Nadiem: Kita Perlu Sempurnakan Cara Mengajar Pancasila ke Anak
Merdeka.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan, ada cara yang kurang sempurna dalam mengajarkan Pancasila ke anak-anak Indonesia. Pasalnya, pengajaran Pancasila selama ini hanya berkutat pada hafalan.
"Selama ini banyak sekali cara atau proses pengajaran Pancasila pengajaran yang lebih mengarah kepada hafalan, kepada mengenal informasi tanpa dibarengi dengan contoh-contoh dan teladan yang nyata," katanya dalam acara diskusi yang dihelat Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Jumat (7/5).
Menurutnya, mestinya penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus menjadi fokus pengajaran ke anak. Cara pengajaran yang kurang sempurna itu membuat bangsa Indonesia justru berjarak dengan ideologinya sendiri.
-
Apa yang menjadi fokus pendidikan menurut pakar? 'Yang menjadi fokus kita dalam dunia pendidikan itu bukan hanya ranah kognitif, namun bagaimana dia berempati. Nah ini kan masalahnya dia tidak berpikir bahwa apa yang dia lakukan akan menyakiti orang lain. Berarti empati terhadap orang lain minim sehingga yang terjadi adalah yang kita lihat saat ini,'
-
Mengapa mengajarkan moral penting untuk anak? Mengajarkan nilai moral kepada anak adalah tanggung jawab penting orangtua untuk membentuk karakter dan perilaku yang baik.
-
Siapa yang mendoktrin anak-anak? Tsania Marwa merasa sedih karena merasa dijauhkan dari kedua anak kandungnya oleh Atalarik, yang mendoktrin anak-anaknya dengan pikiran negatif terhadap ibunya.
-
Bagaimana cara menanamkan nilai moral pada anak? Menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pendidikan dan pengasuhan.
-
Apa saja aturan dasar dalam mendidik anak? Aturan dasar ini bisa mencakup pembangunan karakter anak sesuai dengan norma-norma yang ada.
-
Apa yang menjadi masalah utama pendidikan? 'Lembaga pendidikan kita sedemikian rupa berada di bawah struktur politik yang menggerogoti kualitas,' katanya.
"Pancasila (malah) menjadi konsep besar yang sulit dimanfaatkan, sulit dicerna relevansinya kepada kehidupan sehari-hari generasi penerus kita," ujarnya.
Untuk itu, Nadiem sebagai nakhoda dalam dunia pendidikan di Tanah Air berkomitmen akan mengubah cara pengajaran kurang efektif tersebut.
"Dengan mentransformasi cara sistem pendidikan Pancasila yang lebih holistik, termasuk penguatan karakter pelajar," terangnya.
Dia menjelaskan, untuk kali pertama anak-anak di Indonesia mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) akan mempelajari Pancasila dengan beragam cara yang kreatif. Pembelajaran ini akan mengedepankan berbasis proyek.
Di mana anak-anak bakal dituntut melalui kegiatan yang dilakukan makna dari gotong royong.
"Mengedepankan nilai gotong royong, bahu membahu mengerjakan proyek-proyek sosial untuk Pancasila mendarah daging di dalam karakter anak-anak kita," jelasnya.
Dia menerangkan, dalam Asesmen Nasional (AN) pengganti Ujian Nasional (UN) karakter menjadi faktor pening dalam penilaian anak murid. Melalui Survei Karakter, anak-anak juga bakal diukur internalisasi nilai-nilai Pancasila.
"Di tingkat pendidikan tinggi mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah Pendidikan Pancasila yang lebih relevan, lebih project based dan memiliki kemerdekaan untuk belanja di luar kampus melalui program-program Kampus Merdeka," tutup Nadiem.
Proyek yang bersifat sosial seperti inilah yang menurut Nadiem dapat mengaktifkan nilai Pancasila di jiwa dan raga anak-anak.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pancasila harus diterapkan secara menyeluruh baik di lingkungan masyarakat maupun pendidikan.
Baca Selengkapnya70 Persen dari Pendidikan Pancasila muatannya yakni praktik
Baca SelengkapnyaLunturnya pendidikan Pancasila sejak era reformasi, menjadi tanggung jawab bersama
Baca SelengkapnyaPancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaProf. Yudian meminta anak muda jangan sampai terpapar ideologi yang tak sesuai dengan Pancasila
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial (Gen Y), generasi Z (Gen Z), dan generasi Alpha.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.
Baca SelengkapnyaInternalisasi nilai-nilai Pancasila harus diberikan secara bergotong royong
Baca SelengkapnyaDari monitoring tersebut kemudian akan menjadi catatan dan evaluasi BPIP.
Baca SelengkapnyaBPIP memberikan pembekalan kepada mahasiswa penerima beasiswa LPDP
Baca SelengkapnyaOrientasi keuntungan mengabaikan kualitas pendidikan untuk memanusiakan manusia.
Baca Selengkapnya