Nadiem Klaim Vaksinasi Guru dan Tenaga Pendidik Hampir Capai 50 Persen
Merdeka.com - Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim menyebut, bahwa vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik hampir mencapai 50 persen. Dia optimis jumlah setengah guru dan tenaga pendidik secara nasional sudah diberi divaksinasi dosis kedua dalam beberapa waktu ke depan.
"Mungkin sebentar lagi kita akan mencapai 50 persen dari pada semua tenaga pendidik itu sudah divaksinasi, jadi itu sedikit dibawah tapi saya rasa dalam beberapa hari atau bahkan seminggu kedepan saya rasa 50 persen sudah didapatkan dua vaksinasi akan tercapai," ungkapnya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (25/8).
Menurutnya, vaksinasi untuk para guru dan tenaga pendidik tak mungkin terjadi bila tidak ada alokasi vaksinasi yang didistribusikan oleh pemda. Nadiem juga mengapresiasi Kemenkes dan Satgas Covid-19 yang ikut memprioritaskan guru untuk divaksinasi.
-
Bagaimana cara memastikan seluruh guru terlindungi? Dirinya menambahkan bahwa program jaminan sosial ketenagakerjaan yang sangat bermanfaat ini perlu dioptimalkan bersama untuk memastikan seluruh guru, dosen dan tenaga kependidikan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
"Itu saya juga mengapresiasi Kemenkes dan Satgas Covid yang telah memastikan guru itu menjadi prioritas hingga sampai 50 persen, dan pemerintah pusat untuk mengakselerasi semakin cepat semua guru," ucapnya.
Nadiem mengakui masih ada guru dan tenaga pendidik di daerah yang belum divaksinasi. Namun, ia tetap berkomitmen mereka semua akan divaksinasi agar pembelajaran tatap muka (ptm) bisa aman.
"Jadi beberapa kota memang sudah duluan dalam pelaksanaan vaksin tenaga pendidik, memang masih ada yang ketinggalan tapi menjadi komitmen kami bersama sebagai pemerintah pusat untuk terus memprioritaskan guru dan tenaga pendidik agar pelaksanaan ptm terbatas seaman mungkin," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, guru senantiasa mendedikasikan diri kepada anak-anak bangsa.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
Baca SelengkapnyaDi akhir masa jabatan yang kurang dari empat bulan, Nadiem wajib melaksanakan Permendikbudristek No. 19/2024 secara maksimal.
Baca SelengkapnyaCak Imin menjanjikan hal itu terlebih karena latar belakang keluarganya dan keluarga Anies sama-sama pendidik.
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun bakal rekrut 200 PPPK guru dan nakes. Persiapkan dirimu
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMereka adalah guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang lolos seleksi CPNS tahun 2019 dan 2020.
Baca SelengkapnyaNadiem sendiri tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPemenuhan tenaga guru di antaranya melalui program rekrutmen 1 juta guru PPPK adalah atensi Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, guru honorer yang telah diangkat menjadi guru ASN PPPK sejak 2021 adalah sebanyak 544.000 orang.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Anies berjanji memberikan penghargaan bagi dosen dan peneliti yang berbasis pada kinerja.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengaku selalu kena getahnya dalam polemik zonasi Penerimaan Peserta Didik
Baca Selengkapnya