Negosiasi Alot Pembangunan Restoran dan Monumen di Lokasi Bom Bali
Merdeka.com - Proyek pembangunan restoran dan monumen di lokasi bekas Bom Bali menjadi sorotan. Negosiasi antara pemilik lahan eks Sari Club, Lila Tania dengan pihak Bali Peace Park Association (BPPA) sampai saat ini belum ada kemajuan.
Kendati beberapa poin sudah disepakati, tetapi surat tawaran resmi dari BPPA belum juga dilayangkan ke pemilik tanah yakni Lila Tania.
I Made Badra, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung dan sekaligus mediator mengakui proses negosiasi alot. Tetapi ada beberapa poin yang disepakati, yakni mengenai harga tanah senilai Rp 7 miliar per arenya dan kompensasi Rp 5 miliar. Namun hingga kini, tawaran tersebut belum diajukan melalui penawaran resmi dan hanya sebatas pembicaraan saja.
-
Siapa pemilik hotel di Bali yang terbengkalai? Hotel yang memiliki luas wilayah yang sangat besar ini disebut-sebut sebagai kepunyaan Hutomo Mandala Putra yang juga dikenal sebagai Tommy Soeharto.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kenapa rumah Luna Maya di Bali dibongkar? 'Ini bener sudah sehancur-hancurnya, nanti mau dibongkar terus dibangun ulang,' jelas Luna Maya dalam video tersebut.
-
Kenapa bangunan pengolahan kakao di Bunisari tetap dibiarkan? Walaupun sudah tidak digunakan, bangunan pengolahan kakao pada zaman Belanda tetap dibiarkan berdiri.
-
Apa masalah yang dihadapi pantai Bali? Aksi bersih-bersih pantai di Bali kembali menarik perhatian nasional dan internasional. Dalam waktu enam hari, sebanyak 25 ton sampah berhasil diangkat dari Pantai Kedonganan, Bali.
"Itu saja yang disepakati supaya ada lanjutannya. Mestinya, itu secara tertulis diajukan BPPA ke pemilik tanah Ibu Tania. Hingga saat ini belum," ujarnya saat dihubungi, Jumat (10/5).
Badra juga menjelaskan, bahwa yang terpenting adalah ada penawaran resmi terlebih dahulu. Karena dengan demikian, nanti pemilik tanah biar memutuskan apakah menerima atau menolak. Sehingga negosiasi bisa dilanjutkan kembali.
"Iya yang penting ada penawaran dahulu. Nanti kalau tidak ada penawaran gimana mau (memutuskan). Iya kan itu baru menawarkan, harusnya secara tertulis melakukan penawaran. Selama ini kan hanya ngomong-ngomong saja. Biar ada pegangan bagi pemilik tanah untuk menjawab," ujarnya.
Badra juga mengatakan, hingga kini belum ada komunikasi keberlanjutan. Namun pihak BPPA telah menghubunginya dan mengaku segera melayangkan penawaran resmi.
"Tadi pagi manajemen BPPA telepon ke saya. Iya saya sampaikan begitu agar ditindaklanjuti," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua BPPA yakni David Napoly mengatakan soal harga tanah memang sudah sepakat. Namun tambahan dana kompensasi yang terlalu tinggi membuatnya sangat keberatan.
"Kami setuju dengan harga tanahnya. Tapi kami tak setuju dengan nilai kompensasinya," kata David, Rabu (8/5).
Pada pertemuan dengan pemilik lahan, Lila Tania, harga tanah sudah disepakati sejumlah Rp 7 miliar per are. Sedangkan untuk kompensasinya, pemilik lahan ternyata meminta angka 10 juta Dollar Australia atau setara Rp 100 miliar. Pihaknya menawarkan uang kompensasi 500 ribu Dollar Australia atau Rp 5 miliar.
Pembelian tanah bekas terjadinya Bom Bali 1 tahun 2002 itu direncanakan oleh BPPA untuk membangun monumen dan museum. Jika nantinya tanah itu sudah dibeli.
David berencana, akan membangun taman memorial. Selain itu juga akan dibangun semacam museum. Harapannya, agar bisa menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya akan pentingnya sebuah perdamaian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaPemilik lahan, Cones mengaku pohon cengkeh yang ditebang oleh karyawan PT MDA adalah miliknya.
Baca SelengkapnyaSurat terkait kebijakan ini sudah disampaikan ke pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaSecara kasat mata, Ardi Arpian menilai ada ketidakmiripan patung dengan aslinya sehingga menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut
Baca SelengkapnyaSehingga eksekusi bisa kembali dilaksanakan sesuai dengan keputusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaPatung ini akan dibuat setinggi 6 meter. Pascatuai polemik, kontraktor diminta perbaiki dan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaMeski begitu pemerintah telah mempertimbangkan agar aset Tommy itu bisa dibeli oleh institusi.
Baca SelengkapnyaSelain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.
Baca SelengkapnyaAdanya moratorium diharapkan dapat menertibkan para investor asing yang membangun vila.
Baca SelengkapnyaSayangnya, ada beberapa bangunan di antaranya yang kini nampak mangkrak dan tak mendapatkan perawatan.
Baca Selengkapnya