Nasib Rizieq Cs di Kasus Kerumunan Bakal Ditentukan Hari Ini
Merdeka.com - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur bakal menggelar sidang vonis atas kasus pelanggaran protokol kesehatan kerumunan di Petamburan dan Megamendung terhadap terdakwa Rizieq Syihab berserta kawan-kawan Kamis (27/5) hari ini.
"Kamis (27/5/2021) dengan agenda putusan dari Majelis Hakim (perkara kerumunan)," kata Ketua Humas PN Jakarta Timur Alex Adam Faisal dalam keterangan tertulisnya.
Kendati demikian, lanjut Alex, jadwal sidang putusan hari ini masih tentatif, mengingat ada persidangan perkara lain yang akan dijalankan terdakwa. Sidang yang dimaksud yakni, perkara hasil tes swab palsu di Rumah Sakit UMMI Bogor dengan agenda pemeriksaan saksi mahkota atau terdakwa.
-
Apa yang ditayangkan di persidangan? Rekaman CCTV tersebut tidak boleh dibagikan kepada pihak ketiga, termasuk media.
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Apa yang akan dilakukan di sidang perdana? Lebih lanjut, Fajar menyebut pada sidang perdana merupakan pemeriksaan pendahuluan, agendanya akan menyiapkan permohonan pemohon untuk menyampaikan pokok-pokok permohonan.
-
Siapa yang bertemu di ruang sidang? Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menghadiri sidang Saka Tatal terkait kasus pembunuhan Vina di PN Cirebon. Di sana ia tak sengaja bertemu dengan Dedi Mulyadi yang juga turut mengawal kasus almarhum Vina.
"Waktu persidangan pukul 09.00 WIB atau ditentukan kemudian, karena bersamaan dengan sidang perkara nomor 223, 224 dan 225 (hasil tes swab RS UMMI)," kata Alex.
Dikonfirmasi secara terpisah, anggota kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar juga menyatakan demikian. Pasalnya dia belum mendapatkan informasi terkait perubahan jadwal sidang nantinya. Karena berdasarkan pada kesepakatan sidang vonis kasus kerumunan akan digelar hari ini.
"Insyaallah, sidang pekan lalu infonya vonis kamis ini, dalam sidang itu normatif, tidak ada istilah konfirmasi, ketok (palu) majelis yang didengar," kata Aziz.
Untuk diketahui pada sidang sebelumnya, telah digelar agenda pembacaan replik perkara 221, yang dilayangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas pleidoi atau nota pembelaan terhadap tuntutan JPU. Dimana jaksa meminta majelis hakim menolak seluruh nota pembelaan karena tuntutan 2 penjara atas kasus kerumunan Megamendung telah sesuai.
Karena Rizieq dianggap telah melanggar Pasal 160 KUHP juncto Pasal 93 Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Termasuk, replik atas nota pembelaan terhadap tuntutan kerumunan di Megamendung perkara 226 yang dimana hukuman 10 bulan penjara dengan denda Rp50 juta subsider 3 bulan penjara dianggap telah sesuai.
Namun, dalam dupliknya kubu Rizieq membantah seluruh pernyataan jaksa. Karena apa apa yang tertuang dalam replik belum menjawab seluruh pertanyaan dan argumen pada pleidoi baik terdakwa maupun kuasa hukum.
Sehingga, kubu terdakwa meminta Hakim Ketua Suparman Nyompa agar mengabaikan tuntutan jaksa dan memutuskan bebas murni kepada terdakwa Rizieq dari segala hukuman.
"Karenanya, kami memohon karena Allah SWT demi tegaknya Keadilan agar Majelis Hakim yang mulia memutuskan untuk terdakwa dengan Vonis, bebas murni, dibebaskan dari segala tuntutan, dilepaskan dari penjara tanpa syarat dan dikembalikan nama baik martabat kehormatannya," kata Rizieq saat sidang Kamis (20/5).
Hal yang sama juga terjadi pada perkara 222 kerumunan Petamburan untuk terdakwa lima mantan petinggi FPI itu yakni Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Al-Habsyi, dan Maman Suryadi yang dituntut 1 tahun 6 bulan penjara. Agar divonis bebas, karena jaksa dianggap tidak bisa menjawab seluruh pleidoi dari para terdakwa.
Namun demikian, jaksa dalam repliknya tetap pada hasil tuntutannya serta tidak mengubah sedikitpun. Sehingga meminta majelis hakim menjatuhkan vonis sesuai dengan tuntutan yang telah dibacakan sebelumnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habib Rizieq Shihab dinyatakan bebas bersyarat pada Rabu, 20 Juli 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaBareskrim telah menaikkan status kasus penyebaran berita bohong alias hoaks yang menjerat Rocky Gerung dari penyelidikan ke penyidikan.
Baca SelengkapnyaNama Jokowi berulang kali disebut dalam sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo meyakini saksi dan ahli yang dibawanya akan semakin menguatkan posisinya di muka majelis hakim konstitusi.
Baca SelengkapnyaAda 11 saksi dan 7 ahli yang dibawa oleh Timnas Amin. Sebelum sidang dimulai mereka disumpah oleh majelis hakim konstitusi.
Baca SelengkapnyaPengadilan Militer II-08 Jakarta melanjutkan persidangan perkara pembunuhan Imam Masykur hari ini.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi tewas karena diracun oleh terdakwa pada 12 Januari 2023 lalu.
Baca Selengkapnya"Insya Allah hadir saksi 6 kakak ipar Praka RM. Kita jemput dari Lapas di Tangerang," kata Kaotmil II-07 Jakarta.
Baca SelengkapnyaSidang sengketa Pilpres 2024 belum selesai. Agenda sidang berikutnya pembacaan putusan yang akan digelar pekan depan.
Baca SelengkapnyaPolemik bayi tertukar antara milik Siti Mauliah (37) dengan pasien D, menuju titik terang.
Baca SelengkapnyaTujuh orang terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky menjalani pemeriksaan oleh penyidik dari Bareskrim Mabes Polri, Senin (5/8).
Baca SelengkapnyaAiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya