Nasib Kapten TB Charles disandera Abu Sayyaf masih suram
Merdeka.com - Dua Anak Buah Kapal Kapal Tunda (tug boat) Charles, M Sofyan dan Ismail, berhasil kabur dari cengkeraman faksi Al Habsy Misaya, dari kelompok Abu Sayyaf. Namun, nasib kelima awak lainnya belum ada titik terang.
Abdul Muis, ayah dari Kapten TB Charles, Ferry Arifin, masih resah dengan keadaan sang anak. Dia jelas tidak rela anaknya pulang nama.
"Pak Muis telpon saya, menanyakan bagaimana nasib anaknya. Saya tidak bisa jawab," kata juru bicara keluarga ABK Charles, Kapten Kurnia Ginting, kepada merdeka.com, saat berbincang di kawasan mes karyawan PT Rusianto Bersaudara, Kamis (18/8).
-
Siapa yang terlibat di SAJAKA? Program SAJAKA mengedepankan kolaborasi lintas sektoral yang melibatkan masyarakat, tenaga kesehatan, serta pihak swasta seperti Pfizer Indonesia.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Baik rekan-rekan sesama pelaut tergabung dalam Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI), maupun dari keluarga ABK, menurut Ginting juga belum mendapat kabar terbaru soal Ferry Arifin, dan ABK Mabrur serta Edi Suryono.
"Sampai sekarang belum tahu bagaimana kabarnya. Karena kan memang yang selama ini mengemuka adalah empat sandera Al Habsy Misaya. Sementara 3 orang lainnya (Kapten Ferry Arifin, Mabrur dan Edi Suryono) belum ada kabarnya," ujar Ginting.
Ginting bersyukur dua sejawatnya, Ismail dan Sofyan, bisa kabur dari kelompok penyandera. Sofyan ditemukan warga di pesisir Barangay Bual, Kota Luuk, Kepulauan Sulu, setelah kabur melalui hutan bakau dan berenang di laut. Sejauh ini, belum jelas bagaimana nasib lima rekan Sofyan lainnya masih ditawan Abu Sayyaf. Ke enam orang itu adalah Muhammad Nasir, Kapten Ferry Arifin, Robin Piter, Mabrur, dan Edi Suryono.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaLaksamana Yudo Margono mengatakan upaya pembebasan tersebut tidak ada batas waktu.
Baca SelengkapnyaPengakuan Egianus pengerahan pasukan militer Indonesia dalam misi pembebasan Kapten Philips Mark Marthens melalui jalur udara
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaKepolisian dan tentara telah melakukan berbagai upaya
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaTernyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSeminggu ini pihaknya sudah melakukan proses evakuasi. Tetapi baru serpihan pesawat yang didapat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaMeskipun bisa melaksanakan operasi tempur, aparat TNI-Polri mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam pembebasan Kapten Philips Mark Merthens.
Baca Selengkapnya