NA tega 'jual' pacar yang berusia 15 tahun, sekali kencan Rp 600.000
Merdeka.com - Sat Reskrim Polresta Kediri menangkap NA (23) yang tega menjual pacarnya sendiri yang masih di bawah umur, untuk berkencan dengan lelaki lain. NA ditetapkan sebagai tersangka perdagangan manusia bersama tiga orang lainnya. Dia menampik menjual pacarnya sendiri. Menurutnya, justru pacarnya yang berinisial LD (15) yang meminta dicarikan pelanggan.
"Saya hanya menolong dia (LD) karena kesulitan ekonomi," pengakuan NA di sela gelar perkara di Polresta Kediri, Senin (7/8).
Selain NA, tiga tersangka lainnya juga ikut diamankan. Mereka berinisial MH selaku pemilik rumah kos, NO sebagai perantara yang mencarikan tempat kos dan SA, salah satu pelanggan LD.
-
Bagaimana cara wanita menawarkan jasa pacar jalanan? Di sebelah stasiun kereta bawah tanah di Shenzhen, seorang wanita muda mendirikan kios dengan tanda yang tertulis 'Satu yuan (Rp2.200) untuk pelukan, 10 yuan Rp22.000) untuk ciuman, 15 yuan (Rp33.000) untuk menonton film bersama.'
-
Apa saja yang ditawarkan jasa pacar jalanan? Para wanita muda dilaporkan terlihat menjual pelukan, ciuman, dan kebersamaan mereka di kios-kios pinggir jalan, yang memicu kembali wacana media sosial yang tersebar luas tentang ekonomi persahabatan berbayar.
-
Siapa saja yang menggunakan jasa pacar jalanan? Tren ini cukup banyak diminati karena mudah diakses dengan harga jasa ekonomis.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
Dari pengakuan NA kepada polisi, dia sudah enam kali memperdagangkan pacarnya sendiri. Terhitung sejak April 2017. Salah satu pelanggannya berinisial SA (36) adalah pemuda asal Kabupaten Nganjuk.
Tawaran jasa layanan seks ABG ini dilakukan melalui media sosial. Pelaku mengunggah foto bugil korban dan memberi keterangan 'bisa diorder'.
Setelah ada kesepakatan antara pelaku dan pemesan, akhirnya LD diarahkan ke rumah kos MH (41) untuk bertemu pemesan. Lokasi tempat kos ini ada di Jalan Agus Salim, Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Adapun perantara yang menunjukkan tempat kos itu adalah MO (19) warga Kelurahan Jamsaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Pemilik kos mematok tarif harian. Termasuk tarif per satu jam sebesar Rp 50.000. Sedangkan untuk tarif sekali kencan dipatok Rp 600.000 Uang tersebut ditransfer ke nomor rekening NA, sang muncikari.
NA tetap berkeras membantah tudingan sebagai muncikari. Sebab, uang dari pelanggan yang dikirim melalui rekeningnya diserahkan kepada sang pacar.
"Motivasi saya semata-mata untuk membantu perekonomiannya dia," tambah NA.
Dari enam kali kencan yang dilakono LD, tiga diantaranya dipesan oleh SA (36). Pria asal Nganjuk ini tergiur dengan korban, setelah melihat pose telanjangnya di medsos. Dia seakan ketagihan hingga mengulanginya sebanyak tiga kali.
Terpisah, Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus prostitusi online anak di bawah umur ini.
Menurut mantan Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya ini, masih ada korban dan pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus ini. Sebab, dari buku-buku tamu di rumah kos milik MH, tercatat nama pengunjung, dan kebanyakan datang harian.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NE dicokok Rabu, 14 Agustus 2024. Setelah dilaporkan oleh orang tua korban I usai merasa kecurigaan akan tingkah laku anaknya tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus itu baru setahun kemudian setelah korban berinisial ACA (17) melaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaDari keterangan RAD, dia tega menjual anaknya pada pria hidung belang karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Jumlah utang RAD mencapai Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaDengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.
Baca SelengkapnyaPelaku berkomplot menjual korban kepada lelaki hidung belang dengan tarif berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu melalui aplikasi media sosial MiChat.
Baca SelengkapnyaMembongkar praktik Wahyu, polisi menyamar dan berkomunikasi dengan akun tersebut. Dia menawarkan tarif Rp1,5 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial RK (27) nekat menjual pacarnya sendiri untuk melakukan layanan seks bertiga alias threesome.
Baca SelengkapnyaKeduanya diamankan polisi saat berada di sebuah kamar hotel di Baturaja, Ogan Komering Ulu.
Baca Selengkapnya