Napi teroris rakit & sita bom dari ruang penyidikan saat kuasai rutan
Merdeka.com - Polri telah menuntas operasi penanggulangan teroris dan pembebasan sandera di Rutan Salemba cabang Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5) pukul 07.15. Kemudian, pukul 07.20, ada enam bunyi ledakan di lokasi.
Wakapolri Komjen Syafruddin menjelaskan bunyi tersebut berasal dari bom rakitan yang diledakan. Dia menyebutkan selama 24 jam terakhir, para napiter berupaya merakit bom.
"Ternyata mereka selama 24 jam menyandra mereka juga melakukan perakitan bom dan sebagainya. Itu tadi diledakkan itu peladakkan bom yang sudah berhasil dirakit. Yang pimpin operasi Danko Brimob dibawa kendali juga Kapolda Metro dan lainnya," ujarnya saat konferensi pers di Mako Brimob, Kamis (10/5).
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
Dankor Brimob Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan ledakan tersebut merupakan upaya pihaknya meledakan tembok untuk merebut kembali bom dari tangan para napiter. Mereka diduga menyimpan bom-bom di dalam ruangan tahanan.
Rudy menjelaskan ketika kericuhan terjadi, para napiter yang menjebol tembok, menuju ruang penyidikan. Di sana beberapa anggota tengah memeriksa tahanan yang baru masuk. Para napiter berupaya merebut barang bukti berupa bom yang disita.
"Saya hanya melakukan penindakan soal ledakan itu breeching meledakan tembok menjatuhkan tembok karena patut diduga yang sudah disampaikan, mereka menyimpan bom-bom, bom-bom didapat dari barang bukti yang kemarin disita itu belum digudangkan oleh penyidik Densus di ruang pemeriksaan itu yang mereka ambil lagi itu yang mereka rebut lagi.
Bom rakitan tersebut diduga digunakan sebagai perlindungan ketika napiter menguasai Rutan. Untuk jumlahnya sendiri, Rudy tak menyebut berapa banyak. Selama peledakan, dia menjamin lokasi sudah steril.
"Itulah yang dibuat bom untuk ranjau nanti di sini. Tadi kita ledakan semua," ucapnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah berhasil kabur, para tahanan ini masuk ke kawasan rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaPetugas rutan telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar are rutan sekaligus berkoordinasi dengan kepolisian.
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap kelimanya berawal dari diketahuinya posisi Muh Al Qadri.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaKeempat tahanan itu kabur dengan cara memanjat pintu jeruji besi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mengantongi data-data tahanan dan narapidana yang kabur.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaMereka akan dicatat dalam Register F dan tidak diberikan hak remisi serta integrasi.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca Selengkapnya