Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Musim paceklik, ratusan nelayan Cianjur hijrah ke Jateng

Musim paceklik, ratusan nelayan Cianjur hijrah ke Jateng Ilustrasi Nelayan. ©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine

Merdeka.com - Ratusan nelayan asal Pantai selatan Cianjur, Jabar, terpaksa berimigrasi ke Pantai Jawa Tengah lantaran musim paceklik melanda di wilayah itu. Bahkan para nelayan membawa perahunya menggunakan truk untuk menyambung hidup di wilayah lain.

"Sudah hampir tiga bulan kami tidak melaut, karena hasil tangkapan tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hasil tangkapan hanya cukup untuk membayar sewa perahu dan penganti BBM yang kami dapat dengan cara menghutang," keluh Sarif seorang nelayan, Senin (9/5).

Minimnya penghasilan sejak beberapa bulan terakhir, membuat 700 nelayan yang biasa melaut di pantai selatan Cianjur, kini terpaksa harus memilih untuk pindah sementara ke wilayah pantai selatan, Jawa Tengah. Yang dianggap masih memiliki tangkapan cukup untuk menutupi hutang selama tidak melaut.

Sarif mengungkapkan, upaya yang dilakukan para nelayan dengan berimigrasi ke wilayah lain, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan sebagian besar untuk membayar hutang yang selama ini mereka pinjam dari tengkulak atau tetangga.

"Harapan kami dapat penghasilan lebih di wilayah lain. Kalau sudah musim ikan kami akan kembali pulang kampung," ucapnya.

Selama ini, nelayan di wilayah itu minim fasilitas dan bantuan dari pemerintah, seperti program pelatihan, koperasi dan kemudahan untuk mendapatkan BBM menjadi kendala nelayan untuk maju dan lebih sejahtera. Selama puluhan tahun mereka berharap memiliki keahlian dan koperasi untuk memudahkan nelayan ketika musim paceklik.

"Di wilayah lain yang kami tahu pemerintah daerah memberikan sejumlah program termasuk program pelatihan keahlian diluar melaut dan membuat jaring. Sehingga ketika musim paceklik tiba nelayan dapat mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," paparnya dilansir dari Antara.

Sarif dan ratusan nelayan hendak berangkat hari ini ke wilayah Jateng, berharap mimpi mereka untuk mendapatkan keahlian dan koperasi dapat diwujudkan oleh pemerintah daerah Cianjur. Sehingga ketika musim paceklik tiba, mereka dapat meminjam ke koperasi atau bekerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

"Kalau yang tidak melaut tapi punya sawah garapan, memilih bertahan. Kalau kami yang tidak memiliki keahlian lain selain melaut, memilih untuk mencari hidup di wilayah lain," tutupnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut

Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit

Masuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sokong Kapal Bertenaga Listrik dan Tambah Penerima Asuransi untuk Nelayan
Ganjar Sokong Kapal Bertenaga Listrik dan Tambah Penerima Asuransi untuk Nelayan

Ganjar mengatakan, saat ini Pemprov Jateng serius menggerakan penguatan nelayan kecil dengan berbagai fasilitas dan program.

Baca Selengkapnya
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub

Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis

Baca Selengkapnya
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam

Tidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.

Baca Selengkapnya
H-6 Antrean Lebaran, Truk Menuju Pelabuhan Pelindo Ciwandan Sudah Macet sampai 2 Kilometer
H-6 Antrean Lebaran, Truk Menuju Pelabuhan Pelindo Ciwandan Sudah Macet sampai 2 Kilometer

H-6 Antrean Lebaran, Truk Menuju Pelabuhan Pelindo Ciwandan Sudah Macet sampai 2 Kilometer

Baca Selengkapnya
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh

Proyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:

Baca Selengkapnya
Kesal Jalan & Jembatan Rusak Gara-Gara Truk Angkut Logistik Imigran Rohingya, Warga Blokir Jalur ke Camp
Kesal Jalan & Jembatan Rusak Gara-Gara Truk Angkut Logistik Imigran Rohingya, Warga Blokir Jalur ke Camp

Selama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.

Baca Selengkapnya
FOTO: H-8 Lebaran, Warga Ramai-Ramai Mudik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan dan Tiket Mahal
FOTO: H-8 Lebaran, Warga Ramai-Ramai Mudik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan dan Tiket Mahal

Pemudik terpantau mulai memadati terminal-terminal di Jakarta dan sekitarnya meski Lebaran masih 8 hari lagi.

Baca Selengkapnya
Miris Ribuan Nelayan Lebak Banten Tak Bisa Cari Nafkah Dampak Cuaca Buruk, Begini Kondisi Mereka
Miris Ribuan Nelayan Lebak Banten Tak Bisa Cari Nafkah Dampak Cuaca Buruk, Begini Kondisi Mereka

Ribuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Pilu Rumah-Rumah di Demak Terdampak Abrasi, Saksi Bisu Bahaya Perubahan Iklim
FOTO: Potret Pilu Rumah-Rumah di Demak Terdampak Abrasi, Saksi Bisu Bahaya Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah membuat Dusun Rejosari Senik, yang dahulu dihuni 225 kepala keluarga (KK), kini ditinggalkan penduduknya.

Baca Selengkapnya