Natal, kendaraan berat dilarang lewat jalur tengah dan selatan Jabar

Merdeka.com - Berkaca dari kemacetan tahun lalu, Dinas Perhubungan Jawa Barat mengantisipasi arus lalu lintas jelang libur Natal dan tahun baru. Dishub pun mengeluarkan imbauan agar kendaraan berat tidak melintas jalur tengah dan selatan Jabar.

"Kita bikin imbauan di jalur selatan, di jalur tengah yang arteri kemudian yang jalur yang tidak melalui tol kita imbau untuk tidak melakukan perjalanan," kata Kadishub Jabar Dedi Taufik, di Bandung, Jumat (23/12).

Untuk mengantisipasi adanya pergerakan perjalanan kendaraan berat, pihaknya sudah menyiapkan kantong-kantong parkir di jalur utara, tengah, dan selatan. Kantong parkir ini diperuntukkan untuk kendaraan berat beristirahat. Selanjutnya kendaraan berat ini bisa melanjutkan perjalanan selepas libur Natal dan tahun baru 2017 yang berlaku sejak tanggal 23 Desember hingga 2 Januari mendatang.

Pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi terhadap organda di beberapa wilayah Jabar. "Larangan ini kita sudah sosialisasikan dengan organda dan pengelola tol. Jadi pengecualian untuk bahan bakar, BBG, ternak sama sembako sama antaran pos itu diperkenankan lewat. Selain itu tidak diperbolehkan melintas," tuturnya.

Dia menyebut 1.200 personel Dishub siap dikerahkan menangani arus lalu lintas Natal dan Tahun Baru dalam rangka Pengamanan bersandi Lilin Lodaya 2016 ini. Seluruh personel akan membantu kepolisian yang memang menyebar di sumber titik macet.

Dishub telah memetakan sumber kemacetan di seluruh Jawa Barat hingga perbatasan Jawa Tengah. Diprediksi untuk jalur tengah, kemacetan terjadi di Puncak Bogor, Padalarang, Bandung, hingga Sumedang menuju Cirebon.

"Kemudian di jalur utara ada beberapa titik, ada 19 titik rawan kemacetan. Kemudian di jalur selatan juga baik itu mulai Sukabumi, Cianjur, masuk Nagrek ke Limbangan, ke Ciamis dan Tasik. Nanti yang ke Garut juga sama. Di situ ada beberapa titik rawan kemacetan," imbuhnya.