Mutilasi 2 anaknya, Brigadir Petrus masih diperiksa polisi
Merdeka.com - Anggota satuan Intelkam Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus pembunuh sekaligus pemutilasi 2 anak balitanya, F (5) dan A (3), masih diperiksa intensif penyidik reserse kriminal Polres Melawi. Penyidik memiliki waktu 1 hari untuk memutuskan menahan Petrus, di sel sementara Polres Melawi.
"Pelaku masih menjalani pemeriksaan di markas Polres Melawi, sejak kejadian itu," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto, saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (26/2) siang.
Belum diketahui persis keseharian Petrus saat bertugas sebagai personel intelkam Polri. Keterangan itu, menurut Arianto, masih harus digali dari rekan-rekan seprofesinya.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
"Belum bisa menyampaikan (keseharian pelaku). Penyidik masih menggali informasi dari rekan-rekan bersangkutan," ujar Arianto.
"Kita baru dapat informasi, gali informasi dari istrinya. Dari keterangan istrinya memang sepekan ini, yang bersangkutan (pelaku) suka marah-marah," sambungnya.
Arianto mengatakan, di sela pemeriksaan penyidik akan menentukan penahanan Brigadir Petrus Bakus.
"Dari aspek manajemen penyidikan, penyidik punya waktu 1x24 jam untuk memutuskan itu (menahan tersangka). Yang jelas, yang bersangkutan diamankan di polres Melawi," kata Arianto.
Kapolda Kalbar Brigjend Arief Sulistyanto sendiri saat ini masih dalam perjalanan ke Polres Melawi. Dia menempuh perjalanan darat dari Pontianak, Ibu Kota provinsi Kalimantan Barat.
"Pak Kapolda tadi pagi berangkat sekitar jam 5 pagi WIB, menyempatkan salat subuh di Sintang. Tadi jam 1 siang, saya hubungi sespri beliau, mungkin sekitar jam 2 atau jam 3 Indonesia Barat baru tiba di lokasi. Karena dari Sintang, cukup jauh ke Melawi," pungkas Arianto.
Seperti diketahui, warga Melawi di Kalimantan Barat dibikin geger pembunuhan yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus, anggota satuan intelkam Polres Melawi. Dia tega menghabisi nyawa dua anaknya yang masih balita, Jumat (26/2), dengan cara memutilasi. Kini Petrus dimasukkan ke sel Polres Melawi.
Keterangan diperoleh merdeka.com, peristiwa sadis itu terjadi sekitar pukul 00.15 WITA dini hari tadi, di kediaman Petrus, di asrama Polres Melawi, di Gang Darul Falah, desa Faal, kecamatan Nanga Pinoh.
Istri Petrus, Windri, pada saat itu terbangun dari tidurnya, dia bertemu Petrus berdiri di depannya sambil memegang parang, sambil mengatakan 'mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah, maafkan Papa ya dik'.
Namun Windri terkejut setelah dia melihat ke dalam kamar, menemukan dua anaknya, F (5) dan A (3), tewas terbunuh dengan cara dimutilasi. Windri pun bergegas keluar rumah, melapor dan meminta pertolongan ke penghuni asrama lainnya.
"Kejadian itu benar. Pelaku memberitahu istrinya, bahwa anak-anaknya sudah meninggal. Sekarang pelaku sudah diamankan di markas Polres Melawi," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Arianto saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (26/2).
Arianto menerangkan, di lokasi kejadian, kepolisian telah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Saksi-saksi diperiksa intensif oleh kepolisian di Polres Melawi," ujar Arianto.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah Pegi Setiawan dibebaskan, Iptu Rudiana seperti hilang ditelan bumi.
Baca SelengkapnyaPolisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap delapan saksi terkait kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menjelaskan secara rinci alasan penolakan ibu Pegi Setiawan diperiksa psikolog forensik.
Baca SelengkapnyaGulkarmat DKI menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepolisian
Baca SelengkapnyaKorban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandi, hasil pemeriksaan terhadap Iptu Rudiana tidak ditemukan adanya pelanggaran.
Baca SelengkapnyaIa menegaskan bahwa kasus ini masih terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaSaat itu, T menyuruh saksi S untuk menguras bak mandi di TKP tanpa berkoordinasi dan seizin tim Inafis.
Baca SelengkapnyaMeski telah ditangani Propam, tetapi Bripda F tetap bertugas hingga ada putusan sidang.
Baca SelengkapnyaPolisi Yakin Ada Peran Ayah Sembunyikan Pegi Setiawan, Begini Jejak Pelarian Terduga Pembunuh Vina Cirebon
Baca Selengkapnya