Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib miris petani di Limapuluh Kota, berkebun melintasi sungai dengan seutas tali

Nasib miris petani di Limapuluh Kota, berkebun melintasi sungai dengan seutas tali Petani lintasi jembatan tali. ©2018 Merdeka.com/ER Chania

Merdeka.com - Menjadi keseharian petani menyeberangi sungai menggunakan jembatan seutas tali sling, di Bukikcubadak, Jorong Lompek, Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Tidak ada pilihan lain untuk mengangkut hasil perkebunan. Petani menantang resiko menyeberangi sungai Batangsinama dengan bentangan hingga 50 meter.

"Sejak lama warga petani berharap jembatan Bukikcubadak di Jorong Lompek bisa segera dibangun," kata Walinagari atau Kepala Desa Halaban, Limapuluh Kota, Fahrurozi, Selasa (20/2).

Sebelumnya, warga sudah melakukan pembukaan jalan agar bisa dilewati kendaraan roda empat untuk memudahkan akses ke lahan pertanian. Harapannya pengangkutan untuk kebutuhan pertanian mulai dari pupuk hingga hasil pertanian bisa lebih mudah .

Uapaya pembangunan jalan sebenarnya sudah dilakukan Pemerintahan Nagari Halaban. Hanya saja, alokasi anggaran melalui dana desa cuma cukup untuk perkerasan dan rabat beton jalan hingga ke pinggir sungai. Sementara untuk jembatan sepanjang itu, pemerintan nagari berharap agar dialokasikan anggarannya oleh pemerintah daerah.

"Pada tahun 2017 lalu, menggunakan dana desa jalan sudah bisa dilapisi kerikil perkerasan jalan, sebagian bisa ditabat beton. Hanya saja pembangunan jalan baru sampai pinggiran sungai. Sebab selanjutnya membutuhkan jembatan dengan bentangan sekitar 50 meter," kata Fahrurozi, kemarin.

Masyarakat untuk saat ini, kata Walnag, tidak berharap muluk-muluk. Sebab cukup dibangun jembatan gantung saja untuk akses lahan pertanian. "Asalkan sudah aman dan bisa digunakan untuk menyeberangi sungai sebagai akses kelahan pertanian, sudah cukup," harap masyarakat yang disampaikan Walinagari.

Sebenarnya, kata Walnag, masyarakat sangat sadar besarnya resiko yang harus dilewati menggunakan seutas tali sling yang menjadi jembatan. Namun apa boleh buat, sebab pilihan lainnya menyeberangi sungai dengan berenang.

Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kecamatan Lareh Sago Halaban, Jon Endris, akan melihat secara langsung kondisi jembatan yang disebutkan warga tersebut.

"Kita akan coba lihat dulu jembatannya, sebab kita rasanya belum mendapat informasi keberadaan jembatan. Kemungkinan ini berada menunu lahan pertanian warga," sebut Kepala UPT Dinas PUPR Kecamatan Lareh Sago Halaban, kemarin.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aksi Dramatis Dua Anggota TNI Berenang, Berjibaku Selamatkan Petani Terseret Arus Deras Sungai Lekukan
Aksi Dramatis Dua Anggota TNI Berenang, Berjibaku Selamatkan Petani Terseret Arus Deras Sungai Lekukan

Berikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.

Baca Selengkapnya
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.

Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bekasi Mengering, Petani Menjerit Harus Gali Sumur Sedalam Dua Meter
FOTO: Bekasi Mengering, Petani Menjerit Harus Gali Sumur Sedalam Dua Meter

Petani di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus mengambil air dari kubangan sumur sedalam dua meter yang ia gali sendiri.

Baca Selengkapnya
Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau
Bertahan Tanpa Curah Hujan, Petani di Tasik Manfaatkan Kincir Air Hadapi Kemarau

Para petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.

Baca Selengkapnya
Bertaruh Nyawa, Potret Warga Cikeusal Serang Gunakan Jembatan Bambu Rapuh untuk Seberangi Sungai Ini Memprihatinkan
Bertaruh Nyawa, Potret Warga Cikeusal Serang Gunakan Jembatan Bambu Rapuh untuk Seberangi Sungai Ini Memprihatinkan

Bahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.

Baca Selengkapnya
Jembatan di Simalungun Ini Disebut Jadi Salah Satu Terekstrem di Indonesia, di Baliknya Ada Pemandangan yang Indah Banget
Jembatan di Simalungun Ini Disebut Jadi Salah Satu Terekstrem di Indonesia, di Baliknya Ada Pemandangan yang Indah Banget

Walau dianggap paling eskstrem, jembatan ini punya pemandangan yang indah

Baca Selengkapnya
Cerita Miris Warga Bangkunat Pesisir Barat Lampung, Seberangi Sungai Antar Jenazah ke Pemakaman
Cerita Miris Warga Bangkunat Pesisir Barat Lampung, Seberangi Sungai Antar Jenazah ke Pemakaman

Sejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial

Baca Selengkapnya
Diterjang Banjir Lahar Semeru, Sejumlah Jembatan di Lumajang Putus
Diterjang Banjir Lahar Semeru, Sejumlah Jembatan di Lumajang Putus

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air

Warga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.

Baca Selengkapnya
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing

Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.

Baca Selengkapnya