Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nadiem: Kalau Sudah Bisa PTM Terbatas, Jangan Lupa Tetap Jaga Prokes

Nadiem: Kalau Sudah Bisa PTM Terbatas, Jangan Lupa Tetap Jaga Prokes Mendikbud Nadiem Makarim Raker dengan Komisi X DPR. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menganggap banyak siswa yang merindukan pembelajaran secara tatap muka (PTM) di kelas. Dia mengingatkan, jika PTM Terbatas sudah dilakukan oleh sekolah, para siswa diminta untuk menjaga penerapan protokol kesehatan di sana.

"Semua rindu untuk kembali tatap muka di sekolah. Walau masih terbatas, beberapa sekolah sudah mulai kembali beraktivitas di sekolah. Kalau sudah bisa kembali tatap muka terbatas di sekolah, jangan lupa untuk tetap jaga protokol kesehatan ya," tulis Nadiem dalam sebuah unggahan di Instagram pribadinya, dikutip pada Rabu (9/6).

Nadiem juga mengajak semua pihak supaya secara bertanggungjawab menjaga sekolah menjadi tempat yang aman dari penularan Covid-19.

Orang lain juga bertanya?

"Yuk bersama bertanggung jawab menjadikan sekolah tempat yang aman dan sehat bagi semua," tekannya.

Ia juga menegaskan, pelaksanaan PTM Terbatas bukan berarti semua siswa wajib belajar di sekolah. Namun bergantung pada kesediaan orang tua atau wali murid tiap siswa.

"Ingat keputusan akhir seorang siswa boleh kembali tatap muka ada di tangan orang tua atau wali," tegasnya.

PTM Terbatas

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, PTM Terbatas hanya dilaksanakan maksimal dua jam per pertemuan. Tiap minggunya pertemuan hanya digelar dua kali.

“Yang selama ini kurang tepat, yang benar namanya Sekolah Tatap Muka Terbatas. Artinya apa? Satu kelas hanya diisi 25 persen, maksimal pembelajaran 2 jam dan 1 minggu hanya 2 kali,” kata Jokowi dalam pertemuan dengan pimpinan media di Istana Merdeka, Senin (7/6).

Menurut Jokowi pelaksanaan Sekolah Tatap Muka Terbatas, harus mulai dicoba, syaratnya melihat kondisi wilayah tersebut yang sudah terkendali.

“Harus mulai dicoba. Negara lain sudah melakukan Sekolah Tatap Muka. Tapi harus ketat protocol Kesehatan,” ujar Presiden yang selalu setia memakai baju putihnya.

Sekolah Tatap Muka Terbatas ini juga menurut dia bisa meringankan beban orangtua, murid dan guru. Karena bagaimanapun pembelajaran tatap muka masih tetap diperlukan.

Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel

Akibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.

Baca Selengkapnya
Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun

Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun

Baca Selengkapnya
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes

Namun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.

Baca Selengkapnya
Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah
Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah

Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.

Baca Selengkapnya
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi

Kadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.

Baca Selengkapnya
Pesan Terakhir Nadiem untuk Pendidikan Indonesia Usai Tak Lagi Jadi Mendikbud
Pesan Terakhir Nadiem untuk Pendidikan Indonesia Usai Tak Lagi Jadi Mendikbud

Nadiem sendiri tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
DPR Bicara Merdeka Belajar Era Mendikbud Nadiem Makarim: Jika Itu Positif Harus Dipertimbangkan
DPR Bicara Merdeka Belajar Era Mendikbud Nadiem Makarim: Jika Itu Positif Harus Dipertimbangkan

Komisi X DPR menilai program Merdeka Belajar disebutnya bukan merupakan program baru. Karena hal itu bagian dari kurikulum lama yang diperkuat lagi.

Baca Selengkapnya
Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem
Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.

Baca Selengkapnya