Mutu pendidikan senjang, kelulusan CPNS Sumbar hanya 4 persen
Merdeka.com - Kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia masih terlalu senjang. Kondisi ini tergambar dari hasil kelulusan dalam ujian penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2017, yakni lulusan Perguruan Tinggi (PT) di Pulau Jawa masih mendominasi dibandingkan daerah Sumatera dan sebagainya.
Hal ini diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur, saat menjadi pembicara utama dalam konferensi ekonomi bisnis, akuntansi dan ilmu sosial di aula Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat di Padang pada Jumat, (13/10).
"Kalau minat jadi pegawai tinggi sekali. Buktinya peminat CPNS Kemenkumham mencapai 1,3 juta pelamar untuk 17 ribu lebih formasi. Begitu peminat hakim MA mencapai 30 ribu orang dari hanya 1.600 formasi," terang Asman.
-
Mengapa Jawa Tengah mendapatkan skor SPI tertinggi? Hasil survei merupakan gabungan sudut pandang pegawai instansi, pengguna layanan, penerima manfaat, serta pemangku kepentingan berdasarkan persepsi, pengalaman, dan data obyektif masing-masing responden.
-
Mengapa SDM di Indonesia maju? Secara keseluruhan, angka IPM Indonesia mengalami peningkatan di hampir semua provinsi, yang mencerminkan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan perekonomian, serta berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat.
-
Bagaimana Jawa menjadi pusat pendidikan di Indonesia? Pulau Jawa dikenal sebagai pusat pendidikan di Indonesia, dengan sejumlah besar institusi pendidikan tinggi terkemuka yang menarik mahasiswa dari seluruh negeri dan bahkan dari luar negeri.
-
Apa yang dipertanyakan dalam ujian CPNS? Salah satu pertanyaan yang viral tersebut berkaitan dengan karakter Doraemon.
-
Kenapa Kemenpan-RB perketat tes CPNS kedinasan? Hal itu untuk mencegah adanya joki CPNS beraksi.
-
Bagaimana cara ITPLN mencetak lulusan yang siap bersaing? Sebagai institusi yang dipercaya oleh PLN dalam mencetak tenaga ahli di bidang energi, ITPLN terus berkomitmen menghasilkan lulusan berkualitas yang siap bersaing di era global.
Selama pelaksanaan ujian kompetensi dasar, dia mengaku mengunjungi 14 Kantor Wilayah Badan Kepegawaian Nasional (BKN) di seluruh tanah air. Hasilnya, di Yogyakarta, tingkat kelulusan CPNS mencapai 24 persen. Sedangkan di Sumbar sendiri, hanya berkisar 4 persen. Disusul Aceh 3 persen, dan Papua 1 persen.
"Tampak sekali beda mutu pendidikan kita di masing-masing wilayah," kata Asman.
Atas realita itu, politisi PAN itu meminta seluruh Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta di Sumbar dan daerah lain, agar segera melakukan evaluasi. Serta kajian tentang pendidikan agar melahirkan lulusan berdaya saing tinggi.
"Cari masalahnya di mana, lalu evaluasi. Guru atau dosenkah yang harus dievaluasi atau masalah kurikulum. Bisa juga soal sarana dan prasarana yang kurang mendukung, atau jam mengajar juga perlu dievaluasi. Kalau tidak bergerak cepat, hasilnya justru akan semakin buruk," katanya.
Asman Abnur berharap lembaga pendidikan terus memperbaiki diri dengan target utama melahirkan lulusan yang memiliki daya saing. Apalagi, perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat, yang seharusnya tidak lagi menjadi kendala jarak wilayah dalam pemerataan pendidikan dan sistem pembelajaran. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca Selengkapnyaasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK SNBT 2024 diumumkan pada hari ini pada pukul pukul 15.00 WIB
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaPISA skor Indonesia itu masih di bawah 500, ranking ke-72.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah sudah mendatangi rumah-rumah calon murid tapi tak ada hasil
Baca SelengkapnyaAndika juga menyinggung indeks pelayanan publik di provinsi Jawa Tengah yang juga turun. Dan penurunan terjadi dalam 3 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menilai efek bansos tidak signifikan pada Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.
Baca Selengkapnya