Nama Dandim Bintan Dicatut Buat Penipuan, Kontak Anggota TNI AD hingga Pejabat
Merdeka.com - Nama Komandan Distrik Militer (Dandim) 0315/Bintan Kolonel Inf I Gusti Ketut Artasuyasa dicatut oleh seseorang yang diduga tinggal di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
"Sejak beberapa hari lalu ada orang mengaku sebagai saya, kemudian meminta uang kepada anggota saya, dan bekas anggota saya," kata Artasuyasa, di Tanjungpinang, seperti dilansir Antara, Senin (1/6).
Orang yang tidak dikenal itu menghubungi lebih dari 10 anggota Kodim 0315/Bintan, dan sejumlah anggota TNI AD di wilayah Sumatera Utara, yang pernah menjadi anggota Ketut. Komunikasi antara penipu itu dengan anggota TNI AD dilakukan melalui WhatsApp. Pelaku menggunakan nomor WhatsApp 08522347465. Nomor tersebut tidak dapat dihubungi, kecuali melalui WhatsApp.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Gimana cara penipu WhatsApp? Umumnya, oknum penipu akan mengirimkan beberapa bentuk file yang harus Anda waspadai.
-
Bagaimana modus penipuan WhatsApp bekerja? 'Setelah itu kita akan ditawarkan untuk seolah-olah membeli kumpulan tugas lain yg lebih besar pembayarannya dan ternyata pada saat tugas akan selesai, kita tidak bisa menyelesaikan dengan berbagai alasan dan kita akan diminta lagi untuk melakukan topup supaya misi bisa terselesaikan. Padahal bisa saja setelah beberapa kali menerima topup dari kita mereka langsung menghilang dan mengganti nomor,' jelas Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC)
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
-
Kenapa penipu pakai WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban.
Namun, belum ada yang mengirimkan uang, meski penipu itu telah mengirimkan nomor rekening bank. Nomor rekening bank (BNI) atas nama Satrio.
"Anggota saya dan bekas anggota saya menghubungi saya ketika menerima WA permintaan uang tersebut sehingga mereka mengetahui bahwa itu penipuan," ujarnya.
Ketut juga sudah melacak keberadaan pelaku melalui tim siber kepolisian dan Mabes TNI. Jawabannya sama, pelaku berada di Kudus.
Imbau Masyarakat Tak Mudah Percaya
Selain itu, tim intelijen Kodim 0315/Bintan juga sudah membuat laporan polisi terkait permasalahan itu. "Saya berharap tidak ada korban. Sampai sekarang saya belum mendengar ada korban," ujarnya berharap.
Ketut juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya, dan mengikuti keinginan pelaku penipuan yang mengatasnamakan dirinya. "Silakan konfirmasi kepada saya. Jangan berikan apa yang diminta oleh penipu itu," ucapnya menegaskan.
Ia mengatakan beberapa bulan lalu juga terjadi hal yang serupa. Ada orang yang mengaku sebagai dirinya, kemudian meminta uang kepada sejumlah pejabat daerah.
"Beruntung para pejabat itu mengkonfirmasi permasalahan itu kepada saya," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi ini disampaikan sebagai antisipasi kepada masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengadu kerap dimintai sejumlah uang ketika mengadu ke hotline tersebut.
Baca SelengkapnyaAkun WhatsApp catut nama Pj Gubernur Bali saat dilantik di Jakarta kemarin itu adalah nomor palsu.
Baca SelengkapnyaAkun WA tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaDitlantas Polda Metro Jaya menegaskan hanya memakai lima nomor resmi untuk mengirimkan surat tilang.
Baca SelengkapnyaUmmi Pipik meminta kepada kerabat dan orang-orang terdekatnya untuk berhati-hati dengan nomor WhatsApp yang mengatasnamakan dirinya.
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaWaspadai nomor whatsapp dan website mencurigakan mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Baca SelengkapnyaPengiriman surat tilang lewat sms atau WA ini dinilai lebih efektif ketimbang via kantor pos
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca Selengkapnya