Napi korupsi simpan uang ratusan juta untuk belanja di koperasi Lapas Sukamiskin
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkum HAM menemukan uang Rp 102 juta saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Lapas Sukamiskin. Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami mengungkap uang ratusan juta tersebut digunakan narapidana korupsi untuk belanja di koperasi.
"Kebetulan di Lapas ada koperasi. Mereka mungkin untuk beli tambahan makanan yang tidak disiapkan oleh Lapas," kata Sri Puguh di Gedung Kememkum HAM, Jakarta Selatan, Senin (23/7).
Sri Puguh mengatakan, standar makanan yang diberikan pihak Lapas kepada para koruptor adalah nasi, lauk dan buah dengan jatah Rp 15.000 untuk sekali makan. Dia menduga para narapidana berbelanja di koperasi untuk kebutuhan asupan makan dan minuman lainnya.
-
Kenapa makanan di Lapas penting? Makanan Bergizi Ruangan daur tempat memasaknya bersih dan rapi, nasi yang dimasak berasal dari beras medium. Untuk lauknya pun mencukupi kebutuhan gizi, dari mulai yang berprotein, sayuran, hingga buah-buahan.
-
Siapa yang memasak di Lapas? Para koki adalah warga binaan yang telah dilatih Makanan Bergizi Ruangan daur tempat memasaknya bersih dan rapi, nasi yang dimasak berasal dari beras medium.
-
Bagaimana narapidana di Lapas belajar memasak? Salah seorang warga binaan yang menjadi tukang masak di Rutan Kelas IIB Garut, Ahmad (37) mengatakan bahwa sebelum resmi menjadi tukang masak ia mendapat pelatihan khusus dalam memasak. Hal yang sama juga didapatkan warga binaan lainnya yang bertugas di dapur.
-
Makanan apa yang paling disukai di Lapas? Menu Kesukaan Para Narapidana Rutan Kelas IIB Garut berada di pusat kota Kabupaten Garut, hanya beberapa langkah saja dari Lapangan Otto Iskandardinata (Alun-alun Garut).
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Bagaimana sistem pungli di Rutan KPK berjalan? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
"Jadi kalau mereka menginginkan makanan tambahan seperti misalnya pop mi terus kemudian kopi, nah itu disiapkan oleh koperasi," jelasnya.
Sri menjelaskan, pihaknya tengah membangun sistem pembayaran non-tunai dengan bekerjasama dengan bank pemerintah. Menurut dia, hal ini untuk mencegah adanya penyimpanan uang tunai dalam lapas.
"Sekarang sedang dalam proses sebagaimana disampaikan oleh bapak Menteri sejak kami dilantik. Tugas kami utama adalah melakukan revitalisasi pemasyarakatan sebagai satu sistem yang mudah mengukur kinerja dari masing-masing UPT," jelas dia.
Selain itu, Ditjen PAS juga tengah mempertimbangkan untuk mengubah jaringan listrik di tiap Lapas se-Indonesia supaya tidak ada barang-barang elektronik masuk, seperti di Lapas Besi Nusakambangan. Nantinya, kata Sri, barang pribadi milik warga binaan akan ditempatkan di satu lemari di luar kamar mereka.
"Karena ada maksimum security-nya soal fasilitas diberikan warga binaan. Dan untuk medium security-nya untuk pemilihan kesatuan hidup warga binaan," tuturnya.
Seperti diketahui, Ditjen PAS dipimpin Sri Puguh melakukan sidak di Lapas Sukamiskin pada Minggu 22 Juli 2018. Sidak dilakukan pasca KPK menangkap Kalapas Sukamiskin Wahid Husen. Husen bersama narapidana korupsi Fahmi Dharmawansyah terjerat kasus dugaan suap jual beli fasilitas mewah dalam sel.
Dalam sidak di Sukamiskin, Ditjen PAS menyita berbagai barang yang seharusnya tidak diperbolehkan masuk dalam lapas. Barang tersebut antara lain, kulkas dua pintu, televisi, speaker, kompor gas, tabung elpiji, microwave, mesin pemanas atau pendingin air, alat-alat masak, hingga uang tunai berjumlah Rp102 juta
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elviyanto, yang merupakan terpidana kasus korupsi pengurusan kuota impor bawang putih itu, mengungkapkan uang tersebut ditampung di rekening sang istri.
Baca SelengkapnyaUang tersebut kemudian diteruskan untuk membeli barang-barang.
Baca SelengkapnyaPungutan liar (pungli) atau pemerasan kepada tahanan senilai Rp6,38 miliar pada rentang waktu 2019-2023.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa tahanan juga yang tidak sanggup untuk mendapatkan fasilitas lebih.
Baca SelengkapnyaKedatangan Menkumham Supratman Andi Agtas dan rombongan disambut langsung oleh Kalapas Narkotika Cipinang Fonika Affandi
Baca SelengkapnyaUang tersebut diberikan kepadanya untuk menutup mulut saat menemukan tahanan yang membawa telepon genggam ke dalam rutan.
Baca SelengkapnyaAda ancaman teruntuk para tahanan yang menolak membayar pungli.
Baca SelengkapnyaSipir Rutan KPK terima setoran dari tahanan disebut 'Lurah'
Baca SelengkapnyaDedi mendapat kesempatan bertemu dengan Kalapas IIB Purwakarta dan terkejut saat tahu anggaran kesehatan dari negara untuk ratusan napi.
Baca SelengkapnyaDono, merupakan terpidana kasus korupsi proyek pembangunan Gedung Institut Pemerintahan Dalam Negeri(IPDN) Provinsi Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaMenurut Supratman, jatah uang makan narapidana itu sangat kecil.
Baca SelengkapnyaDono bercerita kala itu dirinya sedang bersama teman satu kamar tahanan, yakni Wawan Ridwan, yang merupakan terpidana kasus suap pajak.
Baca Selengkapnya