Nasib Janda Veteran di Makassar, Rumah Pernah Digusur
Merdeka.com - Momen HUT ke-77 Republik Indonesia (RI) dirayakan seluruh masyarakat. Meski demikian ada seorang janda veteran di Makassar Alm Lettu (purn) Andi Djemma, Mariam (77) yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Mariam menjelaskan suaminya wafat pada tahun 2009. Sejak suaminya meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, tidak pernah lagi mendapatkan bantuan saat momen peringatan Hari Kemerdekaan.
"Dulu waktu bapak masih hidup, masih dapat bantuan. Tapi setelah meninggal tidak ada," ujarnya kepada wartawan, Rabu (17/8).
-
Kenapa HUT Legiun Veteran RI diperingati? Pendirian Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) ini bertujuan untuk menyatukan dan menghimpun para pejuang kemerdekaan yang terlibat dalam perang melawan penjajah dan pendukung kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dirayakan di HUT Legiun Veteran RI? Organisasi ini dibentuk sebagai wujud penghargaan dan pengakuan atas jasa-jasa para pejuang yang telah berjuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang memiliki peran dalam HUT Kodam Jaya? Melalui peringatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai serta memberikan dukungan kepada TNI, khususnya Kodam Jaya, dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
-
Siapa yang mendapatkan penghargaan dalam peringatan Hari Korps Cacat Veteran Indonesia? Penetapan Hari Korps Cacat Veteran Indonesia merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para veteran yang mengalami kondisi cacat akibat peristiwa perjuangan RI.
-
Kapan HUT Legiun Veteran RI dirayakan? HUT Legiun Veteran RI diperingati setiap tanggal 2 Januari.
-
Mengapa masyarakat Indonesia merayakan HUT RI? Mengingat, Indonesia sempat dijajah selama ratusan tahun sebelum akhirnya merdeka. Oleh karena itu, tidak heran apabila masyarakat Indonesia beramai-ramai memberikan ucapan HUT RI.
Ia mengaku dirinya selama ini hanya mengandalkan uang pensiunan suaminya sebesar Rp1,75 juta. Meski jumlahnya kecil, Nenek 20 cucu ini mengaku mencukupkan hanya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dana pensiunan dibilang cukup tidak cukup, dibilang cukup ya dicukup-cukupkan. Orang bilang, gali lubang tutup lubang," candanya.
Kesusahan Mariam tidak hanya di situ, bahkan rumahnya di Perumahan Swadaya Mas pernah digusur. Beruntung, Wali Kota Makassar pada saat itu Amiruddin Maula memberikan bantuan rumah kepada keluarganya.
"Sudah digusur di muka (Perumahan Swadaya Mas). Pindah ke sini dan alhamdulillah kita dapat tanah 50 meter dari Pak Wali Kota (Amiruddin Maula)," tuturnya.
Meski demikian, surat kepemilikan tanah hingga saat ini belum dirinya pegang. Ia menyebut surat tanah masih di Bagian Pertanahan Pemkot Makassar.
"Katanya surat-suratnya sudah diurus Bagian Pertanahan," kata dia.
Mariam mengaku dirinya satu-satunya janda veteran yang masih hidup dan tinggal di Kompleks Veteran di Jalan Swadaya, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala. Ia berharap pemerintah bisa memperhatikan keluarga para veteran yang pernah berjuang demi kemerdekaan.
"Rumah juga sudah bocor-bocor dan sering kebanjiran. Ada bingkisan didapat dari (pemerintah Belanda) untuk korban 40 ribu jiwa (kekejaman Westerling) setiap tanggal 11 Desember," sebutnya.
Maryam mengaku sudah beberapa orang mendatangi rumahnya untuk diajukan mendapatkan program bedah rumah. Hanya saja, sampai saat ini tidak pernah terealisasikan.
"Kalau boleh rumah diperbaiki atau bedah rumah. Sudah ada beberapa orang masuk (survei), tapi belum rezeki," kata dia.
Maryam menceritakan sosok suaminya yang pendiam tetapi tegas. Selain itu, oleh warga sekitar, suaminya dikenal baik.
"Beliau itu pendiam, tapi disenangi warga di sini karena baik orangnya. Kalau ada bantuan juga beliau selalu langsung berikan," kenangnya.
Maryam mengaku suaminya mendapatkan 12 piagam dari Presiden Soekarno dan Soeharto. Tidak hanya, itu penghargaan juga pernah didapatkan dari mantan Menteri Pertahanan Djuanda, AH Nasution, dan Wiranto.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaWalaupun telah sembilan tahun berjuang dan ikut berbagai operasi penumpasan, namun Mbah Sarno belum bisa menyandang status sebagai seorang veteran
Baca SelengkapnyaDi usianya yang tak lagi belia, dia terpaksa tinggal sebatang kara. Bahkan, tempat tinggalnya hanya berupa gubuk sederhana berdinding karung goni.
Baca SelengkapnyaMakam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaPotret Kemiskinan Putri Eks Model Majalah Dewasa, Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot Penuh Puing
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Korps Cacat Veteran Indonesia adalah bentuk penghargaan pada veteran yang mengorbankan jiwa raganya untuk merebut kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaOma Koesno sangat memerlukan bantuan. Dia tercatat sebagai warga DKI Jakarta, namun tinggal di Depok.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI bintang dua Mayjen Anton Yuliantoro pulang kampung ke Jember dan disambut oleh warga dan dikawal Polisi Militer.
Baca Selengkapnya