Muzakkin, keturunan Jaka Tingkir yang bisa obati orang sejak SD

Merdeka.com - Pengasuh Pondok Pesantren Spiritual Dzikrussyifa 'Asma' Berojomusti atau yang lebih akrab dikenal sebagai Pesantren Jin, Muzakkin, mengaku masih memiliki garis keturunan dari Jaka Tingkir atau Mas Karebet, pendiri kerajaan Pajang. Sejak kecil dia sudah memiliki kelebihan bisa menyembuhkan orang sakit.

"Saya sejak kelas 5 SD sudah bisa mengobati orang, digigit ular, kalajengking, sangkal putung, orang sakit apapun, alhamdulillah sembuh. Yang seperti ini (kemampuan lebih/kesaktian), diminta tidak bisa, ditolak juga tidak bisa. Saya masih punya trah Jaka Tingkir, jadi ke anak cucu tetep nurun," kata Muzakkin kepada merdeka.com, Kamis (24/4).

Selanjutnya dia tinggal mengasah kemampuan, berguru ke satu tempat ke tempat lain. Untuk menggali satu ilmu, dia melanjutkan, lelaku atau tirakat yang ditempuh sangat berat. Tapi semua dia lakukan. Pria berkumis ini juga belajar ilmu agama ke pondok pesantren memperdalam ilmu agama serta kuliah di beberapa kampus.

Namun untuk tempat pendidikannya ini, dia ogah buka-bukaan. Dia merahasiakan di mana dia belajar pendidikan agama maupun umumnya. "Pokoknya adalah, sekarang saya juga mengajar di mana-mana," ujarnya pria yang juga pengurus Jatim Corruption Watch (JCW) ini.

Dengan kemampuannya itu, Muzakkin juga mendirikan Pesantren Jin. Di sana dia mengobati terapi sakit jiwa dan rehabilitasi kecanduan narkoba. Didirikan sejak 2006 lalu, pesantren tersebut sempat menampung santri dari kalangan pecandu narkoba maupun orang yang sakit jiwa hingga puluhan orang.

Bahkan anak orang kaya terkenal asal Jakarta yang sempat sekolah di Mesir hingga keluarga dari Emma Wilson yang pernah menjadi sekretaris Kedutaan Australia di Jakarta, pernah ke sana. Usail pileg 9 April lalu, tempatnya juga ramai dikunjungi caleg-caleg stres dari berbagai daerah, misalnya Jawa Timur, Kalimantan dan Bali. Total ada 58 caleg stres yang berobat ke sana.

Bagi KM Muzakkin apa yang dilakukan bukan karena mencari sensasi, namun bapak dari dua putra tersebut memahami bahwa untuk berdakwah itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya dengan berdakwa menyembuhkan para pecandu narkoba maupun para penderita sakit jiwa.

"Di Al-quran kan sudah jelas, ajaklah orang-orang ke jalan Allah dengan bijaksana dan benar, siapa orang orang-orang itu, ya pecandu narkoba dan sakit jiwa itu," ujarnya.