Negara harus beri kualitas terbaik bila ingin memuliakan rakyat
Merdeka.com - Menjadi seorang pemimpin sudah seharusnya memuliakan rakyat. Terutama memiliki kewajiban menyediakan akses terhadap pangan, sandang dan papan berkualitas.
Untuk memenuhi kriteria itu, calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi, mengaku sudah memiliki skema untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat itu. Apalagi berdasarkan data, Dedi menyebut, belum semua masyarakat perkotaan dan pedesaan Jawa Barat sudah sejahtera. Indikatornya, beras sejahtera masih menjadi primadona masyarakat di simpul utama demografi di Jabar.
"Kalau ingin memuliakan rakyat, jangan berikan beras sejahtera kepada mereka. Rakyat harus diberikan beras kualitas premium. Negara harus menjamin kehidupan masyarakatnya," jelas Dedi, Selasa (19/6).
-
Mengapa kewajiban warga negara penting untuk negara? Kewajiban ini bertujuan untuk menjaga ketertiban sosial dan menjamin bahwa setiap warga negara berperan aktif dalam mendukung stabilitas dan perkembangan negara.
-
Bagaimana negara menjamin pendidikan bagi warga negara? Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
-
Apa peran negara dalam membangun kemaslahatan umat menurut MUI? Dalam forum tersebut, KH Marsudi Syuhud menyebut bahwa negara melalui berbagai aturan yang dibuatnya berperan dalam membangun kemaslahatan umat.
-
Bagaimana warga memenuhi kebutuhan sehari-hari? Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, setiap warga mencatat pada kertas lalu menitipkan daftar belanja pada truk tersebut.
-
Kenapa penting bagi pemimpin untuk melayani rakyat? 'Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi (pelayan) mereka.' (HR. Ad-Dailami)
-
Apa itu Obligasi Pemerintah? Adapun obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan.
Menurut Dedi, sandang dan papan juga menjadi fokus utama. Untuk itu, negara seharusnya memberikan akses untuk masyarakat terhadap kebutuhan tersebut.
"Kebutuhan sandang dan tempat tinggal, itu negara juga harus hadir. Bukan berarti memberikan secara cuma-cuma, tetapi aksesnya diberikan melalui program tersistem," ujarnya.
Skema ini terinspirasi dari seorang buruh tani bernama Entin (46). Dedi melihat istri dari seorang buruh cangkul itu memiliki tangan bertekstur keras akibat sering bekerja kasar.
Menurut Dedi, penyelenggara negara seharusnya malu kepada Entin. Ini dikarenakan tidak ada fasilitas dari negara diperolehnya untuk bekerja sehari-hari.
"Tangannya Mak Entin keras karena rajin bekerja. Kita seharusnya malu, untuk bekerja saja selalu menuntut fasilitas. Mak Entin tetap berusaha tanpa fasilitas dari Negara," ungkapnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menekankan, pentingnya menjaga dan mengelola kekayaan negara.
Baca SelengkapnyaAda momen menarik di akhir pengarahan Presiden Prabowo Subianto saat sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, dalam perekonomian suatu negara harus memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih dahulu ketimbang kebutuhan lainnya.
Baca Selengkapnya