Nalar kritis rendah buat masyarakat mudah terbakar hoaks
Merdeka.com - Produksi dan penyebaran hoaks pada masa kampanye Pilpres 2014 lalu cukup tinggi. Bahkan tak hanya hoaks, ujaran kebencian berdasarkan SARA juga banyak ditemukan beredar di lini masa media sosial. Eskalasi ini makin meningkat saat Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Maraknya penyebaran hoaks pada musim-musim kampanye ini dipicu karena para pemilih tak lagi tertarik dengan visi misi yang dipaparkan para calon. Pasalnya setelah menang, visi misi ini kerap tak sesuai dengan program dari pemenang Pilkada atau Pemilu.
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti dalam diskusi 'Hoaks Tumbuh Subur, Karena Partai Oposisi Tidak Kredibel' yang diselenggarakan Indonesia Democracy Watch (IDW) di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (9/3).
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks tentang Partai Perubahan? Usai pernyataan Anies yang ingin mendirikan partai baru, di media sosial beredar Anies membentuk Partai Perubahan dan mengimbau masyarakat untuk ikut bergabung bersama partai barunya.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Apa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada itu apa? Pilkada merupakan singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
"Karena faktanya begitu berkuasa, visi misi diabaikan. Ada kesan visi misi tak terlalu penting. Misalnya rumah DP nol rupiah, tahu-tahunya apa. PKL masuk ke jalan raya, trotoar, ini dianggap keberpihakan. Jadinya (masyarakat) hopeless," jelasnya.
Dengan demikian, para pemilih tak lagi bisa diyakinkan dengan visi misi calon maupun parpol. Pemicu lainnya terkait penyebaran hoaks saat musim Pilkada maupun Pilpres ini karena politik uang tak lagi berhasil mendongkrak suara.
"Pengaruh politik makin rendah, politik uang saya rasa. Pengaruhnya tak lebih 30 persen," ujarnya.
Rendahnya nalar kritis masyarakat juga mempercepat penyebaran hoaks. Penyebaran hoaks tak selalu berkaitan dengan kemampuan literasi. Karena belakangan banyak kalangan intelek yang juga terpengaruh berita hoaks.
"Nalar kritis, karena yang literasinya tinggi, tapi terbakar hoaks. Bukan soal literasi, nalar kritis enggak muncul. Padahal sederhana sekali memverifikasi itu kalau kita mempunyai nalar kritis," jelasnya.
Menggabungkan isu SARA dan hoaks menurutnya perpaduan yang serius dan apik. Karena hoaks yang dinilai berhasil ialah hoaks yang dicampur isu SARA. Apalagi tujuannya untuk kepentingan politik.
Tujuan berita hoaks menurut Ray ialah upaya mendeligitimasi wibawa seseorang, dan menahan elektabilitas seseorang untuk naik. "Semua ini awalnya lumrah dalam demokrasi. Ini faktor keempat, politisi, pemain, yang happy dengan demokrasi, tapi ingin berkuasa lewat jalur demokrasi," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaPeningkatan akses informasi lebih mudah, memilih sumber informasi yang kredibel, hingga menganalisis data dari berbagai sudut pandang dirasa sangat penting.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaMenurut Khoirunnisa, keberadaan pendukung dengan jumlah yang banyak justru membuat suasana di lokasi debat menjadi riuh.
Baca SelengkapnyaHoaks masih menjadi ancaman nyata jelang pemilu. Masyarakat pun masih banyak yang "terjangkit" hoaks.
Baca SelengkapnyaPegiat Mafindo Niken Setyawati berharap berita palsu dapat diminimalisasi mengingat calon-calon peserta pilkada kali ini jauh dari kontroversi.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaDewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.
Baca Selengkapnya