Nenek 70 Tahun di Empat Lawang Tewas Dipukuli Cucu Pakai Kayu Balok
Merdeka.com - Lagi dan lagi, kasus pembunuhan terjadi di wilayah hukum Sumatera Selatan. Seorang nenek asal Empat Lawang, Soleha (70), tewas usai dipukuli cucunya sendiri, Ahmad (37).
Peristiwa itu terjadi ketika korban istirahat di halaman rumahnya di Desa Tapa, Kecamatan Saling, Empat Lawang, Rabu (22/7). Pelaku datang langsung memukul korban menggunakan kayu balok berkali-kali ke arah kepala, pinggang, dan punggung. Korban tewas di tempat dengan banyak luka di sekujur tubuhnya.
Kasatreskrim Polres Empat Lawang AKP Ismail mengungkapkan, pelaku ditangkap tak lama usai kejadian. Barang bukti disita dua batang kayu balok dan pakaian korban.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang dibunuh di Bengkulu? Thomas Parr yang dulunya merupakan seorang Residen pada masa penjajahan Inggris di Benteng Malborough. Tugu yang tak jauh dari benteng ini dibangun untuk memperingati Thomas Parr yang tewas terbunuh oleh masyarakat Bengkulu.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
"Benar, pelaku sudah ditangkap setelah menganiaya neneknya sendiri sampai tewas," ungkap Ismail, Rabu (22/7).
Dari keterangan saksi, pelaku mengalami gangguan jiwa sehingga warga tidak berani menolong korban. Pelaku akan menjalani tes kejiwaan untuk menentukan proses hukumnya.
"Informasinya begitu, tapi perlu diperiksa lagi kejiwaannya," ujarnya.
Jika perbuatannya dapat dipertanggungjawabkan, tersangka akan dikenakan Pasal 351 ayat (3) tentang penganiayaan yang menyebabkan korban tewas dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan pelaku sempat cekcok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaDua pelaku pembunuhan yang ditangkap berinisial TR dan HH.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaPria inisial EX ditangkap polisi atas kasus pembunuhan terhadap cucunya,
Baca SelengkapnyaJaksa menilai perbuatan ketiga terdakwa sadis dan biadab. Karena itulah jaksa mempertimbangkan hal yang memberatkan bagi mereka.
Baca SelengkapnyaCucu perempuan tega memukul neneknya menggunakan besi
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaDiduga keduanya menjadi korban perampokan dan dibunuh oleh cucu tiri nya
Baca SelengkapnyaPembunuhan tersebut dipicu masalah bisnis. Pelaku kesal tak mendapatkan bagi hasil.
Baca Selengkapnya