Nasib Pansus Angket KPK setelah Bambang Soesatyo jadi Ketua DPR
Merdeka.com - Nasib Panitia Khusus (Pansus) angket KPK menjadi sorotan setelah Bambang Soesatyo menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bamsoet, sapaan Bambang, memastikan tidak akan ada usulan untuk perubahan Undang-undang KPK. Alasannya lantaran masa kerja anggota DPR yang tinggal 18 bulan sehingga tidak ada cukup waktu untuk melakukan revisi UU, terlebih 2018 ini merupakan tahun politik.
"Disibukkan dengan Pilkada, Pileg, Pilpres enggak ada waktu lagi Prolegnas banyak yang harus diselesaikan, jadi tidak menjadi skala prioritas untuk itu (revisi UU KPK) kecuali KPK yang minta sendiri untuk ubah UU-nya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Dia berharap Pansus segera menyelesaikan rekomendasinya. Serta tidak lagi melakukan pemanggilan-pemanggilan berbagai pihak terkait kinerja KPK.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
-
Mengapa Golkar meminta Bahlil tak mengklaim sebagai kader? Sahmud Ngabalin mengingatkan, Bahlil bukan lagi sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Ia meminta Bahlil tak menjilat ludah sendiri dengan mengaku sebagai kader Golkar. Sebab, Bahlil sendiri sudah mengakui bukan menjadi bagian dari Partai Golkar sejak lama.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Saya harap nanti Pansus enggak ada panggilan-panggilan lagi. Yang ada hanya rapat-rapat untuk penyusunan rekomendasi dan kesimpulan," ujarnya.
Senada dengan Bamsoet, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mendesak Pansus segera menyelesaikan rekomendasi akhir kinerja pada masa sidang kali ini. Golkar tidak mentoleransi segala macam pelemahan terhadap KPK.
"DPP juga minta Faksi Partai Golkar punya pandangan Pansus KPK agar segera diselesaikan, karena sudah cukup lama karena sudah masuk masa sidang," kata Airlangga di lokasi sama.
"Tidak mentoleransi segala macam yang melemahkan KPK ini amanat Munaslub, dan seluruh kader Partai Golkar wajib mentaati Munaslub," sambungnya.
Airlangga juga menginstruksikan pada Fraksi Partai Golkar untuk menarik anggota fraksi jika tidak menyelesaikan masa kerjanya pada sama sidang kali ini. Golkar memberi tengat waktu hingga 14 Februari.
"Bila pansus tidak diakhiri pada masa persidangan ini di mana jatuh pada tanggal 14 Februari, maka saya meminta menginstruksikan kepada pimpinan Fraksi Partai Golkar untuk menarik seluruh anggota Fraksi Partai Golkar di Pansus tersebut," tandasnya.
Golkar kini resmi menarik keanggotaan Bamsoet dari Pansus Angket KPK. Sebab Bamsoet telah ditunjuk sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto.
Pansus Angket KPK sudah satu kali diperpanjang masa kerjanya pada masa sidang beberapa waktu lalu. Mereka mengklaim masih perlu waktu menyelesaikan kesimpulan dan rekomendasi untuk KPK.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin menyarankan Bamsoet mendorong kader berada dalam keanggotaan Pansus segera menyelesaikan tugas.
"Ya sebagai pimpinan DPR pasti beliau akan seperti itu. Karena Golkar menarik diri, Pansus KPK tidak relevan. Saya kira harus segera dibahas apakah memang Pansus KPK harus segera dihentikan," kata Mahyudin.
Setelah ditunjuk sebagai Ketua DPR, Bamsoet ditarik dari keanggotaan Pansus Angket KPK oleh Airlangga. Mahyudin menilai hal ini sebagai sikap Golkar bahwa Pansus tidak lagi relevan.
"Saya kira kalau ketua DPR nya dari Golkar Pak Bambang Soesatyo perintah dari partai menarik diri dari Pansus, saya kira pansus KPK sudah tidak relevan lagi," tegasnya.
Wakil Ketua MPR ini setuju jika kerja Pansus segera dihentikan. Langkah ini bisa membuat KPK bekerja maksimal memberantas korupsi di Indonesia.
"Biarkan KPK bekerja lebih maksimal tidak terlalu banyak pikiran terbelah pikiran menangani ikut memikirkan masalah Pansus lagi fokus menangani kasus-kasus korupsi di Indoensia," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Munas sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaTak menutup kemungkinan akan ada Munaslub apabila ada peristiwa besar di Partai Golkar.Reporter: Lisza Egeham
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, tantangan dan cobaan itulah yang membuat Golkar semakin menyatu dan saling menguatkan.
Baca SelengkapnyaPerubahan UU MD3 bisa mempengaruhi komposisi pimpinan DPR, dan jabatan ketua.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 10 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar saat ini sedang melakukan persiapan Munas untuk memilih ketua umum definitif, usai Airlangga mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaAkbar meminta seluruh pengurus dan kader Golkar menjaga kekompakan dan soliditas partai.
Baca SelengkapnyaPimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.
Baca SelengkapnyaHasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mendesak MKD DPR RI untuk memanggil ulang Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet
Baca SelengkapnyaPolitikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.
Baca Selengkapnya