Nenek Asyani menangis difitnah pura-pura pingsan saat sidang
Merdeka.com - Asyani (63), terdakwa kasus pencurian kayu jati milik Perhutani, mengaku sangat malu menghadapi masalah hukum, sehingga harus berurusan dengan pengadilan.
"Saya malu sama orang. Ada yang bilang saya ini pura-pura mati (maksudnya pingsan), karena ingin dikasihani dan mendapatkan uang. Padahal tidak begitu," katanya di Dusun Krastal, Desa/Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo, Jatim, Kamis.
Di rumah berukuran 4 x 6 pemberian pemerintah kepada korban banjir itu, Asyani berbaring di lantai karena merasa kepanasan berbaring di atas tempat tidur. Mengenakan kaos hitam, dia tidur di lantai ubin warna abu-abu tanpa alas.
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Apa yang terjadi dengan Asniati? Asniati (60), pensiunan PNS guru Taman Kanak-kanak (TK) Negeri 3 Sungai Bertam, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi tak bisa menahan kesedihannya. Bagaimana tidak, Ia tiba-tiba saja dipensiunkan dari pekerjaannya. Terlebih, Ia sebelumnya tidak mendapatkan pemberitahuan apapun. Belum berhenti di sana, Asniati juga dibuat terkejut lantaran dirinya diharuskan mengembalikan uang gaji selama dua tahun ke negara.
-
Apa yang ditipu dari Nur Afnita Yanti? 'Telah dilakukan gelar perkara penetapan status terlapor menjadi tersangka. Dan telah mengirimkan surat panggilan kepada tersangka dan rencananya melakukan pemeriksaan kepada tersangka.'
Ketika bercerita mengenai prasangka orang bahwa dia berpura-pura pingsan, air matanya meleleh. Diusapnya dengan tangan kiri, dan tak lama kemudian meleleh lagi. Dia tidak mau menyebutkan siapa orang yang berprasangka jelek itu.
Dia bercerita selama ini tidak banyak makan karena rasanya selalu pahit. "Inginnya makan agar sehat, tapi rasanya pahit," ucapnya, sambil meringis karena kepalanya terasa sakit.
Asyani, ibu dari empat anak, ini sakit sehingga tidak bisa mengikuti sidang lanjutan pada Kamis (2/4). Dia sakit sejak selesai mengikuti sidang sebelumnya, Senin (30/3), bahkan sempat tidak sadarkan diri.
Perempuan berperawakan kurus dan kecil yang sehari-hari menjadi tukang pijat itu, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Situbondo dan sempat dirawat dua hari dua malam. Dia meminta pulang dari rumah sakit pada Rabu (1/4), meskipun sempat tidak dibolehkan oleh dokter.
Dia hanya berharap sidangnya segera selesai dan nantinya bisa bebas. Dia juga mengaku sudah sangat capai kalau setiap pekan dua kali pergi pulang dari rumahnya ke kantor Pengadilan Negeri Situbondo.
"Saya ini sudah tua nak. Saya hanya ingin bebas," ujarnya, seperti dari dikutip Antara.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang jemaah dalam kajian Ustaz Hanan Attaki mencurahkan isi hati.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaRirin Rosyidah harus dirawat di rumah sakit usai dianiaya oleh tetangganya
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaKarena tenda tak cukup besar dan hujan disertai angin, nenek pun terkena cipratan air hujan.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.
Baca SelengkapnyaJanda dua anak, NP (30), divonis 14 bulan penjara karena menyiram air keras ke seorang pria yang sering mengintipnya.
Baca Selengkapnya