Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nadiem: Asesmen Nasional Tak Bisa Dibimbelkan

Nadiem: Asesmen Nasional Tak Bisa Dibimbelkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. ©2021 Dok ASTRA

Merdeka.com - Pemerintah telah mengganti Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional. Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, Asesmen Nasional ini tidak bisa dipelajari di bimbingan belajar alias bimbel seperti Ujian Nasional.

Hal itu disampaikan dalam Launching Aksi Moderasi Bergama. Nadiem mengatakan, Kemendikbud Ristek berupaya membasmi tiga dosa di sistem pendidikan. Yaitu, intoleransi, perundungan dan kekerasan dan pelecahan seksual.

"Jadinya biar diperjelas saja posisi Kemendikbud Ristek dan pemerintah pusat terhadap tiga dosa ini, ini adalah yang akan kita basmi dari sistem pendidikan kita. Tentunya akan memakan waktu untuk melaksanakan ini, tapi itu adalah aspirasi dan tidak ada abu-abu dalam mencapai aspirasi ini," kata Nadiem, Rabu (22/9).

Orang lain juga bertanya?

Transformasi sistem pendidikan itu diupayakan melalui Merdeka Belajar. Pendidikan karakter diutamakan sehingga, Nadiem mengubah sistem pemetaan mutu pendidikan.

"Betapa pentingnya pendidikan karakter dalam Merdeka Belajar sampai kita merubah sistem pemetaan mutu pendidikan kita untuk bisa mengukur nilai-nilai Pancasila di dalamnya," ujar Nadiem.

Ujian Nasional pun diubah menjadi Asesmen Nasional. Kata Nadiem, stres orang tua dan murid sudah hilang.

"Yang dulunya Ujian Nasional, yang semua orang tua dan murid stres. Sekarang hilang dan sudah diganti oleh Asesmen Nasional," katanya.

Terlebih Asesmen Nasional itu tidak bisa dipelajari melalui Bimbel. Asesmen ini memiliki numerasi dan literasi, serta survei karakter dan survei lingkungan belajar.

"Asesmen nasional ini tidak bisa dibimbelkan, jadi ini kaya tes visa internasional. Ada numerasi dan literasi, tapi yang penting lagi bahkan adalah ada survei karakter dan ada survei lingkungan belajar," kata Nadiem.

Dia mengatakan, melalui asesmen ini juga melakukan asesmen nilai Pancasila, kebhinekaan, nilai toleransi, nilai keamanan.

"Dari survei-survei ini kita melihat, mengases nilai-nilai Pancasila yang ada yaitu nilai-nilai kebhinekaan, nilai toleransi, nilai keamanan di dalam lingkungan sekolah dan dari situlah kita akan mengukur peta mutu pendidikan di Indonesia tidak hanya berbasis kemajuan atau pencapaian kognitif, tetapi terhadap nilai-nilai yang disemai di dalam budaya pembelajaran di sekolah-sekolah kita," ujar Nadiem. (mdk/gil)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sentilan Keras JK buat Menteri Nadiem, Kemendikbudristek Dipimpin Orang Tak Berpengalaman & Jarang Ngantor
Sentilan Keras JK buat Menteri Nadiem, Kemendikbudristek Dipimpin Orang Tak Berpengalaman & Jarang Ngantor

JK bahkan membandingkan kepemimpinan Nadiem dengan dengan para tokoh-tokoh pendidikan terdahulu.

Baca Selengkapnya
Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem
Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.

Baca Selengkapnya
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan

Moderasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme

Baca Selengkapnya
DPR Nilai Ada 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan di Era Mendikbud Nadiem Makarim
DPR Nilai Ada 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan di Era Mendikbud Nadiem Makarim

Ketua DPP PKB ini menyebut adanya terjadi tren tingkat kenaikan tindak kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya
Bela Menko Muhadjir, Pemuda Muhammadiyah Tersengat Pernyataan Menteri Nadiem
Bela Menko Muhadjir, Pemuda Muhammadiyah Tersengat Pernyataan Menteri Nadiem

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengaku selalu kena getahnya dalam polemik zonasi Penerimaan Peserta Didik

Baca Selengkapnya
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!

Selain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.

Baca Selengkapnya
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes

Namun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Anies Tanggapi Rencana Pembatasan Kampanye Elektoral di Lingkungan Pendidikan Agama
Anies Tanggapi Rencana Pembatasan Kampanye Elektoral di Lingkungan Pendidikan Agama

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas akan menerbitkan aturan yang membatasi kampanye politik elektoral di lingkungan pendidikan keagamaan.

Baca Selengkapnya
Menag Wajibkan Pramuka di Pesantren dan Madrasah: Ini Warisan Pendiri Bangsa
Menag Wajibkan Pramuka di Pesantren dan Madrasah: Ini Warisan Pendiri Bangsa

Nasaruddin mengatakan, Kemah Pramuka digelar untuk mempertahankan dan melestarikan budaya dan kejayaan bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Nadiem Bungkam saat Ditanya Soal Kasus Perundungan dan Sentilan Jusuf Kalla
Nadiem Bungkam saat Ditanya Soal Kasus Perundungan dan Sentilan Jusuf Kalla

Awak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.

Baca Selengkapnya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya