampak kekeringan mulai terasa pada 9 kabupaten di Jateng.
-
Kenapa kekeringan terjadi? Musim kemarau panjang menyebabkan terjadinya kekeringan di berbagai tempat.
"Kami berupaya melakukan pipanisasi sumber mata air ke rumah tangga. Supaya jumlah kepala keluarga (KK) yang kekurangan air dapat berkurang," katanya.
Selain itu, lanjut Untung, kelompok masyarakat yang mengharapkan bantuan droping air bersih juga semakin bertambah. Bahkan, untuk kebutuhan rumah tangga harus bersabar antre menunggu beberapa hari.
"Permintaan bantuan air bersih di wilayah yang dilanda kekeringan akibat musim kemarau terus bertambah," tuturnya.
Menurut dia, persediaan air bersih untuk masyarakat di wilayah yang dilanda kekeringan selama musim kemarau mencapai sekitar 300 truk tangki. Sejak musim kemarau hingga awal Oktober, BPBD Kulon Progo sudah melakukan droping air bersih sekitar 200 tangki, di luar dari bantuan dari berbagai pihak.
BPBD Kulon Progo terus melakukan droping air bersih kepada kelompok masyarakat yang sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih. Untuk droping air bersih mengoperasionalkan tiga armada truk tangki. Seiring kawasan yang dilanda kekeringan meluas, permintaan air bersih terus bertambah.
"Satu armada tangki BPBD dijadwalkan melakukan droping air bersih di wilayah Kecamatan Kalibawang. Truk tangki PMI droping air di wilayah Kecamatan Lendah," imbuhnya.
Dia mengimbau kelompok masyarakat yang mengajukan bantuan air bersih bersabar. Pemberian bantuan seharusnya dapat dimanfaatkan bersama anggota kelompok. "Bantuan tersebut bukan untuk perseorangan, seharusnya dapat dimanfaatkan bersama-sama. Kelompok masyarakat yang mengharapkan bantuan air bersih harus bersabar. Tidak bisa hari ini mengajukan permohonan bantuan terus dikirim hari itu juga karena harus antre," katanya.
Seperti dilansir antara, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Suhardiyana menjelaskan armada tangki yang dioperasionalkan masih mampu untuk melayani permintaan bantuan masyarakat.
Sebagian besar kelompok masyarakat yang mengajukan permohonan bantuan air bersih berasal dari wilayah Kecamatan Kalibawang, Girimulyo, Samigaluh, Kokap dan wilayah Kecamatan Lendah. "Untuk sampai pada gilirannya, paling tidak harus menunggu antara dua sampai tiga hari," ungkapnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda kekeringan. Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Grobogan dengan 99 desa yang kini kekurangan air.
Baca SelengkapnyaHanya empat dari 18 kecamatan di seluruh Gunungkidul yang terdampak kekeringan
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 diprediksi sampai September
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota setempat telah mendistribusikan sebanyak 6.346.000 liter air bersih untuk 33.871 keluarga.
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSejumlah daerah di Banyumas langganan alami kekeringan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih dari BPBD Kab Bogor disalurkan untuk meringankan kesulitan warga yang terdampak kekeringan akibat kemarau.
Baca SelengkapnyaLuas lahan tani terdampak kemarau meningkat di Cilacap.
Baca Selengkapnya