Nakes RSUD Pirngadi Medan Demo Tuntut Pembayaran Insentif Covid-19
Merdeka.com - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) berunjuk rasa di RSUD Pirngadi Medan, Rabu (10/2). Mereka menuntut pembayaran insentif penanganan Covid-19 yang sudah tertunggak 8 bulan.
Unjuk rasa berlangsung pukul 10.30-12.00 WIB. Para nakes melakukan aksinya dengan mengelilingi rumah sakit dan masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Sebagian besar nakes yang berunjuk rasa mengenakan setelan hazmat. Mereka membawa poster berisi tuntutannya kepada manajemen rumah sakit.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Siapa yang meminta tebusan USD 8 juta? 'Mereka minta tebusan USD 8 juta,' ujar dia.
-
Siapa yang menunggak pembayaran? 'Nah, jemaah sulsel itu sudah selesai semua pembayaran ke oknum broker seat, jemaah surabaya yang belum selesaikan. Ini informasi yang saya dapat yah, tapi belum ada kepastian yah,' sebutnya.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Siapa saja yang terlibat dalam proposal dana 17 Agustus ini? Kami yakin bahwa perayaan ini akan memberikan dampak positif dalam memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta melestarikan nilai-nilai luhur kemerdekaan. Kami mengharapkan dukungan dan persetujuan dari pihak yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan ini dengan sukses.
"Tolong Kami Bayarkan Gaji Covid kami dari bulan Mei sampai Januari 2021," tertera di poster yang dibawa.
Para nakes ini menyatakan tidak akan pernah meninggalkan pasien Covid-19 karena alasan kemanusiaan. Namun, mereka kesal juga karena insentif yang menjadi haknya tak kunjung dibayar.
Insentif yang sudah mereka hanya untuk Maret dan April 2020. Selanjutnya mereka diminta bersabar, sementara tahun sudah berganti.
Jumlah insentif yang diterima para nakes di RSUD Pirngadi hanya Rp 11.600.000 untuk dua bulan. Padahal sepengetahuan mereka, jumlah seharusnya Rp 7.500.000 per bulan.
Kekesalan para nakes ini memuncak setelah mengetahui insentif di daerah lain justru sudah dibayarkan. Di Deli Serdang, misalnya, sudah dibayarkan pada November 2020.
Setiap menagih insentif ke manajemen rumah sakit, mereka selalu diminta bersabar. "Tapi kami kan punya batas kesabaran," sebut Buala Zebua, salah seorang nakes yang berunjuk rasa.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis RSUD Pirngadi, Risma, mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan klaim insentif nakes ke Dinas Kesehatan Kota Medan. Seluruh berkas sudah diserahkan ke instansi itu. "Intinya berkas sudah kita ajukan sampai Desember. Sekarang tinggal dari Dinas Kesehatan, nggak ngertilah kita," jelasnya.
Risma menjelaskan, manajemen RSUD Pirngadi tidak memiliki kewenangan untuk mencairkan insentif itu. "Kita ngasih usulan ke Dinas Kesehatan Kota Medan. Jadi tidak ada wewenang kita," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan dokter kompak mogok layani pasien sampai insentif mereka dibayar.
Baca SelengkapnyaDokter di RSUD Soe menolak melayani pasien karena insentifnya selama enam bulan belum dibayar.
Baca SelengkapnyaDPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K
Baca SelengkapnyaBupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.
Baca SelengkapnyaPenunggakan upah pekerja sudah terjadi sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut DPR untuk menunda pembahasan RUU Kesehatan dalam Omnibus Law.
Baca SelengkapnyaSaat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memotong TKD ASN DKI Jakarta sebesar 25 persen.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, antrean pasien yang ingin mendaftar di bagian pelayanan menjadi tidak terhindarkan.
Baca SelengkapnyaSambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.
Baca SelengkapnyaSaat menjadi guru PNS, ada setoran uang bulanan dari para PNS ke Korpri Karawang, sebagai satu-satunya organisasi dan wadah berhimpun PNS.
Baca SelengkapnyaPuluhan dokter spesialis berunjuk rasa di Kantor Gubernur Papua, Senin (28/8). Mereka menuntut agar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dinaikkan.
Baca SelengkapnyaPenutupan SD Inpres Pajjaiang dilakukan hingga tiga hari karena menunggu hasil perundingan antar ahli waris.
Baca Selengkapnya