Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Musim kemarau, Warga Gunung Kidul cari air sampai Jawa Tengah

Musim kemarau, Warga Gunung Kidul cari air sampai Jawa Tengah Warga Gunungkidul cari air hingga Jawa Tengah. ©2017 merdeka.com/purnomo edi

Merdeka.com - Minimnya sumber mata air di Kecamatan Rongkop dan Girisubo, Gunung Kidul, DIY membuat penjual air untuk kebutuhan masyarakat harus mencari air hingga ke Pracimantoro, Jawa Tengah. Dengan menggunakan mobil tangki swasta, para penjual air ini berburu air hingga keluar wilayah DIY.

Seorang pedagang air, Margoto (51) mengatakan, setiap hari dirinya berangkat sekitar pukul 04.30 WIB untuk menjajakan air bersih di Kecamatan Rongkop dan Girisubo. Biasanya, Margoto baru pulang ke rumah sekitar pukul 21.00 WIB.

Margoto setiap harinya berjualan air bersih kepada warga yang membutuhkan. Mereka biasanya akan menghubungi nomor ponselnya atau warga akan mencegat truk tangki yang dikemudikannya.

"Setiap hari bisa menjual 10 rit. Harganya bervariasi. Bisa Rp 100 ribu sampai Rp 120 ribu per tangki (tangki berisi 5000 liter). Tergantung jauh dekatnya rumah," papar Margoto, Kamis (3/8).

Margoto menjelaskan, biasanya tangki truk punyanya mengambil air di sekitar Pelabuhan Sadeng dan Pracimantoro, Jawa Tengah. Untuk sumber air di Sadeng, dia mengungkapkan, tergantung dari kondisi air laut. Jika air pasang maka air akan pasang juga sedangkan jika air surut maka air akan surut juga.

Seorang pedagang air lainnya, Sakiran (47) menerangkan, setiap hari dirinya mengambil air di Pracimantoro, Jawa Tengah dan Pelabuhan Sadeng untuk dijual kembali di Gunung Kidul, utamanya di Kecamatan Rongkop dan Girisubo.

"Mata air di daerah Rongkop dan Girisubo tidak banyak. Di Pracimantoro ada sumur bor. Sehingga jumlah airnya cukup banyak," ungkap Sakiran.

Kurangnya ketersediaan air bersih di kawasan Rongkop dan Girisubo membuat warga di saat musim kemarau seperti saat ini kesulitan mengakses air bersih. Tak adanya pipa air PDAM yang menembus ke kawasan itu membuat warga selama bertahun-tahun habya bergantung pada air hujan yang ditampung di bak penampungan maupun menggunakan air telaga.

Jika musim kemarau seperti saat ini, warga pun terpaksa harus membeli air. Pasalnya air di telaga maupun di bak penampungan sudah habis digunakan. Droping air yang diberikan oleh pemerintah pun belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh warga. Sehingga mau tak mau warga pun harus membeli air bersih lewat para penjual air. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Musim Kemarau, Kebutuhan Air Bersih Jeriken di Muara Angke Meningkat
FOTO: Musim Kemarau, Kebutuhan Air Bersih Jeriken di Muara Angke Meningkat

Wilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan
Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan

Warga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Melanda Ngawi, Begini Perjuangan Warga Ambil Air di Sungai Bengawan Solo
Kekeringan Melanda Ngawi, Begini Perjuangan Warga Ambil Air di Sungai Bengawan Solo

Sudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Lebak Alami Kekeringan, Gunakan Air Sungai untuk Mencuci hingga Kebutuhan Minum
Pilu Warga Lebak Alami Kekeringan, Gunakan Air Sungai untuk Mencuci hingga Kebutuhan Minum

Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.

Baca Selengkapnya
Probolinggo Terancam Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Minum Air Kubangan Sungai
Probolinggo Terancam Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Minum Air Kubangan Sungai

Warga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau
Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau

Para petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.

Baca Selengkapnya
Krisis Air Bersih di Jateng Makin Parah, Kondisi Warga Makin Merana
Krisis Air Bersih di Jateng Makin Parah, Kondisi Warga Makin Merana

Warga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari

Baca Selengkapnya
Krisis Air Makin Parah, Begini Cara Warga Pati Siasati Kekurangan Air Bersih
Krisis Air Makin Parah, Begini Cara Warga Pati Siasati Kekurangan Air Bersih

Krisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.

Baca Selengkapnya
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai

Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.

Baca Selengkapnya
Nestapa di Musim Kemarau, Warga Desa di Lebak Harus Berjalan Kaki 1 Km Demi Air Bersih
Nestapa di Musim Kemarau, Warga Desa di Lebak Harus Berjalan Kaki 1 Km Demi Air Bersih

Sumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya