Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Negosiasi Alot Pembangunan Restoran dan Monumen di Lokasi Bom Bali

Negosiasi Alot Pembangunan Restoran dan Monumen di Lokasi Bom Bali lokasi rencana pembangunan restoran di bekas bom bali. ©Amilia Rosa

Merdeka.com - Proyek pembangunan restoran dan monumen di lokasi bekas Bom Bali menjadi sorotan. Negosiasi antara pemilik lahan eks Sari Club, Lila Tania dengan pihak Bali Peace Park Association (BPPA) sampai saat ini belum ada kemajuan.

Kendati beberapa poin sudah disepakati, tetapi surat tawaran resmi dari BPPA belum juga dilayangkan ke pemilik tanah yakni Lila Tania.

I Made Badra, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung dan sekaligus mediator mengakui proses negosiasi alot. Tetapi ada beberapa poin yang disepakati, yakni mengenai harga tanah senilai Rp 7 miliar per arenya dan kompensasi Rp 5 miliar. Namun hingga kini, tawaran tersebut belum diajukan melalui penawaran resmi dan hanya sebatas pembicaraan saja.

"Itu saja yang disepakati supaya ada lanjutannya. Mestinya, itu secara tertulis diajukan BPPA ke pemilik tanah Ibu Tania. Hingga saat ini belum," ujarnya saat dihubungi, Jumat (10/5).

Badra juga menjelaskan, bahwa yang terpenting adalah ada penawaran resmi terlebih dahulu. Karena dengan demikian, nanti pemilik tanah biar memutuskan apakah menerima atau menolak. Sehingga negosiasi bisa dilanjutkan kembali.

"Iya yang penting ada penawaran dahulu. Nanti kalau tidak ada penawaran gimana mau (memutuskan). Iya kan itu baru menawarkan, harusnya secara tertulis melakukan penawaran. Selama ini kan hanya ngomong-ngomong saja. Biar ada pegangan bagi pemilik tanah untuk menjawab," ujarnya.

Badra juga mengatakan, hingga kini belum ada komunikasi keberlanjutan. Namun pihak BPPA telah menghubunginya dan mengaku segera melayangkan penawaran resmi.

"Tadi pagi manajemen BPPA telepon ke saya. Iya saya sampaikan begitu agar ditindaklanjuti," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua BPPA yakni David Napoly mengatakan soal harga tanah memang sudah sepakat. Namun tambahan dana kompensasi yang terlalu tinggi membuatnya sangat keberatan.

"Kami setuju dengan harga tanahnya. Tapi kami tak setuju dengan nilai kompensasinya," kata David, Rabu (8/5).

Pada pertemuan dengan pemilik lahan, Lila Tania, harga tanah sudah disepakati sejumlah Rp 7 miliar per are. Sedangkan untuk kompensasinya, pemilik lahan ternyata meminta angka 10 juta Dollar Australia atau setara Rp 100 miliar. Pihaknya menawarkan uang kompensasi 500 ribu Dollar Australia atau Rp 5 miliar.

Pembelian tanah bekas terjadinya Bom Bali 1 tahun 2002 itu direncanakan oleh BPPA untuk membangun monumen dan museum. Jika nantinya tanah itu sudah dibeli.

David berencana, akan membangun taman memorial. Selain itu juga akan dibangun semacam museum. Harapannya, agar bisa menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya akan pentingnya sebuah perdamaian.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan

Warga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata

Sigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
Jerit Tangis Warga Latimojong Saat Kebun Cengkeh Mereka Dibabat Perusahaan Tambang
Jerit Tangis Warga Latimojong Saat Kebun Cengkeh Mereka Dibabat Perusahaan Tambang

Pemilik lahan, Cones mengaku pohon cengkeh yang ditebang oleh karyawan PT MDA adalah miliknya.

Baca Selengkapnya
Tak Mau Sawah Habis 'Dibabat', Pembangunan Vila di Bali Bakal Dimoratorium
Tak Mau Sawah Habis 'Dibabat', Pembangunan Vila di Bali Bakal Dimoratorium

Surat terkait kebijakan ini sudah disampaikan ke pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya
Asal Mula Pembangunan Patung Bung Karno di Banyuasin Telan APBD Rp500 Juta Berakhir Tak Mirip
Asal Mula Pembangunan Patung Bung Karno di Banyuasin Telan APBD Rp500 Juta Berakhir Tak Mirip

Secara kasat mata, Ardi Arpian menilai ada ketidakmiripan patung dengan aslinya sehingga menjadi sorotan publik.

Baca Selengkapnya
Alam Ganjar: Pembangunan Bandara di Bali Utara Harus Dukung Pemerataan
Alam Ganjar: Pembangunan Bandara di Bali Utara Harus Dukung Pemerataan

Ketum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut

Baca Selengkapnya
Diadang Massa, PN Yogya Gagal Eksekusi Objek Sengketa Bangunan Milik Guru Besar UGM
Diadang Massa, PN Yogya Gagal Eksekusi Objek Sengketa Bangunan Milik Guru Besar UGM

Sehingga eksekusi bisa kembali dilaksanakan sesuai dengan keputusan pengadilan.

Baca Selengkapnya
Patung Tak Mirip Bung Karno, Kontraktor Klaim Pakai Pematung Profesional & Karyanya Ada di Pulau Kemaro
Patung Tak Mirip Bung Karno, Kontraktor Klaim Pakai Pematung Profesional & Karyanya Ada di Pulau Kemaro

Patung ini akan dibuat setinggi 6 meter. Pascatuai polemik, kontraktor diminta perbaiki dan ditutup sementara.

Baca Selengkapnya
Aset Milik Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang, Kemenkeu: Dikira Barang Bermasalah
Aset Milik Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang, Kemenkeu: Dikira Barang Bermasalah

Meski begitu pemerintah telah mempertimbangkan agar aset Tommy itu bisa dibeli oleh institusi.

Baca Selengkapnya
Update Bentrok Berdarah Desa di Adonara, Dua Kepala Desa jadi Tersangka
Update Bentrok Berdarah Desa di Adonara, Dua Kepala Desa jadi Tersangka

Selain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.

Baca Selengkapnya
Real Estate Indonesia Respons Begini Saat Muncul Moratorium Pembangunan Vila di Bali
Real Estate Indonesia Respons Begini Saat Muncul Moratorium Pembangunan Vila di Bali

Adanya moratorium diharapkan dapat menertibkan para investor asing yang membangun vila.

Baca Selengkapnya
Intip Kondisi Terbaru Pecatu Indah Resort Milik Tommy Soeharto, Luas 327,6 Hektare Banyak Bangunan Mangkrak
Intip Kondisi Terbaru Pecatu Indah Resort Milik Tommy Soeharto, Luas 327,6 Hektare Banyak Bangunan Mangkrak

Sayangnya, ada beberapa bangunan di antaranya yang kini nampak mangkrak dan tak mendapatkan perawatan.

Baca Selengkapnya