Musyawarah soal rumah terisolasi di Bandung berakhir buntu
Merdeka.com - Pihak Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung mengadakan musyawarah terkait terisolasinya rumah Eko Purnomo (37) oleh rumah tetangga. Namun, belum ada kesepakatan antara pihak terkait.
Dari pantauan, pertemuan itu dilakukan di kantor Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (12/9). Dalam pertemuan itu, Eko datang ditemani dua orang adiknya. Hadir pula tetangga pemilik rumah yang mengelilingi rumah Eko, yaitu Rahmat, Yana dan Saldi yang merupakan mantan ketua RW 06 yang juga berperan sebagai penjual tanah.
Selain itu, hadir pula aparat kewilayahan Ujungberung, Koramil Ujungberung, Polsek Ujungberung dan koordinator wilayah Dinas Tata Ruang Kota Bandung, Enay Darso.
-
Mengapa rumah ini terbengkalai? Setelah lebih dari satu abad berdiri,tampak rumah ini sekarang menjadi terbengkalai,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa masalah yang ada di Tangsel? Dalam kesempatan ini, Marshel memanfaatkan waktu untuk mengamati berbagai masalah yang ada di Tangsel, yang akan diperbaiki di kemudian hari.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Kenapa warga kampung terisolir tidak memiliki tanah hak milik? Salah seorang warga di sana berkata, tanah di kampung itu bukan tanah hak milik, melainkan masih dimiliki PT KAI.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
Ditemui usai musyawarah, Camat Ujungberung Taufik mengatakan ada beberapa hal yang dibahas untuk mencari solusi terhadap permasalahan ini. Hanya saja belum ada jalan keluar yang didapatkan.
"Tadi ada bahasan tetangga Eko membeli rumah. Namun, enggak ada kesepakatan soal harga. Nanti kami akan adakan musyawarah lagi tingkat RW," katanya.
Sementara itu, Rahmat mengaku belum mempunyai uang untuk membeli rumah Eko. Apalagi, harga yang ditawarkannya terbilang tinggi. "Rumah saya juga kan baru dibangun, belum ada uangnya," ucapnya singkat.
Eko yang juga ditemui di tempat yang sama mengaku tidak puas dengan hasil musyawarah yang diinisiasi oleh Kecamatan. Banyak jawaban yang ia rasa keluar dari permasalahan.
"Ada yang tidak dibahas, tentang bangunan yang berdiri di atas lahan yang diarsir oleh BPN (Badan Pertanahan Negara yang dijual oleh Saldi) yang masuk sebagai fasilitas umum untuk jalan," ujarnya.
"Kalau soal ada yang beli rumah saya, tadi enggak jelas siapa yang mau beli. Ada pertemuan lagi juga enggak jelas kapan," terangnya.
Ia mengaku tidak mempermasalahkan bangunan lain yang bukan dibangun di lahan yang diarsir BPN sebagai fasum. "Kalau bangunan lain saya enggak terlalu mempermasalahkan, tapi ini lahan yang seharusnya diperuntukkan untuk jalan kok dibangun," katanya.
Sementara itu, Saldi (68) mengklaim bahwa lahan seluas 60 meter yang diarsir oleh BPN adalah miliknya. Ia menjualnya kepada saudaranya bernama Rohanda dan sudah dibangun.
"Itu kok BPN dan Dinas Tata Ruang berani mengklaim? Itu tanah saya," katanya.
Hanya saja, saat ditanya soal bukti kepemilikannya, Saldi mengakui tidak punya sertifikat, tetapi buktinya berupa surat akta Jual Beli (AJB). Namun, ia tidak bisa menunjukkannya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD DKI membeberkan penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai hingga akhirnya dijarah
Baca SelengkapnyaAnies menambahkan jika membangun sebuah kota di tengah hutan menimbulkan ketimpangan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) bakal mendatangi Kampung Bayam, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPara paslon juga mengkritik fasilitas yang ada di Gedung Islamic Centre Barru seperti kipas pendingin dan sistem suara yang dinilai kurang optimal.
Baca SelengkapnyaSejak ditinggal para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut menjadi sasaran penjarahan.
Baca SelengkapnyaAnies gagal menggelar diskusi di dalam Gedung Indonesia Menggugat Bandung
Baca SelengkapnyaSuswono mengatakan, total ada 138 warga Kampung Bayam eks gusuran JIS, sebagian di antaranya tinggal di Rumah Susun (Rusun) Nangrak ditawarkan Pemprov Jakarta.
Baca Selengkapnya