Nasir Abbas Beberkan Tahapan Seseorang Terpapar Radikal Intoleran Hingga Siap Mati
Merdeka.com - Mantan Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI), Nasir Abbas menjelaskan bagaimana pola seseorang bisa terpapar radikalisme hingga menjadi teroris. Saat masih berusia 16 tahun Nasir pernah terpapar paham radikal intoleran.
"Bermula dari gagal paham ketika tidak menghargai perbedaan, tidak mengakui perbedaan, merasa dirinya terlalu benar, artinya bahwa tidak adanya toleransi dari dalam dirinya ini yang membuat paham radikal masuk dengan mudah kepada jiwa-jiwa milenial yang intoleran," jelas Nasir dalam diskusi virtual Terorisme yang diselenggarakan oleh Universitas Budi Luhur, Selasa (6/4).
Nasir mengaku bersikap intoleran dan melakukan tindakan SARA. Sikap intoleran ini akan menjadikan seseorang lebih mudah membenci dan memusuhi sesama.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Dimana Nassar lahir? Nassar Fahad Ahmad Sungkar, yang dikenal dengan nama panggung King Nassar, dilahirkan di Bandung pada tanggal 5 Januari 1988.
-
Dimana Nashar lahir? Pelukis bernama Nashar, lahir di Pariaman, Sumatera Barat pada tanggal 3 Oktober 1928 ini mungkin tidak banyak orang yang mengenalnya saat ini.
-
Siapa yang terpengaruh kenakalan remaja? Remaja adalah aset bangsa yang seharusnya dibina dan diarahkan menuju masa depan yang cerah.
-
Apa saja fakta kenakalan remaja di Indonesia? Fakta menunjukkan bahwa perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin beragam dan kompleks, mulai dari tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga perilaku seksual yang berisiko.
"Seseorang yang inteloran itu tidak mungkin langsung bersikap demikian, dalam artian tidak mungkin tiba-tiba tangannya melakukan kekerasan, pasti ada dalam pikirannya yang membuat radikalisme masuk," tuturnya.
Menurutnya, jika seseorang sudah biasa intoleran atau melakukan kekerasan terhadap sesama maka memungkinkan orang ini melakukan perubahan sistem dengan cara kekerasan. Nasir mengatakan, tanpa disadari seseorang juga bisa saja menjadi bagian dari teroris karena kelompok tersebut melakukan hal-hal yang membuat simpatisan masyarakat turut bergabung.
"Kelompok tersebut kebanyakan melakukan penggalangan dana dari masyarakat, mencari simpati masyarakat dengan membawa Palestina, Uyghur, Suriah, lalu kita mentransfer ke mereka, jadi bisa jadi kita turut membantu mendanai mereka. Kita semua berpotensi untuk direkrut," jelasnya.
Nasir sendiri menyebutkan bahwa kasus terorisme yang kerap terjadi di Indonesia biasanya terpapar dari berbagai pihak. Bisa dari orang lain maupun internet.
"Mulai dari menonton sesuatu atau internet yang membuat mereka gagal paham dan melakukan aksi radikalisme sehingga mereka siap mati, siap menantang maut," tandasnya.
Reporter Magang: Annastasya Narpadayinta dan Syifa Caecar Madyaratri
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaTak berhenti di sana, potretnya pun dibagikan hingga pelaku menantang polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran tersebut viral di sosial media, Senin (16/10).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif pelaku melakukan penistaan terhadap Alquran.
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaPelajar SMA itu datang ke Mapolda Sumsel didampingi keluarganya pada Senin (7/8) malam.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca Selengkapnya