Naik tahta, 6 kepala daerah ini tersandung masalah wanita

Merdeka.com - Beberapa hari ini sedang ramai berita Gubernur Riau Annas Maamun dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri oleh Wide Wirawaty (38), putri dari tokoh pendidikan Riau dan mantan anggota DPD RI Soemardi Thaher, dalam kasus dugaan tindakan asusila.

Berdasarkan Tanda Bukti Lapor, Wide Wirawaty melapor ke Bareskrim Polri pada 27 Agustus 2014 dengan laporan polisi Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun.

Kasus kepala daerah tersandung masalah wanita hingga berurusan dengan polisi memang bukan kali ini saja terjadi. Beberapa waktu lalu misalnya, kasus yang menggemparkan publik yakni nikah siri Bupati Garut Aceng Fikri.

Bupati yang menikahi secara siri ABG 18 tahun, Fani Oktora tersebut terus jadi pemberitaan lantaran pernikahan singkat yang kontroversial. Setelah 4 hari menikahi Oktora, Aceng langsung menceraikannya. Gara-gara kasus itu Aceng dimakzulkan oleh DPRD setempat.

Selain kedua kasus itu, masih ada beberapa lagi kepala daerah yang tertimpa kasus serupa setelah naik 'tahta'. Maka ada benarnya nasihat orang tua lama, berhati-hatilah pada tiga hal; harta, tahta dan wanita, sebab tiga hal itu akan menjadi ujian berat bagi pria.

Berikut ini cerita 6 kepala daerah yang tersandung masalah wanita setelah 'naik tahta' yang dirangkum merdeka.com:

Yopi Arianto dilaporkan cabuli bawahan

Bupati Indragiri Hulu, Riau, Yopi Arianto pernah dilaporkan ke Mabes Polri atas dugaan tindak pencabulan kepada bawahannya, NP (23). Korban mengaku dipaksa berhubungan badan pada pada 19 April 2011 lalu."Korban tidak bisa melawannya karena pelaku adalah atasan langsung. Saat itu, korban menjadi Satpol PP. Setahun setelah kejadian, korban menikah dengan orang lain," kata kuasa hukum NP, Zuchli Imran Putra di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (18/3).Korban juga merasa dirugikan karena Yopi tidak memberikan gaji sesuai ketentuan. Bahkan mencampuri pekerjaan korban. "Memecat dia dari Gita Pati (mayoret) Marching Band. Saat korban meminta honornya kepada Satpol PP di kecamatan dia kerja, untuk honor e-KTP, honornya itu Rp 3 juta, tetapi oleh camat hanya dikasih Rp 2 juta." lanjut Zuchli.Kesal, korban lantas menghampiri pelaku dan meminta haknya tetapi jawabannya makin membuat korban naik pitam. "Tetapi oleh Yopi dijawab 'Anda bertaubatlah, bertaubatlah'. Apa maksudnya kita enggak mengerti," ujarnya.Selama berhubungan, NP kerap mendapat uang dari politikus Golkar ini. Korban pernah diberi uang Rp 10 juta. "Saya tidak tahu itu uang apa. Saya kira itu uang pribadi beliau. Setelah orangtua saya keluar dari rumah sakit saya diminta untuk membuat proposal. Ternyata itu uang APBD, akhirnya dikembalikan lagi ke Kesra," kata NP.Dalam laporan bernomor LP/286/III/2014/ Bareskrim tanggal 18 Maret 2014, pelaku dituduhkan dengan pasal 294 (2) KUHP tentang perbuatan cabul.

Supian Hadi nikahi pedangdut Vita KDI

Kasus lain menimpa Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah, H Supian Hadi yang menikahi pedangdut Vita KDI secara diam-diam. Perkawinan rahasia Supian dan Vita baru terungkap setelah foto pernikahan mereka beredar ke publik pada 2013 lalu.Dalam foto yang beredar luas melalui BlackBerry Broadcast Messages (BBM) itu, kedua mempelai mengenakan pakaian nikah muslim warna putih. Pernikahan tersebut sebenarnya sudah berlangsung lama, namun keduanya sengaja merahasiakannya.Bahkan dikabarkan, Supian Hadi harus mengeluarkan uang mahar sebesar Rp 5 miliar untuk menikahi pedangdut berparas cantik tersebut. Vita yang merupakan perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, itu kabarnya menjadi istri kedua dari pernikahan suaminya yang kelima.Istri pertama Supian juga sempat melaporkannya ke Polda Metro Jaya karena pernikahan suaminya itu tidak berizin.

