Musim Lebaran tahun ini, Jateng bakal diserbu 6 juta pemudik
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memprediksi jumlah pemudik tahun ini yang masuk ke Jateng, mengalami peningkatan sebanyak 6,08 persen dibandingkan tahun lalu.
"Pemudik dengan tujuan akhir Jawa Tengah pada Lebaran 2016 diperkirakan mencapai 6,657 juta orang," kata Ganjar Pranowo usai menggelar rapat dan acara gelar pasukan kesiapan mudik tahun 2016 di Halaman Pemprov Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/6).
Ganjar menjelaskan, jumlah pemudik tersebut jauh melebihi arus mudik dan balik pada tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 6,288 juta orang.
-
Apa yang bisa digunakan untuk menghindari kemacetan? Salah satu trik jitu untuk menghindari kemacetan adalah dengan memanfaatkan aplikasi navigasi canggih! Dengan aplikasi seperti Google Maps atau Waze di tanganmu, kamu bisa mendapatkan update terkini tentang kondisi lalu lintas dan jalan pintas yang wajib dicoba.
-
Bagaimana cara menghindari kemacetan? Salah satu trik jitu untuk menghindari kemacetan adalah dengan memanfaatkan aplikasi navigasi canggih! Dengan aplikasi seperti Google Maps atau Waze di tanganmu, kamu bisa mendapatkan update terkini tentang kondisi lalu lintas dan jalan pintas yang wajib dicoba. Hanya dengan beberapa ketukan jari, kamu pun bisa menjauhkan diri dari kemacetan yang mengganggu dan menemukan jalur tercepat menuju lokasi tujuan!
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
-
Bagaimana menghindari kemacetan? 'Kalau sudah siap sebaiknya berangkat mudiknya hari ini sampai nanti malam memanfaatkan diskon. Dan juga menghindari terjadinya kemacetan-kemacetan pada saat puncak mudik yang diperkirakan antara tanggal enam sampai delapan sehingga besok pagi hari terakhir,' tuturnya.
-
Apa ancaman bagi pemudik di Jateng menjelang lebaran? Namun di saat momen-momen pulang ke kampung halaman itu, para pemudik dibayangi ancaman cuaca ekstrem, terutama di wilayah Jawa Tengah.
-
Bagaimana Korlantas Polri mengantisipasi arus mudik? Untuk berbagai kesiapan pengelolaan terhadap arus mudik dan arus balik, Polri akan mengantisipasi berbagai kegiatan, baik mudik dan balik.Selain itu, kata Slamet, juga mengantisipasi kesiapan tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat wisata serta pusat transportasi.
Ganjar menjelaskan, sebagian besar di antara mereka saat mudik menggunakan moda transportasi jalur darat.
"Moda transportasi jalan itu terdiri dari sepeda motor, mobil pribadi, dan bus dengan perkiraan mencapai 6,210 juta orang," paparnya.
Kemudian, Ganjar menambahkan sisanya pemudik yang lainya memakai moda transportasi lain, yakni pesawat udara, kereta api, dan kapal laut.
Untuk mengantisipasi masuknya pemudik yang masuk ke wilayah Jawa Tengah yang diperkirakan sebanyak 6,657 juta orang, Pemprov Jateng sudah mempersiapkan tujuh jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.
"Terutama, untuk menghindari jalur lintas pantura yang sampai saat ini memang masih menjadi favorit para pemudik," tutur Ganjar.
Ketujuh jalur alternatif pilihan yang telah dipersiapkan Pemprov Jateng bersama Polda Jateng, Dinas Perhubungan Jateng dan instansi lainya tersebut adalah;
1. Jalur Perbatasa Jateng-Jabar
Bantarsari – Ketanggungan – Slawi – Randudongkal – Bantarbolang – Kebonagung – Wonotunggal – Bawang – Sukorejo – Boja – Ungaran – Semarang/Solo.
Semarang – Gubug – Godong – Purwodadi – Kunduran – Blora – Cepu-Padangan/
2. Jalur Perbatas Jateng - Jatim
Batas Jatim-Jalur Slawi – Jatinegara – Randudongkal siap dioperasikan (khusus siang hari)
3. Jalur Lintas Tengah
Ajibarang – Purwokerto – Sokaraja – Kaliori – Banyumas – Klampok - Banjarnegara – Wonosobo – Temanggung – Secang – Lingk Ambarawa – Bawen
4. Jalur Penguhubung Barat :
Tegal – Slawi – Prupuk – Bumiayu – Ajibarang – Wangon
B. Pejagan – Ketanggungan – Prupuk
5. Jalur Penghubung Timur
Semarang – Ungaran – Bawen – Salatiga – Boyolali – Kartosuro – Surakarta -- Sragen – Mantingan Batas Jatim
6. Jalur Penghubung Tengah
Pemalang – Bantarbolang – Randudongkal – Belik – Bobotsari – Purbalingga – Sokaraja/ Klampok
Pekalongan – Kajen – Kalibening – Wanayasa – Banjarnegara
Weleri – Sukorejo – Parakan
Temanggung – Kaloran – Bandungan – Lemahabang/Ambarawa
Secang – Magelang – Muntilan - Salam
7. Jalur Penghubung Timur dan Jateng
Pati – Kayen – Purwodadi – Gemolong - Surakarta
Sruwen – Gemolong Palur – Karanganyar – Tawangmangu – Cemorosewu
Batas. Jatim - Surakarta – Sukoharjo – Wonogiri – Biting
Batas Jatim- Ngadirojo - Giriwoyo. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalur alternatif ini disiapkan untuk pilihan para pemudik sekaligus mengurangi kepadatan di jalur utama.
Baca SelengkapnyaPergerakan masyarakat selama libur lebaran tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPolisi memprediksi akan ada 61,6 juta jiwa yang melakukan perjalanan di musim mudik lebaran
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaDiprediksi jumlah warga yang melakukan perjalanan mudik tahun ini mencapa 194 juta orang.
Baca SelengkapnyaDiprediksi akan ada ratusan ribu kendaraan yang melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta malam ini.
Baca SelengkapnyaPihak Kepolisian dan Pemprov Jawa Barat menyiapkan petugas, sarana prasarana, hingga rekayasa lalu lintas mengantisipasi peningkatan pemudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaPemudik terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen dan Terminal Kampung Rambutan.
Baca SelengkapnyaJasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.
Baca SelengkapnyaBudi Karya Sumadi memprediksi puncak arus mudik dan arus balik bakal jatuh pada dua hari sebelum dan sesudah Natal
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran
Baca SelengkapnyaKepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Baca Selengkapnya