Nelayan di Banyuasin Tewas Dimangsa Buaya Saat Hendak Angkat Jaring
Merdeka.com - Seorang nelayan, Rustam (35) tewas diterkam buaya saat mengangkat jaring di Sungai Bungin, kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (6/10). Sementara ayah mertuanya, Gani (70) selamat dalam insiden itu.
Buaya berukuran besar itu menghantam perahu yang ditumpangi kedua korban. Keduanya terjatuh ke sungai dan buaya langsung memangsa Rustam yang lebih dulu masuk ke sungai.
Gani berhasil menyelamatkan diri ke pinggir sungai. Dia berusaha menolong korban. Namun tubuh korban sudah masuk ke dalam sungai karena dibawa buaya. Dia pun meminta pertolongan warga dan kepolisian setempat.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Apa yang terjadi ketika si kancil bertemu dengan buaya di sungai? Kancil pun berpikir sejenak, lalu ia mendekat ke tepi sungai.'Hai buaya, apakah kau sudah makan siang?' tanya kancil dengan suara yang dikeraskan.
-
Dimana buaya paling berbahaya? Spesies yang paling mematikan adalah buaya Nil yang mendiami sekitar sungai Nil.
Kapolsek Sungsang Iptu Bambang Wiyono mengungkapkan, jasad korban baru ditemukan tak jauh dari lokasi sekitar 10 jam kemudian. Korban langsung dievakuasi ke rumah duka duka di Desa Seri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin.
"Korban ditemukan meninggal karena dimangsa buaya saat mengangkat jaring ikan," ungkap Bambang, Rabu (7/10).
Dia menuturkan, sekitar sungai tersebut dikenal banyak buaya. Sehingga nelayan harus waspada ketika beraktivitas di sana. Hindari mencari ikan seorang diri untuk mencegah terjadinya serangan serupa.
"Diminta lebih hati-hati karena masyarakat sendiri sudah mengetahui sungai itu banyak buayanya," imbaunya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi ketika korban mengisi air di anak sungai.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca Selengkapnya