Nakes yang Suntikkan Vaksin Kosong di Pluit Akui Lalai dan Minta Maaf
Merdeka.com - Tenaga kesehatan berinsial EO menyampaikan permintaan maaf akibat kelalaian yang telah menyuntikan vaksin kosong di sekolah Ipeka Pluit, Jakarta Utara. Aksi EO sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
EO meminta maaf kepada pihak keluarga yang anaknya disuntikkan vaksin kosong. Dia mengakui tak ada maksud berniat jahat. Dia mengaku masalah ini murni sebuah kelalaian.
"Saya mohon maaf kepada keluarga dan orang tua, kepada anak, yang telah saya vaksin, saya tidak ada niat apa-apa. Saya murni hanya ingin membantu menjadi relawan untuk memberikan vaksin," ujar EO saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8).
-
Siapa saja yang perlu meminta maaf? Kesalahan bisa secara tak sengaja maupun sengaja kita lakukan kepada orang terdekat. Di antaranya yakni seperti orang tua, kakak, adik, kekasih, suami, istri, atau anak.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
-
Siapa yang perlu meminta maaf? Ketika saya mengatakan, 'Maaf,' itu karena saya benar-benar menyesali sesuatu.
-
Siapa yang harus minta maaf? Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum kata-kata minta maaf kepada orang tua tulus dan menyentuh hari, bisa menjadi rekomendasi Anda.
-
Mengapa meminta maaf atas kesalahan itu penting? Dalam perjalanan hidup, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Terkadang, kesalahan itu begitu berat hingga meninggalkan luka yang mendalam bagi orang lain. Namun, bukan berarti kita tidak bisa memperbaiki kesalahan tersebut. Ketulusan dalam meminta maaf merupakan kunci untuk membuka pintu maaf dari hati yang terluka.
-
Mengapa meminta maaf penting? Permintaan maaf yang tulus bisa sangat bermanfaat. Tidak masalah jika kita menyakiti seseorang secara sengaja atau tidak, kita harus bertanggung jawab. Dengan mengakui kesalahan, kita mempunyai kesempatan untuk membangun kembali kepercayaan, memvalidasi pengalaman, dan menyembuhkan luka.
Dia juga meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa diresahkan atas insiden kelalaiannya itu.
"Dan saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah merasa diresahkan atas kejadian ini," ujarnya.
Usai menjadi tersangka, EO pun siap mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mengikuti seluruh proses hukum yang berlaku.
"Saya akan mengikuti segala proses yang akan saya jalankan, tetapi saya mohon maaf," ucapnya.
EO selaku vaksinator sempat menyebut kalau pada hari itu dirinya telah menyuntikan vaksin kepada 599 orang, sehingga membuatnya kurang fokus dan lalai.
"Hari itu vaksin 599 orang saya mohon maaf," ungkapnya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan bahwa Pihaknya masih mendalami terkait motif termasuk faktor kelalaian yang dialami EO.
"Jelas ya, jadi kelalaian jadi memang dari awal yang bersangkutan hari itu telah memvaksin sebanyak 599 orang jadi dia merasa lalai. Tapi kami masih mendalami terus," ujar Yusri.
Nakes Penyuntik Vaksin Kosong Jadi Tersangka
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) telah menetapkan seorang tenaga kesehatan (nakes) selaku vaksinator berinisial EO sebagai tersangka, atas kasus dugaan suntikan vaksin kosong di Pluit, Jakarta Utara yang sempat viral di media sosial.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus bahwa kasus ini berawal dari video viral yang direkam ketika proses penyuntikan vaksin kosong kepada seorang anak berinisial BLB oleh EO selaku vaksinator.
"Kemudian di cek dan memang diakui itu tidak ada isinya sehingga dilakukan vaksinasi kembali kepada saudara BLB ini. Kemudian beredar dan dilakukan pendalaman teman-teman Polres Jakarta Utara dan berhasil mengamankan saudari EO ini inisialnya, selaku tenaga kesehatan yang melakukan penyuntikan sebagaimana video yang viral tersebut," kata Yusri saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakut, Selasa (10/8).
Usai diamankan dan dilakukan pemeriksaan kepada EO yang merupakan salah satu relawan vaksinasi, kata Yusri, yang bersangkutan pada akhirnya mengakui telah menyuntikkan vaksin kosong kepada BLP, karena faktor kelalaian.
"Saudari EO ini adalah seorang perawat yang memang diminta tolong, kami memang dalam melakukan vaksinasi massal ini membutuhkan relawan-relawan sebagai vaksinator tugasnya setiap hari untuk warga Jakarta," ujarnya.
Namun demikian, Yusri mengatakan walaupun hal tersebut diakui EO sebagai kelalaian. Tetapi hukum haduslah tetap dijalanlan, sehingga EO pun ditetapka sebagai tersangka dan dijerat dengan Undang-undang Wabah dan Penyakit Menular.
"Yang namanya ini negara hukum, apapun kesalahan diatur dalam UU Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah dan Penyakit Menular. Setelah didalami kami persangkakan di Pasal UU No 14 Tahun 1984 tentang wabah menular," ujarnya.
"Kami masih mendalami terus, termasuk motifnya seperti apa kita masih dalami biar nanti yang bersangkutan yang jelaskan, biar lebih jelas. Ancamannya satu tahun penjara," lanjutnya
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luluk mengakui tindakannya memarahi siswi magang dan memposting di instagram dan tiktok, sebagai tindakan yang salah.
Baca SelengkapnyaMeski meminta maaf, Faisal menyalahkan penyidik yang menangani kasus KDRT tersebut. Menurut dia, penyidik tak segera menahan sehingga BD melarikan diri.
Baca SelengkapnyaSeorang pria DR diamankan polisi karena ketahuan memesan narkoba ke Polda Sumatera Selatan melalui aplikasi ojek online.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaGalih menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh umat muslim karena ulahnya membuat konten tersebut.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca Selengkapnya