Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasaruddin: Islam & Pancasila seperti mata uang, saling melengkapi

Nasaruddin: Islam & Pancasila seperti mata uang, saling melengkapi wakil menteri agama nasaruddin umar. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan terorisme adalah momok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ancaman teroris kian nyata dengan keberadaan kelompok militan ISIS.

"Dengan Idul Fitri kita tingkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa demi keutuhan NKRI. Sucikan diri dari pengaruh radikalisme dan terorisme dengan kembali ke Islam yang rahmatan lil alamin," ujar Nasaruddin dalam keterangan tertulis, Selasa (20/6).

Dia menilai bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai ujian. Karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki pertahanan kuat dalam menghadapi serangan-serangan dari luar, bukan malah saling menjatuhkan.

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya, untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dari radikalisme dengan memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam dan Pancasila. Dia optimistis bila Islam dan Pancasila semakin mengakar, maka Indonesia pun akan kokoh dari berbagai gangguan.

"Idul Fitri itu saling memaafkan dan menjalin silaturahmi. Jadi ini momentum untuk mengejawantahkan nilai dari Islam dan Pancasila itu sendiri," tutur Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah itu.

Mantan wakil menteri agama itu menilai, Islam dan Pancasila adalah sesuatu yang kompatibel. Islam adalah ajaran universal sedangkan Pancasila kearifan lokal. Islam mengatur dasarnya, sedangkan aksesorisnya dan keindahannya diserahkan oleh kearifan lokal yaitu Pancasila sebagai ideologi bangsa.

"Islam dan Pancasila seperti mata uang, tapi memiliki sisi yang berbeda. Keduanya berfungsi karena apabila salah satu sisinya hilang, maka uang tersebut tidak dapat dipergunakan. Jadi sisi tersebut bisa saling melengkapi dan menyempurnakan," jelasnya.

Salah satu hasil kolaborasi Islam dan Pancasila itu adalah toleransi. Nasarudin memaparkan bahwa toleransi itu membutuhkan kelapangan dada dalam memahami perbedaan.

"Untuk membuat orang lain baik kita harus memulai dari diri kita dulu. Mari kita memperbaiki diri dalam menghadapi paham-paham kekerasan dengan nilai-nilai kesucian yang diajarkan Islam," pungkasnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim

BNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun

Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.

Baca Selengkapnya
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku

Salah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.

Baca Selengkapnya
"Ajaran Agama dan Pancasila Memiliki Kaitan Sangat Erat"

Nilai toleransi yang diamanahkan jika dipegang teguh bisa menjaga keutuhan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ulama Tegaskan Pancasila Terbaik Mampu Satukan Keberagaman di Tanah Air
Ulama Tegaskan Pancasila Terbaik Mampu Satukan Keberagaman di Tanah Air

Indonesia sekarang ini adalah yang terbaik karena mampu merangkum keberagaman seperti pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Baca Selengkapnya
Pancasila Perekat Perbedaan Antar-Anak Bangsa agar Tak Mudah Dipecah Belah
Pancasila Perekat Perbedaan Antar-Anak Bangsa agar Tak Mudah Dipecah Belah

Meski ada perbedaan hingga saat ini sikap toleran tetap dipegang teguh agar tidak mudah diadu domba.

Baca Selengkapnya
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Dinamika Hubungan Ulama dan Umara di Indonesia
Dinamika Hubungan Ulama dan Umara di Indonesia

Tantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.

Baca Selengkapnya
Peringatan HUT RI ke-79, Perkuat Nilai Pancasila di Tengah Keberagaman Anak Bangsa
Peringatan HUT RI ke-79, Perkuat Nilai Pancasila di Tengah Keberagaman Anak Bangsa

Pancasila sebagai benteng utama dalam menjaga persatuan bangsa, serta langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menghadapi ancaman radikalisme.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi

Mahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya