Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Musyawarah soal rumah terisolasi di Bandung berakhir buntu

Musyawarah soal rumah terisolasi di Bandung berakhir buntu Rumah di bandung tertutup tembok tetangga. ©2018 Merdeka.com/Aksara Bebey

Merdeka.com - Pihak Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung mengadakan musyawarah terkait terisolasinya rumah Eko Purnomo (37) oleh rumah tetangga. Namun, belum ada kesepakatan antara pihak terkait.

Dari pantauan, pertemuan itu dilakukan di kantor Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (12/9). Dalam pertemuan itu, Eko datang ditemani dua orang adiknya. Hadir pula tetangga pemilik rumah yang mengelilingi rumah Eko, yaitu Rahmat, Yana dan Saldi yang merupakan mantan ketua RW 06 yang juga berperan sebagai penjual tanah.

Selain itu, hadir pula aparat kewilayahan Ujungberung, Koramil Ujungberung, Polsek Ujungberung dan koordinator wilayah Dinas Tata Ruang Kota Bandung, Enay Darso.

Ditemui usai musyawarah, Camat Ujungberung Taufik mengatakan ada beberapa hal yang dibahas untuk mencari solusi terhadap permasalahan ini. Hanya saja belum ada jalan keluar yang didapatkan.

"Tadi ada bahasan tetangga Eko membeli rumah. Namun, enggak ada kesepakatan soal harga. Nanti kami akan adakan musyawarah lagi tingkat RW," katanya.

Sementara itu, Rahmat mengaku belum mempunyai uang untuk membeli rumah Eko. Apalagi, harga yang ditawarkannya terbilang tinggi. "Rumah saya juga kan baru dibangun, belum ada uangnya," ucapnya singkat.

Eko yang juga ditemui di tempat yang sama mengaku tidak puas dengan hasil musyawarah yang diinisiasi oleh Kecamatan. Banyak jawaban yang ia rasa keluar dari permasalahan.

"Ada yang tidak dibahas, tentang bangunan yang berdiri di atas lahan yang diarsir oleh BPN (Badan Pertanahan Negara yang dijual oleh Saldi) yang masuk sebagai fasilitas umum untuk jalan," ujarnya.

"Kalau soal ada yang beli rumah saya, tadi enggak jelas siapa yang mau beli. Ada pertemuan lagi juga enggak jelas kapan," terangnya.

Ia mengaku tidak mempermasalahkan bangunan lain yang bukan dibangun di lahan yang diarsir BPN sebagai fasum. "Kalau bangunan lain saya enggak terlalu mempermasalahkan, tapi ini lahan yang seharusnya diperuntukkan untuk jalan kok dibangun," katanya.

Sementara itu, Saldi (68) mengklaim bahwa lahan seluas 60 meter yang diarsir oleh BPN adalah miliknya. Ia menjualnya kepada saudaranya bernama Rohanda dan sudah dibangun.

"Itu kok BPN dan Dinas Tata Ruang berani mengklaim? Itu tanah saya," katanya.

Hanya saja, saat ditanya soal bukti kepemilikannya, Saldi mengakui tidak punya sertifikat, tetapi buktinya berupa surat akta Jual Beli (AJB). Namun, ia tidak bisa menunjukkannya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPRD DKI Beberkan Penyebab Rusunawa Marunda Terbengkalai hingga Akhirnya Dijarah
DPRD DKI Beberkan Penyebab Rusunawa Marunda Terbengkalai hingga Akhirnya Dijarah

DPRD DKI membeberkan penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai hingga akhirnya dijarah

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Singgung Cara Pembangunan IKN: Gak Nyambung Dengan Tujuan
VIDEO: Anies Singgung Cara Pembangunan IKN: Gak Nyambung Dengan Tujuan

Anies menambahkan jika membangun sebuah kota di tengah hutan menimbulkan ketimpangan.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil akan Datangi Warga Kampung Bayam: Mereka Berhak Tinggal dengan Nyaman dan Aman
Ridwan Kamil akan Datangi Warga Kampung Bayam: Mereka Berhak Tinggal dengan Nyaman dan Aman

Ridwan Kamil (RK) bakal mendatangi Kampung Bayam, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Trafo Listrik Meledak, Debat Kandidat Pilkada Barru Dihentikan
Trafo Listrik Meledak, Debat Kandidat Pilkada Barru Dihentikan

Para paslon juga mengkritik fasilitas yang ada di Gedung Islamic Centre Barru seperti kipas pendingin dan sistem suara yang dinilai kurang optimal.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Terkini Rusunawa Marunda Jadi Sasaran Penjarahan: Pintu, Jendela, hingga Kloset Raib
FOTO: Kondisi Terkini Rusunawa Marunda Jadi Sasaran Penjarahan: Pintu, Jendela, hingga Kloset Raib

Sejak ditinggal para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut menjadi sasaran penjarahan.

Baca Selengkapnya
Lokasi Diskusi Tiba-Tiba Disegel, Anies Akhirnya Lesehan dengan Relawan Bandung
Lokasi Diskusi Tiba-Tiba Disegel, Anies Akhirnya Lesehan dengan Relawan Bandung

Anies gagal menggelar diskusi di dalam Gedung Indonesia Menggugat Bandung

Baca Selengkapnya
Suswono Temui Warga Kampung Bayam Korban Gusuran JIS, Janji Carikan Solusi Konflik Hunian
Suswono Temui Warga Kampung Bayam Korban Gusuran JIS, Janji Carikan Solusi Konflik Hunian

Suswono mengatakan, total ada 138 warga Kampung Bayam eks gusuran JIS, sebagian di antaranya tinggal di Rumah Susun (Rusun) Nangrak ditawarkan Pemprov Jakarta.

Baca Selengkapnya