Nelayan Pulau Masalima Temukan Satu Korban Meninggal KM Ladang Pertiwi
Merdeka.com - Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 terus dilakukan di Selat Makassar. Terbaru, nelayan Pulau Masalima, Kabupaten Pangkep menemukan satu jasad berjenis kelamin perempuan yang diduga penumpang KM Ladang Pertiwi 02.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Sulawesi Selatan (Sulsel), Muh Rizal membenarkan penemuan satu jenazah diduga penumpang KM Ladang Pertiwi. Jasad berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan sekitar 15 Nautical Mile (NM) Utara Pulau Pamantauang oleh nelayan yang ikut dalam operasi SAR gabungan.
"Dari info kami terima ditemukan pukul 17.15 Wita. Untuk sementara jenazah dibawa ke puskesmas untuk diidentifikasi visual," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/6).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Siapa yang menemukan sisa tulang perempuan? Meskipun tulang-tulang itu ditemukan pada 1985, sebuah studi yang diterbitkan minggu lalu di jurnal Science Advances mengungkapkan posisi jasad yang 'tidak lazim'.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Rizal mengaku kondisi jasad tersebut saat ditemukan masih mengenakan pakaian utuh. Ia berharap jasad perempuan tersebut bisa dikenali oleh keluarga penumpang KM Ladang Pertiwi 02.
"Jika tidak ada yang mengenali, jasad perempuan itu akan kita bawa ke Makassar," kata dia.
Hal tersebut dilakukan untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Sulsel. Meski demikian, keputusan apakah jasad tersebut dievakuasi ke Makassar masih menunggu arahan SAR Mission Coordinator (SMC).
"Kita menunggu arahan dari SMC selaku penanggungjawab operasi SAR," ucapnya.
Dengan ditemukannya satu lagi jasad, dengan demikian sudah 4 orang penumpang KM Ladang Pertiwi 02 ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Selain itu, Basarnas Sulsel masih mencari 15 orang lainnya.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi memastikan pencarian 16 korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 akan diperpanjang hingga tiga hari ke depan. Djunaidi menyebut pertimbangan perpanjangan operasi pencarian setelah ditemukannya tiga korban meninggal dunia.
"Kami perpanjang hingga tiga hari ke depan, disebabkan karena masih banyaknya korban yang belum ditemukan sebanyak 16 orang," ujarnya saat jumpa pers di Mapolda Sulsel.
Djunaidi menegaskan tim SAR gabungan akan bekerja maksimal dalam tiga hari ke depan untuk menemukan 16 korban lainnya. Ia berharap dalam pencarian tiga hari ke depan bisa ditemukan korban lainnya.
"Kita berusaha semaksimal mungkin untuk kegiatan operasi SAR sampai hingga tiga hari ke depan hingga ditemukan seluruh korban yang ada," tegasnya.
Djunaidi mengatakan pihaknya membawa dua jenazah ke Kota Makassar untuk dilakukan identifikasi. Pasalnya, berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ada warga yang mengenali dua jenazah yang ditemukan.
"Kita serahkan ke Tim DVI Polda Sulsel untuk dilakukan identifikasi," kata dia.
Sementara Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengungkapkan kasus tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 menjadi perhatian Mabes Polri, sehingga pihaknya melalui Kepolisian Udara dan Laut (Polairut) mengerahkan kapal dan helikopter untuk membantu Basarnas Sulsel melakukan pencarian. Mantan Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) ini mendukung penuh pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan hingga tiga hari ke depan.
"Kami dari kepolisian mendukung sepenuhnya dan kami sudah melaporkan ke pimpinan kami di Mabes Polri terkait bantuan heli dan kapal akan kita tambah hingga 3 hari ke depan. Apalagi dalam dua hari terakhir kita sudah menemukan 3 korban meninggal dan satu diketahui identitasnya sedangkan yg dua masih belum," kata dia.
Ia menambahkan Polda Sulsel juga memberikan dukungan melalui tim DVI guna melakukan identifikasi terhadap korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02.
"DVI Polda Sulsel saat ini sedang melakukan identitas kedua korban tersebut. Kami tim terpadu bersama forkopimda akan terus melakukan pencarian," tegasnya.
Nana menambahkan saat ini baru delapan data antemortem yang diterima oleh Tim DVI Polda Sulsel dari keluarga penumpang KM Ladang Pertiwi 02.
"Belum bertambah. Masih delapan data antemortem," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaJasad perempuan berusia sekitar 35 tahun itu ditemukan saksi di dalam karung di dermaga kapal di Jalan Tuna Muara Baru.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan tubuh korban kulitnya sudah terkelupas, kepala membusuk dan kedua tangannya terlihat daging.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, kondisi mayat dalam posisi terlentang dengan celana melorot.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaKapolres Kepulauan Seribu, AKBP Ajie Lukman Hidayat menjelaskan, mayat itu diduga sudah hanyut berhari-hari di laut sehingga diduga menyebabkan kepala rusak.
Baca Selengkapnyaaparat kepolisian memutuskan untuk memakamkan keempat jenazah, dua diantaranya di Tanggamus dan dua sisanya di sekitar RS Bulbasaur.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca Selengkapnya