Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib Juragan Garam di Denpasar Tergerus Corona

Nasib Juragan Garam di Denpasar Tergerus Corona Komaruddin juragan garam di Denpasar. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Imbas wabah virus corona atau Covid-19 berdampak kepada penurunan produksi garam tradisional di wilayah Denpasar, Bali. Komaruddin (47), juragan garam tradisional menerangkan, akibat corona penjualan garam halusnya turun sekitar 70 persen.

"Turunya drastis, iya saat ini masih tetap bertahan," ujarnya, saat ditemui di rumah produksinya, Jalan By Pass Ngurah Rai, Gang Ulam Segara, Suwung, Denpasar Selatan, Jumat (17/4).

Ia menyampaikan, penurunan penjualan garam sudah terjadi sekira satu bulan lalu. Biasanya, ia menjual satu kuintal garam dengan harga Rp200 ribu. Kini harganya anjlok menjadi Rp120 ribu.

Dalam hari normal, dia bisa menjual 8 hingga 9 karung. Namun kini pemesanan hanya mencapai 5 karung. Komaruddin memesan garam dari Madura, Jawa Timur. Komaruddin masih harus mengolah garam tersebut menjadi halus sebelum dijual kembali.

"Kalau pemesanan garam (kasarnya) dari Madura. Dulu waktu normal satu ton saya pesan. Sekarang tidak mesti, kadang-kadang 5 karung ngirim kita ke (warung) desa-desa, satu kali seminggu," imbuhnya.

Usai garam dimasak, pria asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini juga mengirim kepada para pelanggan. "Pelanggan yang biasa cari 5 karung sekarang hanya 3 karung, yang biasa cari 10 sekarang cari 5 karung," ujarnya.

Faktor lain yang memukul usaha Komaruddin adalah pembatasan waktu jualan di pasar semenjak adanya wabah corona. "Karena orang waktu penjualan itu kan terbatas tidak bebas kayak dulu. Iya, kita harapkan tetap kembali seperti yang semula seperti dulu bisa lancar," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Nengah Surna (45), yang juga memproduksi garam tradisional. Ia mengaku, semenjak ada wabah corona penurunan penjualan garam halusnya turun hingga 50 persen.

"Kalau sekarang pengasilan perhari itu Rp200 ribu tapi masih kotor. Kalau dulu waktu normal itu perhari Rp300 ribu (bersih). Iya sekarang sepi dan berkurang," ujar pria asal Kabupaten Karangasem itu.

Menurut Surna, penjualan garam halusnya saat waktu normal bisa terjual 300 kilogram. Ia menjajakan garam halusnya di kawasan daerah Gianyar dan Denpasar. Namun untuk saat ini penjualan garamnya tidak mesti. "Penjualan berkurang, kalau sekarang tidak mesti jalani saja," ujarnya.

Surna memilih mendapat untung tipis ketimbang pelanggan lari ke pedagang lain. "Tergantung pasaran orang lain. Kalau dulu satu kilo bisa Rp8 ribu atau Rp7 ribu, sekarang sampai Rp6 ribu dan Rp5 ribu. Iya dikasih biar tidak hilang langganan saja. Tipislah (untungnya). Cuman rasa capeknya tidak terbayang, istilahnya ongkos kerjanya tidak ada cuma makan saja, kalah di dapur," ungkapnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal

SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.

Baca Selengkapnya
Usaha Mebel Tutup Akibat Bom Bali, Gede Merta Akhirnya Raup 25 Juta Per Bulan dari Dulang dan Bokor
Usaha Mebel Tutup Akibat Bom Bali, Gede Merta Akhirnya Raup 25 Juta Per Bulan dari Dulang dan Bokor

Usaha dulang batok ini sempat meraup omset hingga 35 juta perbulan.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga

Dia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Aksi Paslon Bagi-Bagi Beras di Pilkada Garut Ikut Picu Penurunan Omzet Pedagang
Aksi Paslon Bagi-Bagi Beras di Pilkada Garut Ikut Picu Penurunan Omzet Pedagang

Omzet pedagang beras di sejumlah pasar di Garut, Jawa Barat, diketahui mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan

Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram

Baca Selengkapnya
FOTO: Dampak Gagal Panen, Harga Gabah Melonjak Tinggi Rp750 Ribu per Kwintal
FOTO: Dampak Gagal Panen, Harga Gabah Melonjak Tinggi Rp750 Ribu per Kwintal

Sebelumnya pada awal tahun harga per kwintal gabah senilai Rp500 ribu.

Baca Selengkapnya
Warga Depok Teriak Harga Beras Naik Tinggi
Warga Depok Teriak Harga Beras Naik Tinggi

Kondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Harga Cabai Sempat Melambung, Mendag: Sudah Turun Jadi Rp 35 Ribu-Rp 70 Ribu per Kilogram
Harga Cabai Sempat Melambung, Mendag: Sudah Turun Jadi Rp 35 Ribu-Rp 70 Ribu per Kilogram

Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga

Baca Selengkapnya
Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga
Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga

Bahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Harga Bawang Merah Bertahan Mahal Hingga Tembus Rp80.000 per Kg
Ternyata, Ini Penyebab Harga Bawang Merah Bertahan Mahal Hingga Tembus Rp80.000 per Kg

Pemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini

Kenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.

Baca Selengkapnya