Awang Ishak dilaporkan istri ke Mabes Polri

Wali Kota Singkawang Awang Ishak juga dilaporkan istrinya, Yutina ke Bareskrim Mabes Polri. Dia melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan perzinaan. Meski tidak mengalami kekerasan fisik, wanita berusia 54 tahun itu mengaku tidak dinafkahi lahir dan batin."Saya selaku istri yang sah mendapat perlakuan yang tidak selayaknya dari suami saya selaku Wali Kota Singkawang. Saya telah diabaikan terutama dalam tujuh bulan terakhir semenjak beliau dilantik," kata Yutina kepada wartawan, Senin (8/7).Dia juga menuding suaminya telah berselingkuh dengan wanita lain. Yutina pun mensinyalir hak materi termasuk dana tunjangan selaku istri wali kota yang tidak pernah ia dapatkan disalahgunakan."Bahwa selama ini telah terjadi perselingkuhan suami saya bersama wanita lain bernama Tjhai Khim. Tidak ada surat nikah dan tidak ada persetujuan resmi dari saya selaku istri yang sah," ungkapnya.Dalam laporan bernomor LP/592/VII/2013/Bareskrim itu, Awang Ishak diancam pasal 45 ayat (1) Undang-undang nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumah tangga dan Pasal 284 KUHP.

Nikah singkat Aceng Fikri

Mantan Bupati Garut Aceng Fikri pernah ramai diberitakan menikahi wanita muda, Fani Oktora (18), selama empat hari lantas diceraikan. Merasa dilecehkan, Fani Oktora yang cuma dinikahi empat hari lantaran dianggap sudah tidak perawan pun melaporkan Aceng ke Mabes Polri.Cerita berlanjut, Aceng pun menjadi perhatian publik. Bahkan, media internasional pun mengupas tuntas Bupati Garut ini. Akhirnya, Aceng yang awalnya tidak merasa perbuatannya salah akhirnya meminta maaf kepada Fani. Fani pun akhirnya mencabut laporannya ke polisi, hingga akhirnya mantan suami istri itu pun berdamai.Masalah tidak berhenti di situ saja. DPRD Garut pun membuat Pansus untuk menyelidiki kasus nikah siri kilat Aceng dan Fani Oktora. Akhirnya Aceng harus menerima kenyataan dimakzulkan (diberhentikan) oleh DPRD setempat.

Annas Maamun

Ini kasus paling baru. Wide Wirawaty (38), putri dari tokoh pendidikan Riau dan mantan anggota DPD RI Soemardi Thaher, melaporkan Gubernur Riau Annas Maamun ke Badan Reserse Kriminal Polri. Orang nomor satu Riau itu dilaporkan dalam kasus dugaan tindakan asusila.Berdasarkan Tanda Bukti Lapor, Wide Wirawaty melapor ke Bareskrim Polri pada 27 Agustus 2014 dengan laporan polisi Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun.Perkara yang dilaporkan adalah tindak pidana dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan.Soemardi tidak bisa menahan tangisnya saat mengatakan harus mengungkap kasus yang menimpa putri kelimanya tersebut, meski hal ini membuka aib keluarga. Apalagi, katanya, pelakunya adalah orang nomor satu di Riau yang kedudukannya terhormat, punya kekuasaan dan wewenang luas."Dia (Annas) seyogyanya menjadi tumpuan utama bagi hak dan perlindungan perempuan. Harapan saya ini harus dibuka lebar-lebar. Saya bilang ke anak saya, buka lebar-lebar apa yang terjadi," ujar mantan anggota DPD RI periode 2004-2009 ini.Pelecehan ini terjadi saat Anas mengajak Wide bertemu di rumah pribadinya. Di sana Anas membuka resleting celananya dan memaksa Wide berbuat tak senonoh.

Wali kota Magelang dilaporkan ke polisi kasus KDRT

Siti Rubaidah (41), seorang wanita paruh baya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya yang tak lain merupakan Wakil Walikota Magelang Joko Prasetyo. Penyebabnya, Joko marah dituding selingkuh oleh istrinya dan menikah siri dengan wanita muda idamannya.Joko Prasetyo kemudian menjadi tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sang istri, Ida Rubaidah menuding suaminya selingkuh dan menikah siri dengan wanita bernama Siti Zahrotun Nurhayati setahun lalu. Ida menyebut semenjak menikah siri dengan Nur itu, Joko sering memukuli dirinya.Ida menuding suaminya selingkuh dan menikah siri dengan wanita bernama Siti Zahrotun Nurhayati setahun lalu. Ida menyebut semenjak menikah siri dengan Nur itu, Joko sering memukuli dirinya.Joko sendiri tidak membantah menikah siri dengan Nur. Justru Joko berdalih pernikahan siri itu dilakukan atas seizin Ida. Dia balik menuding justru istri pertamanya, Ida, yang emosional dan kemudian dimanfaatkan sejumlah orang untuk menekan dirinya."Nikah siri? Jangan dilibatkan dulu. Ini permasalahannya masih seputar KDRT. Dia sepakat lho saya kawin siri. Saya tidak bisa dijebak seperti Aceng (Bupati Garut)," ungkap Joko saat ditemui merdeka.com Kamis (13/12) di ruang kerjanya di Kompleks Kantor Pemkot Magelang, Jateng kemarin.