Naluri ayah Mirna yakin Jessica bunuh anaknya
Merdeka.com - Edi Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin (27) begitu yakin jika Jessica Kumala Wongso (27) benar adanya menaburkan racun sianida ke dalam es kopi Vietnam milik anaknya. Hal itu ia rasakan menurut naluri dirinya sebagai seorang ayah yang harus menghadapi kenyataan anaknya tewas dengan cara diracun.
Berawal azas praduga tak bersalah hingga akhirnya ia melakukan kasak kusuk mencari informasi mengenai Jessica, Darmawan pun mendapatkan beberapa temuan fakta yang mencengangkan. Temuan-temuan tersebut ia beberkan dalam suatu program Indonesia Lawyer Club (ILC) di tvOne beberapa hari lalu.
Darmawan pun menceritakan awal mula ia bertemu dengan Jessica hingga akhirnya yakin, jika teman Mirna semasa kuliah di Billy Blue Colege, Australia inilah yang menghabisi nyawa anaknya.
-
Siapa yang bantu Jennifer klarifikasi rumor? Banyak orang yang membantu Jennifer menjelaskan rumor atau komentar jahat tentang kematian Dali di media sosial, dan ia mengucapkan terima kasih kepada mereka.
-
Kenapa D menipu? Kepada penyidik, D mengaku menggunakan uang tersebut untuk jalan jalan ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
-
Kenapa Jennifer dikritik? Jennifer bikin heboh banget pas lagi hamil di luar nikah dan masih muda banget, cuma 22 tahun doang.
-
Bagaimana D menipu? Dia mengiming-imingi promo khusus bagi ustaz dan warga kurang mampu. 'Untuk ustaz dan warga yang kurang mampu ini diberi promo khusus, tidak usah membayar full. Untuk ustaz cukup membayar Rp6 juta dengan syarat harus mengajak jemaah dan bagi warga yang kurang mampu akan disubsidi oleh kenalannya yang disebut sebagai 'agniya' selaku sponsor,' jelas Rohman, Kamis (7/12).
-
Modus apa yang digunakan penipu DJP? Beberapa nomor dan website tersebut digunakan untuk beragam modus penipuan yang menyasar para wajib pajak.'Kami telah mengidentifikasi beberapa modus penipuan terbaru yang mengatasnamakan DJP. Modus penipuan tersebut dilakukan dengan berbagai cara seperti phising, spoofing (penyaruan), penipuan mengatasnamakan pejabat/pegawai DJP, dan penipuan rekrutmen pegawai DJP,' kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti di Jakarta.
-
Siapa saja yang bisa melakukan kebohongan? Individu yang cenderung berbohong akan menunjukkan ciri-ciri kebohongan yang jelas.
Ketika Mirna sudah tidak bernyawa, Darmawan mengaku sangat terpukul. Dia yakin hari itu putrinya tengah dalam keadaan sehat. Dalam keadaan yang tengah terpukul, tiba-tiba datang seorang perempuan bernama Jessica. Menurut Darmawan, kala itu Jessica dalam keadaan tenang menghampiri mayat Mirna.
Menurut Darmawan, Jessica bahkan sempat memuji Mirna. "Om Mirna meninggal ya, cantik ya Mirna." kata Darmawan menirukan Jessica.
"Kamu siapa?" tanya Darmawan.
"Saya Jessica." ujar dia menirukan lagi.
Di situlah Darmawan dan Jessica bertemu. Dia akhirnya menanyakan kondisi sebenarnya kepada Jessica, terutama bagaimana Mirna akhirnya meninggal usai meminum kopi. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penasihat hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan mengatakan, permohonan PK dilakukan karena pihaknya menemukan novum.
Baca SelengkapnyaMelalui film dokumenter, isi buku diary Jessica Wongso terungkap.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaEdi Darmawan mengaku dirinya sudah ditipu Netflix dan menyarankan warganet tak tonton Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaDugaan kuat IMS depresi sehingga melakukan pembunuhan kepada anaknya setelah melihat isi buku diary milik korban yang menceritakan banyak hal.
Baca SelengkapnyaMotif cemburu ini didapat setelah penyidik memeriksa sebanyak 13 saksi dan sejumlah barang bukti.
Baca SelengkapnyaPolisi sampai saat ini masih berupaya mengungkap motif yang menjadi alasan Pacar Tamara, YA dengan tega diduga membunuh Dante.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru kasus ibu bernama TY yang membanting anak kandungnya hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPihak Tamara tyasmara sebut saksi yang dighadirkan Yudha Arfandi berikan keterangan palsu.
Baca SelengkapnyaDanu mendapat tekanan dan ancaman dari tersangka YH, suami korban yang diduga otak pembunuhan terhadap Tuti Rahayu (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Baca SelengkapnyaSaat ini proses penyidikan masih fokus terhadap kasus pembunuhan yang menimpa empat anak kandungnya.
Baca Selengkapnya