Nadiem Diminta Ubah Cara Pandang Terhadap PJJ dan Tanamkan Optimisme
Merdeka.com - Praktisi Pendidikan, Indra Charismiadji meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengubah cara pandangannya terhadap Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), terutama pembelajaran daring.
Selama ini mantan bos Gojek Indonesia itu selalu beranggapan bahwa pembelajaran daring memicu learning loss dalam pendidikan Tanah Air. Makanya dia kerap mendorong agar sekolah segera menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) demi meminimalisasi dampak learning loss imbas pandemi Covid-19.
"Jadi seharusnya yang kita dorong bukan fix mindset tapi growth mindset. Untuk bagaimana perlahan masyarakat pendidik percaya kalau pendidikan digital itu dibuat bermanfaat, mengubah apa yang disebut learning loss jadi learning gate," ucap Indra dalam sebuah webinar, Jumat (16/7).
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Bagaimana cara memperbaiki kualitas pendidikan? Masdar menyerukan perlunya reformasi mendalam dalam struktur pendidikan dan regulasi etika sosial untuk memperbaiki kualitas Pendidikan.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
-
Apa yang menjadi fokus pendidikan menurut pakar? 'Yang menjadi fokus kita dalam dunia pendidikan itu bukan hanya ranah kognitif, namun bagaimana dia berempati. Nah ini kan masalahnya dia tidak berpikir bahwa apa yang dia lakukan akan menyakiti orang lain. Berarti empati terhadap orang lain minim sehingga yang terjadi adalah yang kita lihat saat ini,'
-
Apa itu Platform Merdeka Mengajar? Platform Merdeka Mengajar (PMM) adalah sebuah platform teknologi yang dirancang oleh Kemendikbud. Platform ini dibuat untuk mendukung guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
Padahal sebuah studi menunjukkan bahwa hasil pembelajaran tanpa adanya tatap muka bisa lebih baik daripada sekolah konvensional.
"Padahal almamaternya Mendikbud Harvard, [Harvard University] punya kajian dari tahun 2009 yang dipublikasikan tahun 2014 menunjukkan kalau sekolah virtual di sekolah yang tidak ada tatap mukanya sama sekali itu hasil belajarnya bisa lebih baik daripada sekolah yang tradisional, sekolah yang harus tatap muka," ujar dia.
Indra mengatakan, pembelajaran daring bukan lantas hanya menggunakan platform digital kemudian cara mengajarnya tetap monoton. Menurut dia, metode pengajaran konvensional seperti di kelas kurang relevan dipakai dalam pembelajaran digital. Dia menamainya sebagai pedagogi digital.
Perubahan ke arah sana, kata Indra bukan tanpa ongkos. Ada yang perlu disiapkan secara bersamaan, pertama adalah infrastruktur, kedua adalah infostruktur, dan yang ketiga adalah infokultur.
"Ini enggak bisa ditinggalkan satu bagian. Jadi tiga-tiganya harus disiapkan bersama-sama," kata dia.
Indra menjelaskan belajar di era digital, bekerja di era digital, alat kerjanya adalah gawai, kemudian akses internet. Menurutnya, internet bukan melulu dipakai bagi telepon pintar. Dia menyayangkan kebijakan Kemendikbudristek beberapa waktu lalu soal bantuan kuota. Mestinya bantuan itu dalam bentuk Wi-Fi karena dianggap lebih hemat.
"Sayangnya di Kemendikbud itu yang didorong adalah orang belajar pakai HP. karena yang dikasihnya adalah bantuan kuota padahal kalau tadi kita bicara, kalau setiap orang katakan punya gawai masing-masing kemudian diisi 1 bulan Rp 100 ribu, ada lima gawai sudah 500 ribu. Padahal kalau pakai Wi-Fi bisa 300 ribu 24 jam untuk berapa device," ujarnya.
Indra mendorong agar rumah-rumah bisa menggunakan Wi-Fi, karena lebih murah, lebih cepat dan dan bisa digunakan 24 jam. Fasilitas itu juga harus ada di sekolah.
"Kita bisa membangun untuk komunitas, jadi tidak harus setiap rumah satu, tapi dalam kompleks bisa diatur. Jadi infrastruktur ini sangat penting, kita harus paham perbedaannya dengan model dulu sehingga pelaksanaannya lebih lancar," terangnya.
Sumber: Liputan6.com.Reporter: Yopi Makdori.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
Baca SelengkapnyaNadiem sendiri tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengaku selalu kena getahnya dalam polemik zonasi Penerimaan Peserta Didik
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti mengaku memiliki kedekatan khusus dengan Nadiem Makarim. Dia merasa antara dirinya dan Nadiem Makarim tidak ada jarak.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) mengkritik Mendikbudristek Nadiem Makarim yang tidak memiliki pengalaman di dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Meledak-Ledak Marahi Kinerja Mendikbudristek, Nadiem Makarim Tertunduk
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR menilai program Merdeka Belajar disebutnya bukan merupakan program baru. Karena hal itu bagian dari kurikulum lama yang diperkuat lagi.
Baca SelengkapnyaSiapa sosok Anita Jacoba anggota DPR RI yang ngamuk ke Menteri Nadiem saat rapat kerja bersama? Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaAwak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.
Baca SelengkapnyaProfil lengkap Nadiem Makarim, dari pendiri Gojek hingga menjadi Menteri Pendidikan yang disentil Wapres Gibran soal kebijakannya.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Presiden RI kritik kinerja Mendikbudristek Nadiem Makarim selama menjabat.
Baca SelengkapnyaJK bahkan membandingkan kepemimpinan Nadiem dengan dengan para tokoh-tokoh pendidikan terdahulu.
Baca Selengkapnya