Nama PT Toyota dicatut, ratusan calon pekerja tertipu
Merdeka.com - Ratusan calon pelamar kerja dari beberapa daerah jadi korban penipuan yang mengatasnamakan salah satu nama perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Yuldi Yusman mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari perusahaan 'Auto 2000' PT Toyota yang merasa dirugikan akibat penipuan tersebut.
"Berdasarkan laporan dari pihak Auto 2000, disampaikan bahwa PT Toyota digunakan namanya, untuk selanjutnya melakukan penipuan pada masyarakat dengan menggunakan media sosial yaitu whats app, BBM, ada juga melalui SMS," ucap Yuldi kepada awak media di halaman Polres Metro Jakarta Utara, di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Jumat (30/9).
Dia melanjutkan, bahwa perusahaan bernama Trinanda Bayo Perkasa mencatut nama perusahaan PT Toyota dan menyebarkan sebuah pesan singkat, di media sosial bahwa salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia sedang membuka lowongan besar-besaran bagi pelamar kerja.
-
Siapa yang sering jadi korban penipuan lowongan kerja? Di tengah era persaingan kerja yang ketat, adanya lowongan pekerjaan yang menjanjikan posisi tertentu dengan gaji menarik jelas jadi hal yang menggiurkan. Namun, waspada jika mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari Blibli jika tidak melalui saluran informasi resmi.
-
Pekerjaan apa yang banyak dicari oleh perusahaan di Indonesia? Data LinkedIn menunjukkan bahwa analitik, desain, dan teknik adalah skill yang paling banyak dimiliki di kalangan tingkat pemula saat ini.
-
Siapa saja yang menjadi korban lowongan kerja palsu? Data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencatat, sebanyak 823 korban terjerat penipuan lowongan kerja berbasis online oleh jaringan internasional sepanjang 2022 hingga 2024.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Apa modus baru penipuan lowongan kerja? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku. 'Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu,' terangnya.
"Yang mana isinya adalah bahwa PT Toyota menerima atau membuka lowongan pekerjaan. Berita tersebut di broadcast, melalui media sosial. Korbannya sudah mencapai ratusan orang," lanjutnya.
Akibat tergiur dari iming-iming lowongan pekerjaan tersebut, para korban pun langsung tertarik untuk melamar pekerjaan pada perusahaan tersebut.
"Ketika mereka menerima broadcast tersebut, selanjutnya masyarakat datang dengan membuat lamaran tentunya. Selanjutnya akan diberikan bukti tanda terima," tutur Yuldi.
Usai mengisi daftar riwayat hidup, para pelamar kerja tersebut langsung dimintai sejumlah uang untuk biaya administrasi.
"Setelah diberikan tanda terima, di suruh mengisi biodata, kemudian disuruh bayar dengan sejumlah Rp 150-200 ribu rupiah. Bilangnya untuk pendaftaran psikologi, kemudian dibuat surat pernyataan mereka akan mengikuti tes psikologi di satu tempat yang sudah ditentukan," paparnya.
Yuldi mengatakan perusahaan yang menipu ratusan calon pekerja tersebut berpusat di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur. Hingga saat ini, pihak kepolisian mengamankan 4 orang tersangka untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Perusahaannya Trinanda grup, di daerah Cililitan dan Dewi Sartika dan Pondok Kelapa. Saat ini kita menetapkan ada 4 tersangka, mungkin akan ada lebih. Setelah langkah proses penyidikan lebih lanjut," tegas Yuldi.
Akibat perbuatan para tersangka, mereka dijerat pasal 27 Ayat (3) dan atau Pasal 45 Ayat (1) UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan Pasal 310 KUHPidana dengan hukuman pidana di atas 5 tahun penjara.
"Akibat penipuan yang menggunakan media sosial ini, sudah ada kerugian sekitar ratusan juta rupiah karena korbannya sendiri sudah mencapai ratusan orang. Akibat dari perbuatannya mereka harus bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut," tandas Yuldi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaKasus penipuan dengan modus membuka lowongan kerja itu masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini modus penipuan berkedok lowongan kerja kembali beraksi.
Baca SelengkapnyaBeredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.
Baca SelengkapnyaHimawan berharap agar masyarakat harus lebih teliti dalam menerima setiap informasi.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca SelengkapnyaSelebgram Teyeng Wakatobi diduga menjadi provokator dalam kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPuluhan Pelamar Kerja Diduga jadi Korban Penipuan di Jaktim
Baca SelengkapnyaLaporan kasus penipuan tersebut antara lain pernah didapatkan berdasarkan iklan lowongan kerja yang disebarkan lewat WhatsApp dan Telegram.
Baca SelengkapnyaPolri meringkus 927 tersangka dari 772 laporan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolres Serang melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan juga para korban.
Baca SelengkapnyaTeyeng Wakatobi berbahasa jawa turut berkomentar di depan mobil Sigra yang sudah terbakar akibat insiden pengeroyokan
Baca Selengkapnya