Narkoba 1 ton diotaki kartel internasional, barang dari Myanmar
Merdeka.com - Penyelundup narkoba 1 ton dari Taiwan ke Indonesia ternyata sempat mengambil narkoba di kawasan Myanmar. Para pelaku ini menggunakan kapal pesiar dari Taiwan melewati Laut Cina Selatan, mengambil barang di perairan Myanmar. Kemudian mengarah ke Johor, Malaysia lalu masuk Indonesia.
"Mereka masuk selat Malaka mengambil barang (narkoba) di perairan Myanmar," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7).
"Ship to ship (perpindahan sabu dari kapal ke kapal)," sambungnya.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
Dari sana, mereka mulai menyusuri pantai barat hingga masuk ke Selat Sunda. Selama perjalanan, kata Tito, para pelaku ini tak mengaktifkan GPS yang berada di kapal, sehingga bebas dari pantauan petugas.
"Selama dalam perjalanan, mereka mematikan GPS nya agar tak terdeteksi," katanya.
Setelah berhasil, lanjutnya, para pelaku ini mulai melakukan aktivitasnya dengan menurunkan seluruh barang haram tersebut.
"Setelah itu menyusuri pantai barat sehingga masuk selat sunda ke Anyer. Di situ setelah droping dilaksanakan, kemudian kapal ini bergerak lagi ke laut Jawa, Selat Karimata dan kemudian ke lewat Batam," pungkasnya.
Kartel jaringan internasional
Sementara itu Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta mengatakan, sabu satu ton di Anyer, Banten diduga dipesan oleh bandar kelas internasional. Meskipun demikian, polisi belum dapat mengungkap bandar tersebut.
"Keuangannya banyak, pasar di kita tinggi. Itu hal yang menarik untuk bandar. Dalam perhitungan kami orang ini punya modal yang cukup besar, sehingga ketika kami cek ada ternyata ada beberapa negara yang menjadi tempat mereka bergerak," ujar Nico.
Saat ini, kata Nico, pihaknya tengah mengejar pelaku tersebut.
"Kami mendapatkan keterangan dari tersangka awak kapal, mereka mengatakan disuruh oleh seseorang yang masih kami dalami, membawa kapal tersebut, melalui jalur yang ditentukan, menerima barang (sabu) lalu mengantar ke Serang," katanya.
Dalam kasus ini, dia berterimakasih kepada seluruh jaringan. Selain itu, untuk membongkar jaringan ini diperlukan kerjasama dengan sejumlah negara.
"Ini butuh kerjasama antar negara, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Taiwan, Malaysia, Singapura, Hongkong dan seterusnya," katanya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaRatusan kilogram narkoba jenis sabu hendak diselundupkan melalui perairan Kepulauan Riau
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaTertangkapnya Murtala menjadi tugas besar bagi aparat untuk mengungkap jaringan lain.
Baca SelengkapnyaBareskrim berkomitmen untuk memiskinkan jaringan narkotika demi memberikan efek jera.
Baca Selengkapnya